Rencana Sekolah Tatap Muka di Batam 2021, Wali Kota: Usulan Disdik di Hinterland Dulu
Wali Kota Batam, Rudi mengatakan perihal adanya rencana sekolah tatap muka, ia sudah meminta datanya. Hanya belum memutuskan SOP-nya
Hanya saja belum memutuskan bagaimana SOPnya.
Baca juga: Peminat Rapid Test Antigen di Bandara Hang Nadim Batam Membludak, Prosedur Bakal Dievaluasi
"Tapi hinterland yang duluan untuk tatap muka langsung. Tapi akan kita rapatkan lagi," kata Rudi.
Sementara untuk mainland belum ada rencana. Pembukaan sekolah ini dari tingkat TK, SD dan SMP
"Kemarin usulan dari Dinas Pendidikan hinterland dulu. Guru-gurunya akan kita undang, mereka siap atau tidak," kata Rudi.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Didi Kusmarjadi mengatakan saat ini penularan paling berisiko masih perkotaan atau mainland.
Sementara untuk pesisir cukup aman, meskipun masuk dalam zona kuning dan hijau.
Hal ini menurutnya cocok dan memenuhi syarat untuk dijadikan percontohan sekolah tatap muka. Jika memang dibuka awal tahun mendatang.
Didi menyebutkan daerah pesisir penularan Covid-19 masih cukup rendah. Selain itu angka kasus juga tidak banyak, meskipun ada yang positif.
Lantas, apakah tes swab diperlukan sebelum masuk sekolah?
Hal ini merupakan salah satu syarat agar sekolah tatap muka bisa terealisasi di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Menurut Didi, untuk kebijakan swab bagi siswa yang di hinterland, menurutnya tidak diperlukan. Hal ini dikarenakan zona daerah hinterland cukup aman dan nyaman bagi siswa. Hinterland jumlah siswa tidak banyak seperti di perkotaan yang sampai dua sif.
"Saya rasa tak perlu swab. Karena untuk hinterland siswa mayoritas berasal dari daerah setempat. Yang paling penting itu adalah protokol kesehatan," ujarnya.
Menghadapi masuk sekolah di tengah pandemi Covid-19 pada 2021 mendatang, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengakui Dinas Pendidikan Kota Batam pada prinsipnya sudah mempersiapkan beberapa pilihan.
Di antaranya, belajar dari rumah masih dilakukan sepenuhnya, lalu pilihan sekolah tatap muka, selanjutnya kedua pilihan tersebut dijalan seiring sesuai dengan kebutuhan.
Kini Disdik sampaikan surat persetujuan, yang setuju tandatangani yang tidak silahkan tetap diberi opsi belajar dari rumah.
