TRIBUN WIKI
Perjalanan Lobster, Dulu Jadi Lambang Kemiskinan dan Umpan Pancing, Kini Mahal sampai Diekspor
Gara-gara lobster, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dulu, lobster makanan orang miskin
Hewan yang mirip udang ini bisa diolah menjadi beragam hidangan.
Beberapa di antaranya seperti digrill maupun dimasak dengan aneka saus.
Siapa sangka jika lobster yang kini jadi makanan elit ini dulunya adalah makanan orang miskin dan para tahanan?
Hewan rangka luar ini bahkan sempat dijuluki "kecoak laut" karena tersebar di pinggir pantai wilayah Massachuset.
Dilansir dari situs History, Lobster memiliki sejarah yang cukup panjang sampai akhirnya bisa menjadi santapan mahal orang-orang berduit.
Baca juga: Problematika Ekspor Benur Alias Bibit Lobster, Berujung Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK
Lobster lambang kemiskinan
Pada awal abad ke-16, para pemukim Eropa pertama datang ke Amerika Utara.
Di sana mereka mendapati banyak sekali lobster dan tumpukan lobster setinggi dua kaki di daratan Teluk Massachusetts.
Pada saat itu, jumlah lobster cukup melimpah.
Sampai-sampai para pendatang mengonsumsi lobster sebagai makanan sehari-hari.
Hingga mereka semua bosan dengan lobster.
Karena jumlah lobster terus meningkat dan daya tampung yang kurang, orang-orang pada zaman dahulu menyebut lobster sebagai kecoak laut.
Daya tampung yang kurang, menjadikan lobster sebagai pupuk dan umpan pancing.
Baca juga: Viral Pesta Nikah Menu Makannya Sesuai Isi Amplop, Isinya Tipis Ayam Saja, Amplop Tebal Lobster
Lobster yang didapat kemudian dihancurkan, kemudian disebar di perkebunan mereka.
Selain itu, mereka juga mencincang daging lobster untuk dijadikan umpan memancing di laut maupun sungai.
Tak berhenti sampai di situ, banyak lobster yang kemudian menjadi santapan narapidana.