Tak Disangka, Jokowi Justru Enggan Divaksin Duluan: Saya Ramai-ramai Saja Bareng Rakyat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) rupanya enggan untuk divaksin duluan. Dia memilih untuk mendapatkan suntikan vaksin bersamaan dengan rakyat.
Editor: Widi Wahyuning Tyas
TRIBUNBATAM.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) rupanya enggan untuk divaksin duluan.
Dia memilih untuk mendapatkan suntikan vaksin bersamaan dengan rakyat.
Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Sinovac yang telah tiba di Indonesia memang sedianya akan diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan.
Namun, sebagai seorang Presiden, Jokowi tentu mendapatkan kursi prioritas utama untik bisa mendapatkan vaksin itu.
Tak disangka, dia justru enggan untuk menerima vaksin itu lebih dulu.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersedia disuntikkan vaksin Covid-19 asalkan berbarengan dengan masyarakat yang menerima suntikan tersebut.
Baca juga: Uji Coba Vaksin Virus Corona Produksi Pfizer dan BioNTech Sudah Renggut 6 Nyawa

Baca juga: Proses Vaksinasi Covid-19 Dimulai Akhir 2020, Pemerintah Subsidi 32 Juta Vaksin
"Presiden kemarin bilang saya nanti disuntik ramai-ramai saja dengan rakyat," ujar Luhut dalam agenda virtual Shopee, Sabtu (12/12/2020).
Luhut meminta agar masyarakat tidak berpandangan negatif terhadap presiden.
Menurut Luhut, Jokowi memprioritaskan masyarakat terlebih dahulu untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
"Jadi jangan berburuk sangka, jauhkan itu buruk sangka. Pemerintah sekali lagi memberikan yang terbaik kepada rakyatnya. Kalau presiden mau disuntik duluan hari ini juga bisa," kata Luhut.
"Tapi presiden kan enggak mau, nanti dibilang mau presiden sendiri duluan atau melanggar aturan. Semua ingin secara tertib dibuat dalam aturan," sambung Luhut.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan dirinya siap menjadi orang yang pertama disuntik vaksin Covid-19.
Namun, hal itu akan dilakukannya apabila ada keputusan dari tim kesehatan.
Setelah vaksin Covid-19 ditemukan, Jokowi meminta agar tak ada polemik jika keputusan tim kesehatan mengharuskan Kepala Negara disuntik vaksin pertama kali sebelum masyarakat.
"Ya kalau saya, nanti diputuskan bahwa (yang) pertama disuntik presiden, ya saya siap," ujar Jokowi menjawab pertanyaan Rosianna Silalahi dalam tayangan wawancara khusus bertajuk Jokowi Dikepung Kritik, di Kompas TV, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Vaksin Corona Nyata Sudah Ada! Rumah Sakit Gercep Promosi Instagram Pendaftaran Vaksinasi Covid-19
Sinovac masih diuji

Baca juga: Srayat-syarat Penerima Vaksin, Total Rp 637,3 Miliar Pemerintah Tebus Vaksin Sinovac
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 1,2 juta vaksin virus corona produksi Sinovac telah tiba di Indonesia pada 6 Desember 2020.
Vaksin tersebut merupakan vaksin siap pakai yang diproduksi oleh perusahaan asal China, Sinovac.
Untuk menjaga kualitas, vaksin itu ditempatkan dalam kontainer berpendingin.
Namun, proses vaksinasi masih menunggu hasil uji klinis fase 3 untuk mengetahui efektivitas vaksin menghadapi virus corona.
Rencananya, total jumlah vaksin yang akan tiba di Indonesia adalah sebanyak 3 juta dosis.
Sisa vaksin dijadwalkan tiba di Indonesia pada 2021.
Sedang jumlah yang telah diterima sementara akan diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan dan aparat negara.
Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "5 Hal Seputar Vaksin Sinovac yang Diketahui Sejauh Ini".
Baca berita terbaru lainnya di Google.