BATAM TERKINI
Pembangunan Pelabuhan Peti Kemas di Tanjung Sauh Batam Bakal Serap 70 Ribu Tenaga Kerja
Pembangunan kawasan Tanjung Sauh untuk pelabuhan kontainer dan kawasan industri sudah mulai diproses.
"Sekarang ini belum disetujui, karena belum ada persetujuan DPRD Batam. Ini kami cek ke pusat. Ini kendalanya," katanya.
Diingatkan, keputusan akhir ada di tangan dewan KEK yang akan turun untuk melakukan verifikasi. Namun, diminta agar dipenuhi dulu persyaratannya.
"Tanpa ada persetujuan Wako dan DPRD Batam, tidak akan jadi," ujar Syamsul.
Di tempat yang sama, Perwakilan investor Tanjung Sauh, Anwar mengungkapkan roadmap pembangunan. Termaksud disampaikan nilai investasinya.
Kemudian jumlah tenaga kerja yang akan terserap.
"Jika dikembangkan, maka investasi yang disiapkan sekitar Rp33 triliun. Pada puncaknya, serapan tenaga kerja sekitar 70 ribu orang," bebernya.
Ia menambahkan untuk lahan, Tanjung Sauh memiliki luas 843,779 hektare.
Di mana, seluas 683,799 hektare atau sekitar 81 persen untuk industri dan pelabuhan.
Tiga perusahaan yang mendapat izin untuk lokasi investasi.
"81 persen lahan untuk industri dan pelabuhan. Selebihnya hutan produksi atau hutan lindung," katanya.
Direktur PT Jaya Industri Makmur, Anwar mempresentasikan rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pelabuhan Petikemas dan Kawasan Industri Tanjung Sauh.
Di pelabuhan tersebut akan dibangun terminal kontainer dan jasa alih kapal dengan kapasitas 5 juta TEUS.
Pengembangan selama 10 tahun, dimulai sejak 2018 lalu.
"Pelabuhan petikemas ini panjangnya 2,2 km, luas 250 hektare dan kapasitas 3-5 juta TEUS," ujar Anwar, Selasa (24/11/2020).
Selain itu, akan dibangun juga kawasan industri dengan luas 500 hektare, industri manufaktur dan PLTU Tanjung Sauh.