PILKADA KARIMUN

Dua Paslon Pilkada Karimun Penuhi Undangan Kapolres, Jaga Kondusifitas Jelang Pleno KPU

Dua paslon Pilkada Karimun diminta oleh Kapolres untuk bisa menjaga situasi kondusif jelang rapat pleno KPU pada Rabu (16/12) mendatang.

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Yeni Hartati
PILKADA KARIMUN - Dua paslon Pilkada Karimun Aunur Rafiq dan Anwar Hasyim serta Iskandarsyah dan Anwar Abubakar di Polres Karimun, Senin (14/12). Mereka memenuhi undangan Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan. 

H. Ing Iskandarsyah lahir di Moro, 19 Juli 1972 dari pasangan H Abdul Manaf dan Hj Fatimah.

Ayahnya berasal dari Kundur, sedang ibunya asli Moro.

Iskandarsyah menghabiskan masa kecilnya di di tanah kelahirannya, Moro, Karimun.

Dia mengenyam pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 1 Moro.

Tamat SD, dia lantas melanjutkan ke SMP Negeri 1 Moro.

Iskandarsyah yang kala itu masih remaja kemudian memutuskan untuk melanjutkan ke SMA Negeri 1 Tanjungpinang.

Tak kuliah di dalam negeri, Iskandarsyah memilih untuk melanjutkan studi di Hoge School Rotterdam, Belanda.

Di negeri kincir angin itu, dia semakin berkembang.

CALON BUPATI KARIMUN - Calon Bupati Karimun Nomor urut 2 Iskandarsyah saat swafoto dengan buruh FSPMI Karimun sesudah pertemuan. Mereka sepakat untuk mendukung pasangan Bersinar di Pilkada Karimun.
CALON BUPATI KARIMUN - Calon Bupati Karimun Nomor urut 2 Iskandarsyah saat swafoto dengan buruh FSPMI Karimun sesudah pertemuan. Mereka sepakat untuk mendukung pasangan Bersinar di Pilkada Karimun. (TribunBatam.id/Istimewa)

Sosok yang doyan ngopi ini aktif di berbagai kegiatan organisasi dan sosial.

Dia pernah menjadi Ketua Organisasi Keluarga Islam Delft-Belanda, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Belanda, dan Pengurus dan Khatib Masjid Al-Hikmah Den Haag.

Dia bahkan dengan mantap mendirikan Indonesische Stichting Nederland.

Sebuah lembaga kemanusiaan yang terdaftar resmi di Kamar Dagang Belanda sejak 2004.

Lembaga ini aktif membantu masyarakat yang terkena bencana, baik di dalam maupun di luar Indonesia.

Berbagai aktivitas itulah yang membuat jiwa sosialnya kian tinggi.

Sebagai jebolan sekolah di luar negeri, Iskandarsyah pernah memiliki karier yang cukup mentereng,.

Dirinya pernah bekerja sebagai Manager & Business Analyst Cinquer Technology.

Sepulangnya dari Belanda, Iskandarsyah mendirikan Komunitas Kepri Mengajar.

PILKADA KARIMUN - Dua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Karimun saat debat kandidat putaran pertama pada 25 Oktober 2020.
PILKADA KARIMUN - Dua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Karimun saat debat kandidat putaran pertama pada 25 Oktober 2020. (TribunBatam.id/Elhadif Putra)

Sesuai namanya, komunitas ini memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak putus sekolah dan kurang mampu.

Di Indonesia pun dia aktif dalam berbagai organisasi seperti Ketua Umum Gerakan Permasyarakatan Minat Baca Kepri dan Pembina Komunitas Bakti Bangsa.

Kedua komunitas itu berorientasi pada pendidikan mengajar.

Iskandarsyah mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi wanita pujaannya, Hj Siti Rojiah.

Pasangan ini dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Zhilal Robbani Iskandar.

Awalnya tak berniat terjun ke politik

Sebagai orang yang memiliki minat tinggi dalam bidang sosial dan pendidikan, awalnya Iskandarsyah justru tak berniat terjun ke politik.

Dirinya bergabung sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengimplementasikan ilmunya pada masyarakat.

Namun, siapa sangka jika sosok yang kerap tampil dengan jenggot tipis khasnya ini justru mampu melejit hingga menjadi legislator handal selama belasan tahun.

Pasangan petahana Pilkada Karimun, Aunur Rafiq dan Anwar Hasyim. Sudah lima partai politik merapat untuk Pilbup Karimun.
Pasangan petahana Pilkada Karimun, Aunur Rafiq dan Anwar Hasyim. Sudah lima partai politik merapat untuk Pilbup Karimun. (TribunBatam.id/Elhadif Putra)

Berbaur dengan tokoh hebat seperti almarhum HM Sani, mantan Gubernur Kepri, membuat dirinya lebih bisa mengembangkan semangat dan pola pikir.

Iskandarsyah banyak menyerap ilmu dan semangat dari sosok Sang 'Untung Sabut' itu.

Baginya, HM Sani tak hanya seorang pemimpin, namun juga orangtua sekaligus guru yang hebat.

Berbagai pelajaran hidup banyak diambil Iskandarsyah dari HM Sani.

Dari HM Sani, dia belajar bahwa hidup harus bermanfaat untuk sesama dan pengabdian itu tak mengenal batas usia.

Dia pun menjadi lebih terbuka dan menganggap politik sebagai jembatan untuk mengabdi kepada rakyat.

Di mata masyarakat, Iskandarsyah memiliki pembawaan yang sederhana dan membumi.

Dia juga dikenal sebagai sosok yang pluralis dan memahami adanya perbedaan.(TRIBUNBATAM.id/Yeni Hartati/Widi Wahyuning Tyas)

Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved