BERITA POPULER

Berita Populer, Yusril Ihza Mahendra Jadi Tim Pengacara INSANI hingga Sekolah Tatap Muka di Batam

Ada beberapa berita di Kepri menarik perhatian pembaca Tribun, Selasa (22/12).Di antaranya Yusril Ihza Mahendra jadi tim pengacara INSANI di Sidang MK

Editor: Dewi Haryati
tribunnews/danypermana
Yusril Ihza Mahendra. Yusril Ihza Mahendra jadi Tim Pengacara INSANI, ajukan gugatan terkait Pilkada Kepri ke MK 

Dengan adanya, SE itu, celah bagi pelaku usaha untuk didikte oleh oknum yang berkepentingan.

Kendati demikian, PHRI meminta gubernur untuk membuat skema SE yang tak memberatkan pengusaha sektor pariwisata.

Baik itu, mal, hotel dan restoran, dan jasa pariwisata lain. 

Sekedar diketahui, SE Nomor: 383/SET-STC19/XII/2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat Selama Libur Natal Tahun 2020 dan Menyambut Tahun Baru 2021 Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran covid-19 di Provinsi Kepulauan Riau. 

3. Sekolah Tatap Muka di Batam Bakal Dimulai Awal 2021, Dimulai dari Area Hinterland

Pemerintah akan melakukan berbagai upaya terkait rencana pemberlakuan sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19 awal 2021 mendatang. 

Ketua Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Belakang Padang, Sri Fetra Neti mengatakan sudah menerima surat pemberitahuan dari salah satu sekolah yang siap menggelar sekolah tatap muka awal tahun nanti.

"Karena lokasi di hinterland tentu kami juga harus hadir dan memastikan protokol kesehatan harus jalan, agar anak-anak terlindungi dan nyaman ketika bersekolah tanpa khawatir ada penyebaran virus," ujar Sri, Selasa (22/12/2020).

Diakuinya, tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Belakang Padang akan turun ke sekolah guna memastikan ketersediaan sarana dan prasarana seperti tempat cuci tangan.

Serta penerapan 3M (Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) di sekolah yang ditunjuk sebagai percontohan belajar tatap muka.

”Sebelum sekolah tatap muka ini dimulai, kami turun dulu dan cek kesiapan sekolah untuk belajar tatap muka. Kami juga ingin baik siswa maupun guru tetap mengenakan masker selama belajar," tuturnya.

Sri mengatakan, sejauh ini beberapa hal yang menjadi perhatian yaitu jumlah siswa yang akan ikut belajar tatap muka, durasi waktu pelaksanaan sekolah tatap muka, serta alur siswa datang dan pulang sekolah. 

"Kami harus mendukung program pemerintah, namun harus menegaskan protokol kesehatannya," tutur wanita berkerudung ini.

Sementara itu, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan perihal adanya rencana pembukaan sekolah tatap muka, Rudi sudah meminta datanya.

Hanya saja belum memutuskan bagaimana SOPnya.

Baca juga: Peminat Rapid Test Antigen di Bandara Hang Nadim Batam Membludak, Prosedur Bakal Dievaluasi

 

"Tapi hinterland yang duluan untuk tatap muka langsung. Tapi akan kita rapatkan lagi," kata Rudi.

Sementara untuk mainland belum ada rencana. Pembukaan sekolah ini dari tingkat TK, SD dan SMP

"Kemarin usulan dari Dinas Pendidikan  hinterland dulu. Guru-gurunya akan kita undang, mereka siap atau tidak," kata Rudi. 

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Didi Kusmarjadi mengatakan saat ini penularan paling berisiko masih perkotaan atau mainland.

Sementara untuk pesisir cukup aman, meskipun masuk dalam zona kuning dan hijau. 

Hal ini menurutnya cocok dan memenuhi syarat untuk dijadikan percontohan sekolah tatap muka. Jika memang dibuka awal tahun mendatang. 

Didi menyebutkan daerah pesisir penularan Covid-19 masih cukup rendah. Selain itu angka kasus juga tidak banyak, meskipun ada yang positif.

Lantas, apakah tes swab diperlukan sebelum masuk sekolah?

Hal ini merupakan salah satu syarat agar sekolah tatap muka bisa terealisasi di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Menurut Didi, untuk kebijakan swab bagi siswa yang di hinterland, menurutnya tidak diperlukan. Hal ini dikarenakan zona daerah hinterland cukup aman dan nyaman bagi siswa. Hinterland jumlah siswa tidak banyak seperti di perkotaan yang sampai dua sif.

"Saya rasa tak perlu swab. Karena untuk hinterland siswa mayoritas berasal dari daerah setempat. Yang paling penting itu adalah protokol kesehatan," ujarnya.

Menghadapi masuk sekolah di tengah pandemi Covid-19 pada 2021 mendatang, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengakui Dinas Pendidikan Kota Batam pada prinsipnya sudah mempersiapkan beberapa pilihan. 

Di antaranya, belajar dari rumah masih dilakukan sepenuhnya, lalu pilihan sekolah tatap muka, selanjutnya kedua pilihan tersebut dijalan seiring sesuai dengan kebutuhan. 

Kini Disdik sampaikan surat persetujuan, yang setuju tandatangani yang tidak silahkan tetap diberi opsi belajar dari rumah. 

"Sekolah sudah terverifikasi di tahap dinas, konsen kami di tahap awal hinterland," ujar Amsakar.

Yang tak kalah penting nanti, tegasnya, ada masa transisi, satu bulan ketat lakukan protokol kesehatan, kalau sudah siap baru dijalankan normal baru itu," ujarnya.

Pemerintah Kota Batam masih belum memutuskan kelanjutan sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19. Jelang akhir tahun, sekolah-sekolah di Kota Batam masih menjalankan sistem belajar mengajar daring hingga kini.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menyatakan, sekolah boleh melaksanakan pembelajaran secara tatap muka pada Januari 2021.

Adapun kebijakan ini merupakan hasil Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri, yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri.

Namun, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Ahmad, kala ditemui di Gedung DPRD Kota Batam mengakui masih akan merapatkan hal tersebut secara internal.

Menurutnya, keputusan pembukaan kembali sekolah harus dibahas secara menyeluruh bersama berbagai elemen masyarakat, juga dari Forkopimda dan Dinas Kesehatan.

"Ada beberapa opsi, antara sekolah tetap tutup di tahun depan, atau dibuka semua, atau bisa juga buka sebagian," jelas Amsakar.

Keseluruhan opsi ini, tambah Amsakar, telah diajukan oleh Dinas Pendidikan Kota Batam dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Meski belum final, namun jika sekolah dapat dibuka sebagian, maka pemerintah kota akan membuka sekolah dari wilayah Hinterland terlebih dahulu.

"Ini belum final, tapi kemungkinan kita buka di Hinterland dulu. Pertimbangannya, karena tingkat terpaparnya di Hinterland kecil," kata Amsakar. 

(Tribunbatam.id/Muhammad Ilham/Endra Kaputra/Leo Halawa/Roma Uly Sianturi)

Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved