Berbaju Pencak Silat Bawa Badik dan Jimat, Ditangkap Saat Hendak Ikut Aksi 1812: Buat Jaga-jaga, Pak
Berkostum perguruan silat seorang pemuda diamankan polisi karena membawa senjata tajam badik saat hendak bergabung di massa aksi 1812 Jakarta
MZ mengaku dirinya hanya simpatisan ormas tersebut.
"Saya simpatisan saja pak," kata MZ.
Baca juga: Polda Metro Turunkan 5 Ribu Personel Jaga Demo 1812, Siagakan 7.500 Personel Juga di Monas & DPR
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Sudjarwoko mengatakan, kedua pria tersebut langsung diamankan ke Pos Pengamanan TL Coca Cola.
"Kita amankan dua orang membawa senjata tajam.
Yang satunya badik, yang satunya bambu yang ujungnya dipertajam.
Bisa dikategorikan itu senjata tajam," kata Sudjarwoko di lokasi.
Sudjarwoko mengatakan, sejak pagi polisi bekerja sama dengan TNI sudah melakukan penyekatan di titik-titik wilayah Jakarta Utara yang menjadi akses pergerakan massa Aksi 1812.
Tujuannya ialah untuk mengantisipasi massa yang membawa barang-barang membahayakan, seperti contohnya senjata tajam yang dibawa MZ dan MF.
"Kita akan terus melakukan penyekatan-penyekatan di sini, terutama mereka-mereka yang akan berangkat," tegas Kapolres.
Baca juga: Ada Mobil Bawa Nasi Kotak Untuk Massa Aksi 1812 di Istan Negara, Polisi Tangkap Sejumlah Orang
Adapun total person gabungan TNI-Polri yang dikerahkan di Jalan Yos Sudarso mencapai 75 anggota.
Polisi adang bus berisi simpatisan FPI
Polres Serang mendapati satu unit bus yang membawa simpatisan Pemimpin Front Pembela Islam ( FPI) Rizieq Shihab di pertigaan Cikande Asem, Kabupaten Serang, Banten.
Kapolres Serang AKBP Mariyono mengatakan, pada saat petugas gabungan melakukan penyekatan didapati satu unit bus Arimbi Jaya dengan nomor polisi B 7237 CGA membawa sekitar 50 orang.
"Bus dari Lebak tujuan Jakarta, kita berikan imbauan kemudian bus kemudian melanjutkan perjalanan menuju Banten Lama sebelum kembali ke Lebak," kata Mariyono, Jumat (18/12/2020).
Baca juga: SELAMAT dari Insiden Berdarah Tol Cikampek, Laskar FPI Ini Jadi Saksi Kunci Kasus Penembakan
Mariyono menuturkan, penyekatan dilakukan karena situasi Jakarta saat ini masih berada di zona merah penyebaran Covid-19.
