HUMAN INTEREST
Kisah Ajo Sukses Kuliahkan Empat Anaknya dari Jualan Rujak di Batam, Ada yang Jadi TNI
Dari hasil jualan rujak di Batam, Ajo mengumpulkan pundi-pundi Rupiah hingga berhasil kuliahkan empat anaknya. Seorang di antaranya calon TNI
Sedangkan anak kedua Ajo, seorang perempuan. Dia telah menyelesaikan pendidikannya di kampus Putra Batam.

Sementara anak ketiganya laki-laki. Dia kini sedang pendidikan militer TNI Angkatan Darat di Medan.
Terakhir si bungsu, perempuan. Dia baru diwisuda di Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Hang Tuah Tanjungpinang, dan mengambil jurusan kebidanan.
"Semuanya bisa sekolah dari hasil jualan rujak," ujarnya.
Bagaimana caranya?
"Setiap hari saya nabung. Hasil jualan saya simpan. Kadang Rp 20 ribu, kadang Rp 50 ribu, kadang juga lebih, sesuai pemasukanlah," ungkap Ajo.
Sebelum Corona melanda, penghasilan Ajo dari menjual rujak bisa tembus Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu sehari.
Namun sejak pandemi Covid-19, penghasilannya menurun drastis.
Lantaran hanya sedikit orang yang lewat dan singgah di pangkalan tempat ia jualan rujak.
Dalam satu hari itu, penghasilannya tak tentu. Paling banyak hanya Rp 130 ribu, bahkan terkadang tak sampai Rp 100 ribu.
"Sebelum Corona, banyak orang yang beli rujak saya termasuk bule-bule yang menginap di hotel di sekitar sini. Karena Corona, bule dari luar negeri itu tak bisa masuk, makanya sekarang sepi," ujarnya.
Meskipun begitu, penghasilannya saat ini masih cukup untuk biaya hidup sehari-hari.
Satu porsi rujak dibanderol Rp 10 ribu. Rujak buatan Ajo terdiri dari berbagai macam jenis buah.
Ada jambu air, nanas, kedondong, mentimun, mangga, bengkoang, pepaya.
Bedanya rujak Ajo dengan penjual rujak lainnya terletak pada bumbu rujak.
Ya, Ajo memang handal membuat rujak dengan rasa yang gurih dan enak.
Saat pandemi Covid-19, Ajo tidak pernah menabung lagi.
"Mudah-mudahanlah corona cepat berlalu, jadi banyak lagi nanti bule yang datang beli rujak saya," harapnya.
(Tribunbatam.id/Muhammad Ilham)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google