Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran Didoakan Jadi Kapolri Pengganti Jenderal Idham Azis

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran didoakan menjadi Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis.

Warta Kota/Desy Selviany
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran tiba di RW 16, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (8/12/2020) 

"Saat inipun ada dua Komjen yang bertugas di luar Polri yang berpeluang besar menjadi Kapolri, yakni Kepala BNPT Komjen Boy Rafly dan Sestama BIN Komjen Bambang Sunarwibowo," ujar Neta.

Boy Rafly pernah menjadi Humas, Kapolda Banten, dan Kapolda Papua serta Kepala BNPT.

"Maraknya isu isu terorisme tentu membuka peluang bagi Boy untuk memimpin kepolisian. Sebaliknya keberadaan Bambang Sunarwibowo yang pernah bertugas di Asrena Polri dan Sestama BIN juga membuka peluangnya untuk memimpin Polri," tambah Neta.

Baca juga: Aziz Bantah Habib Rizieq Kabur: Yang Bilang HRS Kabur dari RS Miliki Keterbelakangan Mental Akut

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane (Istimewa)

Sebab ke depan katanya Polri memerlukan perencanaan yang promoter untuk meningkatkan kinerjanya, baik dalam bidang SDM, alutsista, sarana maupun prasarana. 

"Selain itu, kondisi Indonesia yang kerap dalam ancaman konflik, gerakan intoleransi, terorisme dan lain-lain, tentu membutuhkan antisipasi dan deteksi dini yang benar benar prima dan akurat dari seorang perwira yang pernah bertugas di BIN," kata Neta.

Selain dari eksternal tambah Neta ada tiga Komjen dari internal Polri yang berpeluang besar menjadi Kapolri.

Baca juga: UPDATE Covid-19 Kabupaten Bogor Minggu 29 November 2020: 44 Warga Jadi Pasien Baru, 32 Orang Sembuh

Mereka adalah Wakapolri Komjen Gatot Edi yang pernah menjadi Asrena Polri dan Kapolda Metro Jaya serta berpengalaman mengendalikan situasi Jakarta saat Pilpres 2019.

Kabaharkam Komjen Agus Andriyanto yang pernah bertugas di daerah keras sebagai Kapolda Sumut dan Kabareskrim Komjen Sigit Listyo yang pernah menjadi Ajudan Presiden Jokowi dan Kapolda Banten.

"IPW menilai dari 13 Komjen itu hanya 5 Komjen yang mempunyai peluang besar untuk menjadi Kapolri.

Baca juga: Kenalan di Facebook Lalu Dijanjikan Menikah, PNS Riau Ditipu Pria Ngaku Tentara Amrik Rp271 Juta

"Selebihnya ada sejumlah kendala, misalnya faktor Angkatan yang lebih senior dari Kapolri Idham dan masa dinas yang hampir pensiun dan faktor lainnya," kata Neta.

Ia pun membeberkan peta kekuatan 13 Komjen Polri. Yakni:

1. Wakapolri Gatot Edi (Akpol 88 A, lahir 28 Juni 65, masa dinas 30 bulan lagi, dan pernah menjadi Kapolda Metro Jaya).

2. Irwasum Agung Budi (Akpol 87, lahir 19 Feb 65, masa dinas 26 bulan lagi, dan pernah menjadi Kapolda Jabar). Akpol 87 menjadi kendala mengingat Kapolri Idham Azis adalah juniornya di Akpol 88 A.

3. Kabareskrim Sigit Listyo (Akpol 91, lahir 5 Mei 69, masa dinas 78 bulan lagi, dan pernah menjadi Kapolda Banten). Muncul kontroversial terhadap keberadaannya, di antaranya masa pensiun yg masih cukup lama, yakni hingga Mei 2027.

4. Kabaintelkam Rycko AD (Akpol 88 B, lahir 14 Ags 66, pernah menjadi Kapolda Sumut, Gubernur Akpol, dan  Kapolda Jateng). Muncul pertanyaan, mungkinkah terjadi mantan ajudan Presiden SBY akan menjadi Kapolri era Jokowi.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved