Gara-gara Saling Ejek, Dua Imigran Afghanistan di Bintan Berkelahi, Satu di antaranya Masuk RS
Kapolsek Gunung Kijang, AKP Monang P Silalahi membenarkan ada insiden perkelahian dua imigran asal Afghanistan, Minggu (20/12)
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Dua imigran pencari suaka asal Afghanistan di Bintan berkelahi di tempat penampungan, Bhadra Resort Toapaya, Bintan pada Minggu (20/12/2020) lalu.
Dari informasi yang dihimpun Tribunbatam.id, kedua imigran itu bernama M Jumabayani dan Hamidullah. Keduanya berkelahi berawal dari saling ejek satu sama lain.
Kapolsek Gunung Kijang, AKP Monang P Silalahi membenarkan adanya insiden perkelahian antara imigran pencari suaka itu.
"Ya benar, ada dua pencari suaka asal Afghanistan yang berkelahi di penampungan Bhadra Resort, Toapaya," kaat Monang, Senin (21/12/2020).
Keduanya berkelahi lantaran saling ejek dan hal itu sudah terjadi sejak tiga bulan lalu.
Awal mulanya, M Jumabayani mendatangi Hamidullah dengan niat kembali mengganggu dan mengejek temannya itu.
Saat itu, Hamidullah tidak terima hinaan yang dilontarkan M Jumabayani. Sehingga terjadilah perkelahian antara keduanya dengan tangan kosong.
"Dalam perkelahian itu, satu orang luka bocor di bagian kepala bernama Jumabayani dan dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Raja Ahmad Thabib (RAT) Tanjungpinang," ungkapnya.
Monang menambahkan, saat ini satu korban bernama Jumabayani masih dirawat di rumah sakit karena masih ada bekas luka akibat berkelahi.
"Ada tiga luka jahitan di bagian kepalanya, sehingga masih dirawat," tutupnya.
Kerap Dikeluhkan Warga
Ulah imigran pencari suaka di Bintan ini ternyata bukan hanya sekali.
Sebelumnya, sejumlah imigran pencari suaka ini juga dikeluhkan warga karena kerap melanggar aturan berlalu lintas di Indonesia.
Sehingga membuat polisi harus turun tangan.
Tidak hanya memberi teguran, anggota Pos Lantas Gesek Polres Bintan menyuruh mereka untuk melakukan push up.
Ada delapan orang imigran yang menuruti perintah Brigadir Andy Darmawan.
Mereka menetap di salah satu penginapan di Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.
Hukuman diberikan kepada para pencari suaka ini setelah banyak warga yang mengeluh akan aksi ugal-ugalan mereka dalam mengendarai motor.
• Imigran di Bintan Unjuk Rasa di Kantor IOM Tanjungpinang, Protes Soal Tempat Tinggal
• Petugas Rudenim Sidak Blok Inap Imigran Asing di Tanjungpinang, Puluhan Laptop Justru Ditemukan
• 6 Fakta Ulah Imigran Asing di Kepri Buat Resah, Nomor 4 dan 6 Bikin Geleng Kepala
“Kami berikan hukuman push up. Kami juga memberikan nasihat demi keselamatan pengguna jalan lainnya,” ujar Brigadir Andy Darmawan Jumat (11/10/2019).
Polisi awalnya mendapat informasi dari warga yang mengeluhkan cara mereka membawa kendaraan bermotor.
Para pencari suaka ini menurut Andy sudah beberapa kali diingatkan agar mematuhi aturan berlalu lintas di Indonesia.
"Pihak imigrasi juga sebenarnya sudah menegur. Namun mereka masih saja membandel. Saat ini kami hukum push up, kedepan kalau sampai melanggar lagi kami sita kendaraanya," tegasnya.
Cara imigran pencari suaka membawa kendaraan bermotor yang ugal-ugalan dibenarkan salah seorang warga Kawal, Setianus Zai.
Ia nyaris ditabrak oleh pencari suaka ini saat hendak pulang ke rumah.
"Dia tiba-tiba ambil jalur tengah dan belok tanpa menyalakan lampu sein," ucapnya
Kena Gerebek di Rumah Janda
Kasus lainnya lebih parah.
Bukannya berdiam diri di tempat tinggalnya sendiri karena kondisi Covid-19, seorang imigran asal Afghanistan di Bintan malah tidur di rumah seorang janda beranak satu.
Alhasil, kena gerebek warga. Penggerebekan dilakukan warga RT 01/RW 05 Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Selasa (21/4/2020) sekitar pukul 01.00 WIB.
Awalnya warga curiga, karena pencari suaka ini lalu lalang ke rumah seorang tetangganya yang menyandang status janda. Padahal, di tengah pandemi virus Corona pemerintah daerah menganjurkan harus tetap di rumah.
Namun pria ini malah bolak-balik di seputaran permukiman warga, sehingga wargapun geram.
Pasalnya, kedua insan yang sedang dimabuk cinta itu sudah berani tidur satu kamar tanpa adanya ikatan perkawinan yang sah. Wargapun akhirnya sepakat melakukan penggerebekan di rumah janda muda itu.
Alhasil pria pencari suaka itupun ditemukan tertidur pulas di rumah janda muda tersebut. Hal itu dibenarkan oleh Ketua RT 01/RW 05 Kelurahan Kawal, Rina.
"Ya benar, dini hari warga melakukan penggerebekan terhadap seorang pencari suaka. Saat digerebek pria itu lagi tidur telungkup di dalam kamar R," terangnya, Selasa.
Setelah mendapat informasi itu, Rina langsung menghubungi pihak hotel Bhadra agar pencari suaka itu segera dijemput.
"Sebab dirinya khawatir warganya yang saat itu emosinya tengah memuncak tidak dapat dikontrol dan memukulinya," ungkapnya.
Dengan adanya kejadian itu, Rina sebagai Ketua Rt setempat meminta kepada pihak hotel Bhadra untuk tidak memberikan izin kepada pencari suaka keluar di malam hari.
"Kepada warga, saya imbau untuk tidak mudah menerima orang yang belum dikenal, apalagi orang asing yang tidak memiliki identitas diri," tutupnya. (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google