INFO KEUANGAN
Prediksi Saham Pekan Ini, Berikut 10 Saham yang Paling Banyak Diobral
Saham PT Capital Financial Indonesia Tbk (CASA) adalah saham paling banyak dijual asing Rp 245,11 miliar.
Apalagi, pada tahun depan seiring daya beli masyarakat yang mulai pulih ditambah dengan suku bunga yang rendah, berpeluang jadi katalis positif untuk sektor properti.
Adapun, Toufan menilai setidaknya terdapat tiga faktor yang akan berpengaruh pada pasar saham tahun depan.
Pertama, faktor pemulihan ekonomi apakah berjalan sesuai harapan atau tidak. Jika vaksin yang sudah didistribusikan ternyata terbukti efektif dan bisa meredakan ketakutan masyarakat akan pandemi, maka ekonomi akan bisa segera pulih.
Kedua, terpilihnya Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat (AS) diharapkan dapat meredakan ketegangan perdagangan dengan China.
Ketiga, melimpahnya likuiditas seiring masih berlanjutnya tren suku bunga global yang rendah.
Dia pun menilai hal ini dapat memicu aliran dana investor asing masuk ke emerging market, seperti Indonesia.
“Oleh karena itu, reksadana saham masih akan jadi pilihan yang menarik sebagai instrumen investasi pada tahun depan. Kami memperkirakan IHSG pada tahun depan masih punya ruang untuk naik 10%-12% menjadi 6.600-6.700. Sucor pun menargetkan, imbal hasil reksadana saham kami bisa 5% di atas pertumbuhan indeks,” tutup Toufan.
Saham telekomunikasi
Nomura memperkirakan, prospek subsektor operator telekomunikasi dan menara telekomunikasi akan positif pada tahun 2021.
Meksipun begitu, operator telekomunikasi diprediksi bakal lebih unggul dibanding menara.
Ada dua katalis yang menjadi pendorongnya.
Pertama, adanya tambahan tiga blok spektrum 10MHz pada pita 2300MHz yang akan dilelang pemerintah.
Kedua, implementasi Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang bakal membuka kesempatan operator telekomunikasi untuk dapat berbagi infrastruktur.
Nomura yakin, pemerintah akan memberikan tiga blok spektrum tersebut pada tiga operator demi menciptakan kesetaraan ruang telekomunikasi.
Ketiga operator tersebut kemungkinan adalah PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Hutchison 3 Indonesia.