Siswa SD Tanya Sri Mulyani Langkah Negara jika Kurang Uang, Menkeu: Berutang Tak Berarti Jadi Miskin
Dua siswa Sekolah Dasar ( SD ) bertanya ke Menteri Keuangan ( Menkeu) Sri Mulyani soal APBD dan pendapatan negara
TRIBUNBATAM.id - Siswa SD Tanya Sri Mulyani Langkah Negara jika Kurang Uang, Menkeu: Berutang Tak Berarti Jadi Miskin.
Dua siswa Sekolah Dasar ( SD ) bertanya ke Menteri Keuangan ( Menkeu) Sri Mulyani.
Keduanya bertanya soal strategi Sri Mulyani dalam mengelola APBN dan soal pendapatan negara.
Keduanya mendapat kesempatan bertanya ke bendahara negara itu dalam program Kemenkeu Mengajar.
Baca juga: Sri Mulyani Tak Mau Terlalu Buka-bukaann Terkait Utang Negara Karena Sering Digoreng Politisi
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Catat Ekspor Impor Alami Perbaikan, Pemulihan Ekonomi Akibat Pandemi
Baca juga: Siti Nurbaya Bakar dan Sri Mulyani Jawab Soal Polemik Amdal dan Izin Lingkungan di UU Cipta Kerja
Program itu berlangsung virtual dan diikuti 2.000-an siswa/i dari berbagai sekolah dan daerah.

Tepatnya, keduanya menanyakan mengenai strategi Sri Mulyani dalam mengelola APBN, terutama jika Indonesia mengalami kekurangan uang.
"Bagaimana cara mengatur keuangan negara dan kalau negara kekurangan uang, apa yang akan dilakukan negara bu?" ujar siswa SD Berkarakter Al Biruni, Kaisar, Senin (30/11/2020).
Baca juga: RI Siap-siap Resesi, Menkeu Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi Kuartal III Minus 2,9 Persen
Baca juga: Perizinan Usaha dan Konsumsi di Batam Akan Disederhanakan, Ini Kata Menkeu Sri Mulyani
Serupa dengan pertanyaan Kaisar, Hana, siswi SMP Muhammadiyah 2 Depok menanyakan penyebab pendapatan negara lebih sedikit dari belanja negara.
Baca juga: Siti Nurbaya Bakar dan Sri Mulyani Jawab Soal Polemik Amdal dan Izin Lingkungan di UU Cipta Kerja
Menanggapi pertanyaan tersebut, Sri Mulyani pun menjelaskan, dalam proses penyusunan APBN, pihaknya melibatkan seluruh elemen pemerintahan, mulai dari Presiden dan Wakil Presiden, sekaligus menteri-menteri di kabinet.

Selain itu, pemerintah juga melibatkan DPR dalam penyusunan APBN.
Bila anggaran yang dibutuhkan dan diajukan setiap kementerian atau lembaga masih tetap melampaui kemampuan pembiayaan negara meski sudah dilakukan perhitungan ulang dan efisiensi, maka pemerintah akan menutupi kekurangan anggaran tersebut dengan utang.
Namun, Sri Mulyani menegaskan proses penarikan utang tersebut dilakukan dengan hati-hati.
Baca juga: Veronica Koman Disuruh Kembalikan Beasiswa Rp 773 Juta, Tulis Surat untuk Sri Mulyani soal Keadilan
Baca juga: Sri Mulyani Sebut Tiap Tahun Siapkan Rp 89,6 Triliun untuk Penanganan Perubahan Iklim
Baca juga: Selamat Ulang Tahun Pak Jokowi, Begini Ucapan Sri Mulyani dan Luhut Binsar Panjaitan
"Kalau ternyata tetap kurang, ya utang.
Agar tidak menyusahkan, cari utang yang baik," ujar Sri Mulyani.
Dia pun menjelaskan, dengan berutang bukan berarti negara menjadi miskin.
