ROHANI KRISTEN
DOA, Bacaan dan Renungan Katolik, Sabtu 5 Desember 2020, Oleh Romo Pilifus Junianto SSCC
Doa, bacaan dan renungan Katolik pada Sabtu, 5 Desember 2020 Hari Biasa Pekan I Adven mengajarkan kita akan kemurahan hati.
Penulis: Thom Limahekin | Editor: Thom Limahekin
Bacaan Injil: Matius 9:35-10:1.6-8:
“Melihat orang banyak itu, tergerak hati Yesus oleh belas kasihan.”
Sekali peristiwa Yesus berkeliling ke semua kota dan desa.
Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan mewartakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan
segala penyakit dan kelemahan.
Melihat orang banyak yang mengikuti-Nya, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, karena mereka
lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
Maka Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerjanya sedikit.
Maka mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk
tuaian itu.”
Lalu Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh
jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit serta segala kelemahan.
Yesus mengutus mereka dan berpesan, “Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel!
Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat.
Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan.
Kalian telah memperoleh dengan cuma-cuma, maka berikanlah pula dengan cuma-cuma.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Baca juga: Renungan Harian dan Doa Katolik Hari Kamis 12 November 2020: Peringatan Wajib Santo Yosafat

Renungan:
Allah bermurah hati kepada umat-Nya yang memohon.
Inilah yang menjadi seruan nabi Yesaya bagi Sion yang merindukan keselamatan.
Harapan ini digemakan agar Israel kembali dan dipulihkan dari penindasan.
Kemurahan hati Allah terus mengalir dan semakin terwujud dalam diri Yesus.
Hati Yesus senantiasa tergerak oleh belaskasihan bagi para pengikut-Nya.
Kepedulian-Nya kepada yang sakit dan lemah, susah dan lelah tidak perlu disangsikan lagi.
Manusia mendapatkekuatan dan kesembuhan.
Itu pasti, jika manusia mau datang kepada-Nya.
Allah tak pernah lelah menantimanusia, tapi manusialah yang jenuh menjumpai-Nya. Benarkah?
Berkat-Nya tercurah, mengalir deras dengan cuma-cuma alias gratis.
Tapi mesti dipahami gratis di sini bukan berarti murahan, melainkan berharga karena anugerah itu mengalir berkat pengurbanan diri Yesus.
Mari bertanya diri: setelah menerima berkat Tuhan dengan cuma-cuma, apakah aku bersyukur dan menghargai-Nya?
Baca juga: Doa Katolik kepada Santo Yosef, Bapak Asuh Tuhan Yesus dan Suami Bunda Maria

Doa:
Ya Allah, Engkau selalu bermurah hati kepada kami walaupun kami berbuat dosa kepada-Mu.
Ajarilah kami supaya senantiasa bermurah hati kepada sesama kami sama seperti Putra-Mu yang rela
mengurbankan diri-Nya bagi seluruh umat manusia.
Sebab, Dialah pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin. (TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin/*)