PILKADA KEPRI

5 Pesan Penting Ketua GAMKI Kepri Jelang Pilkada, Rikson: Masa Depan Daerah Tergantung Pemimpinnya

GAMKI Kepri menyampaikan 5 pesan penting dalam mengawal Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjelang pelaksanaan Pilkada Kepri besok, 9 Desember 2020.

Penulis: ronnye lodo laleng |
ISTIMEWA
Ketua Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Provinsi Kepulauan Riau, Rikson Tampubolon mengajak warga khususnya warga gereja untuk aktif dalam berpartisipasi dan mengawal pesta demokrasi. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 9 Desember mendatang, Ketua Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Provinsi Kepulauan Riau, Rikson Tampubolon mengajak warga khususnya warga gereja untuk aktif dalam berpartisipasi dan mengawal pesta demokrasi tersebut.

“Masa depan daerah kita sangat ditentukan oleh calon pemimpin kita ke depannya. Kita tidak boleh lagi apatis tidak peduli terhadap politik di daerah kita. Sebab, setiap sendi-sendi kehidupan kita tidak terlepas dari campur tangan politik," kata Rikson.

Untuk itu, ia mengajak kepada masyarakat harus ramaikan pesta demokrasi ini secara damai dan kondusif.

"Hanya beberapa menit partisipasi kita akan menentukan masa depan daerah kita,” ungkap Rikson Tampubolon.

GAMKI Kepri menyampaikan 5 pesan penting dalam mengawal Tempat Pemungutan Suara (TPS) yakni :

Pertama, jangan golput atau tidak memilih. Walaupun kita harus memilih yang buruk di antara yang terburuk. Kita harus siap, sebab jangan sampai yang terburuk memimpin kita ke depan. Kita butuh pemimpin yang mampu mengangkat kita dari keterpurukan akibat wabah pandemi covid19 ini.

Baca juga: BEGINI Mekanisme dan Tata Cara Pasien Covid-19 Menggunakan Hak Pilihnya saat Pilkada Batam 2020

Kedua, patuhi protokol kesehatan (prokes) dari pemerintah. Ingat, pilkada kali ini ada ditengah pandemi covid19 secara tidak langsung bisa mengacaukan keselamatan dan perekonomian kita.

Kita harus mawas diri, tetap jalankan 3M, pakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan. 

Hindari saling bersentuhan selama proses di tempat pemungutan suara.

Ketiga, tolak money politic atau politik uang atau serangan fajar. Kita jangan mau menggadaikan masa depan kita dan daerah kita hanya dengan uang ratusan ribu.

Sebab, pemimpin yang terpilih melalui politik uang, hampir bisa dipastikan akan menyengsarakan kita kedepannya. 

Keempat, mari kita pilih pemimpin yang pro milenial atau peduli masa depan pemuda, bonus demografi sudah di depan mata, partisipasi pemuda dalam pilkada serentak kali ini tidak boleh dianggap enteng karena jumlahnya hampir setengah dari total pemilih. 

Kelima, hindari isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan). Demokrasi kita harapannya semakin matang kedepannya.

Membangun sistem meritokrasi adalah tanggung jawab kita semua, untuk itu  kita harus siap dengan pilihan yang terbaik walau tidak sama dengan identitas kita. 

“Besok kita akan memilih pemimpin yang bisa berdiri disemua golongan, mengayomi semua tanpa diskriminasi dan berlaku adil dan mensejahterakan kita semua,” tegas Rikson. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)

Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved