TRIBUN WIKI
Gejala dan Ciri-ciri TBC yang Harus Diwaspadai, Termasuk Paling Mematikan di Dunia
Inilah gejala dan ciri-ciri TBC yang harus diwaspadai, termasuk paling mematikan di dunia.
Editor: Widi Wahyuning Tyas
TRIBUNBATAM.id - Inilah gejala dan ciri-ciri TBC yang harus diwaspadai, termasuk paling mematikan di dunia.
Ada banyak jenis penyakit yang tergolong mematikan.
Salah satunya adalah tuberkulosis (TBC).
Penyakit ini bahkan menduduki urutan pertama sebagai penyakit menular paling mematikan menurut WHO.
Indonesia sendiri menduduki urutan ketiga jumlah kasus TBC terbanyak setelah India dan China.
TBC sejatinya adalah penyakit yang menyerang organ paru-paru.
Penyebab utamanya adalah infeksi bakteri.
Lantas, bagaimana proses penularan penyakit ini? Apa saja gejala TBC yang patut diwaspadai?
Baca juga: Penderita di Batam Masih Ratusan Orang, Apa Itu Vaksin BCG Untuk Lindungi Diri dari TBC?
Baca juga: Gejala dan Ciri-ciri Usus Buntu yang Harus Diwaspadai, Hati-hati bila Nyeri di Bagian Ini
Proses infeksi dan penularan TBC
Melansir American Lung Association, TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Udara menjadi media penyebaran kuman TBC, di mana bakteri dapat menyebar saat penderita batuk, bersin, tertawa, ataupun berbicara.
Sebenarnya perlu waktu cukup lama bagi seseorang untuk bisa terinfeksi TBC.
Artinya, Anda harus menghabiskan waktu yang lama (beberapa jam) dalam kontak dekat dengan orang yang terinfeksi untuk bisa tertular.
Misalnya, infeksi TBC biasanya menyebar di antara anggota keluarga yang tinggal serumah atau antarteman kantor yang setiap hari bertemu.
Sangat kecil kemungkinan bagi Anda untuk terinfeksi dengan hanya duduk sebentar di samping orang yang terinfeksi, misalnya di bus atau kereta api.
Pada kebanyakan orang sehat, sistem kekebalan tubuh mampu menghancurkan bakteri penyebab TBC.
Tapi dalam beberapa kasus lain, bakteri dapat menginfeksi tubuh meski tidak menimbulkan gejala apapun (TB laten) atau infeksi mulai menimbulkan gejala dalam beberapa minggu, bulan atau bahkan tahun (TB aktif).
Hingga 10 persen orang dengan TB laten pada akhirnya mengembangkan TB aktif beberapa tahun setelah infeksi awal.
Ini biasanya terjadi dalam satu atau dua tahun pertama infeksi atau ketika sistem kekebalan tubuh melemah.
Misalnya, jika seseorang harus menjalani pengobatan kemoterapi untuk kanker.
Ketika seseorang terkena penyakit TBC aktif, itu berarti bakteri TBC berkembang biak dan menyerang paru-paru atau bagian tubuh lain, termasuk kelenjar getah bening, tulang, ginjal, otak, tulang belakang bahkan kulit.
Dari paru-paru, bakteri TBC dapat berpindah melalui darah atau sistem limfatik ke berbagai bagian tubuh.
Baca juga: Penyebab dan Gejala Pneumotoraks pada Paru-paru, Waspada Bila Nyeri Dada Mendadak
Baca juga: Gejala dan Ciri-ciri Batu Empedu yang Jarang Disadari, Waspada bila Tubuh Menguning
Siapa berisiko terkena TBC?
Sebenarnya, siapa saja bisa terkena TBC.
Namun, ada kelompok orang yang dinilai memiliki risiko lebih besar untuk terjangkit TBC, yakni:
- Masyarakat yang tinggal, berasal dari, atau pernah menghabiskan waktu di negara atau daerah dengan tingkat TBC yang tinggi
- Mempunyai riwayat kontak dekat yang lama dengan seseorang yang terinfeksi TBC
- Tinggal di daerah padat penduduk
- Memiliki kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti diabetes, HIV
- Menjalani perawatan yang melemahkan sistem kekebalan, seperti kemoterapi atau agen biologis
- Orang yang menerima perawatan tertentu untuk gangguan autoimun seperti rheumatoid arthritis atau penyakit Crohn
- Kelompok usia sangat muda atau sangat tua, mengingat sistem kekebalan mereka cenderung lebih lemah daripada orang dewasa yang sehat
- Dalam kesehatan yang buruk akibat menerapkan gaya hidup tidak sehat, termasuk memiliki masalah lain, seperti penyalahgunaan narkoba, penyalahgunaan alkohol, atau tunawisma
- Orang yang bekerja atau tinggal di fasilitas yang menampung orang-orang berisiko tinggi seperti rumah sakit, tempat penampungan tunawisma, fasilitas pemasyarakatan, panti jompo dan panti jompo untuk orang dengan HIV
Baca juga: Penyebab dan Gejala Efusi Pleura, Gangguan Pernapasan Akibat Penumpukan Cairan di Paru-paru
Baca juga: Gejala dan Ciri-ciri Batu Ginjal yang Harus Diwaspadai, Kencing Terasa Panas
Gejala TBC

Pada kondisi TBC laten, penderita mengalami infeksi TBC, tetapi bakteri tetap berada di dalam tubuh dalam keadaan tidak aktif dan tidak menimbulkan gejala.
TBC laten juga sering disebut juga sebagai TBC tidak aktif atau infeksi TBC tidak menular.
Namun, perlu diwaspadai, TBC laten bisa berubah menjadi TBC aktif, jadi pengobatan penting untuk orang dengan TBC laten dan untuk membantu mengendalikan penyebaran TBC.
Berikut ini adalah beragam gejala TBC aktif yang patut diwaspadai:
- Batuk yang berlangsung lebih dari tiga minggu
- Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan yang tidak disengaja
- Demam
- Badan terasa panas dingin
- Keringat malam
- Penderita mungkin juga akan mengalami gejala lain yang berkaitan dengan fungsi organ atau sistem tertentu yang terpengaruh.
Batuk darah atau lendir (sputum) merupakan salah satu tanda adanya TBC paru-paru.
Nyeri tulang mungkin berarti bakteri telah menyerang tulang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyebab dan Faktor Risiko TBC yang Perlu Diwaspadai".
Baca berita terbaru lainnya di Google.