Srayat-syarat Penerima Vaksin, Total Rp 637,3 Miliar Pemerintah Tebus Vaksin Sinovac

Pemerintah merencanakan segera menyalurkan vaksin Covid-19 kepada masyarakat penerima

|
WANG ZHAO / AFP
Ilustrasi Vaksin Sinovac Biotech 

"Semuanya ini anggarannya telah dibelanjakan sebesar Rp 190 miliar," ujarnya.

Bendahara negara menjelaskan pengadaan vaksin Covid-19 melalui penugasan dalam hal ini PT Biofarma

dengan melibatkan seluruh lembaga dalam dan luar negeri. Pengadaan vaksin Covid-19 akan terus berlanjut mulai akhir tahun ini hingga 2022 mendatang.

"Pengadaan direncanakan akan berjalan selama beberapa tahun dari tahun ini 2020 hingga 2021 dan 2022 sesuai kebutuhan.

"Vaksinasi akan dilaksanakan berdasarkan kriteria dan prioritas penerima vaksin," ujarnya.

Sri Mulyani menjelaskan, dari sisi prioritas yakni wilayahnya, penerima, vaksinnya, jadwalnya, dan tahapan pemberian vaksinnya.

Selain itu, juga standar pelayanan vaksinasi yang diberikan atau ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan

dengan bekerjasama bersama kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, BUMN, juga oleh swasta, serta organisasi profesi.

"Sebagian didanai oleh APBN dan sebagian dilakukan secara mandiri.

"Namun, seperti diketahui meskipun ada vaksin tadi yang telah disampaikan, kita semuanya masih harus waspada," kata Sri Mulyani.

Dia menambahkan, pemerintah tetap akan terus melakukan 3T yaitu testing, tracing, dan treatment untuk menangani pandemi Covid-19.

"Testing, tracing, dan treatment itu berarti masih akan ada anggaran untuk pembelian berbagai alat yakni PCR dan reagen. Itu tetap disediakan pada tahun 2021," kata Sri.

(Tribun Network/fah/nas/van/yud/wly)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Pemerintah Tebus Rp 637,3 miliar untuk Vaksin Sinovac, https://jateng.tribunnews.com/2020/12/07/pemerintah-tebus-rp-6373-miliar-untuk-vaksin-sinovac?page=all

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved