Misteri Penembakan 6 Laskar FPI, Temuan Komnas HAM Ada Bekas Peluru & Bercak Darah di Mobil Polisi

Komnas HAM menemukan lubang bekas peluru, sabetan senjata tajam dan bercak darah dari salah satu mobil polisi yang menembak mati 6 Laskar FPI

ISTIMEWA
Misteri Penembakan 6 Laskar FPI, Temuan Komnas HAM Ada Bekas Peluru & Bercak Darah di Mobil Polisi 

TRIBUNBATAM.id - Misteri Penembakan 6 Laskar FPI, Temuan Komnas HAM Ada Bekas Peluru & Bercak Darah di Mobil Polisi.

Penyelidik Komnas HAM menemukan lubang bekas peluru, sabetan senjata tajam dan bercak darah dari salah satu mobil polisi yang dipakai saat terjadi insiden di Tol Jakarta-Cikampek dua pekan lalu.

Mobil ini adalah salah satu dari tiga mobil yang diperiksaa saat terjadi insiden berdarah yang menewaskan 6 Laskar Front Pembela Islam (FPI).

Tiga mobil itu berada di garasi Subdit Ranmor Polda Metro Jaya, di mana 2 mobil milik polisi dari 1 mobil yang dipakai 6 Laskar FPI.

Baca juga: Simpatisan FPI Bawa Golok saat Aksi 1812, Sebut ke Polisi Buat Jaga-jaga Kalau Ada Rusuh

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menyebutkan tim dari Komnas HAM didampingi Bareskrim Polri memeriksa ketiga mobil itu pada Senin (21/12/2020).

Beka menyebutkan, satu unit mobil Avanza milik polisi rusak cukup parah.

6 anggota FPI tewas setelah baku tembak dengan pihak kepolisian
6 anggota FPI tewas setelah baku tembak dengan pihak kepolisian (ISTIMEWA)

Mobil tersebut adalah mobil yang digunakan polisi untuk mengamankan dan membawa 4 laskar FPI.

"Ada lubang bekas peluru, sabetan senjata tajam lalu kerusakan di kaca," kata Beka.

Beka mengaku lupa jumlah lubang bekas peluru yang ada di mobil itu.

Namun, ia memastikan bekas peluru ada di bagian interior dan juga di bagian luar mobil.

Baca juga: Sepak Terjang Jenderal Alumni Pondok Pesantren Anak Buah Idham Azis yang Ungkap Senpi Laskar FPI

Beka juga menyebutkan, ada bekas bercak darah di mobil itu.

"Nanti akan kami uji sampel darahnya," kata dia.

Kemudian, Beka menyebutkan, satu mobil Toyota Avanza lainnya yang juga milik polisi tak rusak.

Sementara itu, satu mobil Chevrolet Spin yang digunakan laskar FPI rusak di bagian kaca depan dan ban depan.

Baca juga: Status 6 Orang Anggota FPI yang Tewas Ditembak Polisi Belum Tersangka, Polisi Sebut Masih Terlapor

"Memang ada beberapa kerusakan karena infonya kan mobilnya menabrak duluan, itu keterangan dari polisi," kata Beka.

Namun, Beka juga mengaku lupa apakah ada lubang bekas peluru atau tidak di mobil Chevrolet Spin itu.

Adegan penggeledahan dalam rekonstruksi kasus penembakan enam anggota FPI di rest area KM 50 tol Jakarta-Cikampek, Senin (14/12/2020) dini hari
Adegan penggeledahan dalam rekonstruksi kasus penembakan enam anggota FPI di rest area KM 50 tol Jakarta-Cikampek, Senin (14/12/2020) dini hari (Sumber: KOMPAS.COM/FARIDA)

Penembakan terhadap enam anggota laskar FPI ini terjadi pada 7 Desember dini hari di Tol Jakarta-Cikampek.

Ketika itu, para laskar FPI mengawal rombongan pemimpinnya, Rizieq Shihab.

Dalam rekonstruksi pada 14 Desember dini hari, polisi menggambarkan bahwa anggota laskar FPI yang terlebih dahulu menyerang dan menembak polisi saat kejadian.

Baca juga: TERUNGKAP Percakapan Terakhir Laskar FPI Sebelum Tewas Sakit Pak, Ampun, Tangisan Tahan Sakit

Dua anggota laskar FPI tewas setelah baku tembak.

Kemudian, empat anggota laskar FPI lainnya ditembak setelah mencoba merebut senjata polisi di mobil.

Bareskrim Polri mengungkapkan, total terdapat 18 luka tembak di enam jenazah anggota laskar FPI.

Selain itu, versi polisi mengatakan tidak ada tanda kekerasan yang ditemukan pada keenam jenazah.

Baca juga: Jokowi Minta Aparat Tak Mundur Sedikit Pun, Wajib Ikut Aturan Hukum, FPI: Drama Komedi Tak Lucu!

Polisi mengatakan, hasil rekonstruksi belum final.

Tak menutup kemungkinan dilakukan rekonstruksi lanjutan apabila ada temuan baru.

Adegan penggeledahan para rekonstruksi kasus penembakan enam anggota FPI di rest area KM 50 tol Jakarta-Cikampek, Senin (14/12/2020) dini hari
Adegan penggeledahan para rekonstruksi kasus penembakan enam anggota FPI di rest area KM 50 tol Jakarta-Cikampek, Senin (14/12/2020) dini hari (Kompas.com)

Di sisi lain, pihak FPI membantah laskarnya menyerang dan menembak polisi terlebih dahulu.

FPI menyebut polisi tak berseragam dengan sejumlah mobil lebih dulu mengadang rombongan mereka.

Karena itu, laskar pengawal Rizieq berusaha menyingkirkan mobil yang tak diketahui identitasnya tersebut.

Baca juga: Hasil Rekonstruksi Penembakan 6 Laskar FPI, Tembakan Peringatan Polisi Dibalas Tiga Kali Tembakan

Lalu, satu mobil yang ditumpangi enam laskar FPI terpisah dari rombongan utama.

FPI juga memastikan, anggota laskar tidak dilengkapi senjata api.

"Kami mengimbau untuk hentikan semua rekayasa dan fitnah.

Mereka keenam korban hanya para pemuda lugu yang mengabdi kepada gurunya, menjaga keselamatan gurunya," kata Sekretaris Umum FPI Munarman.

Munarman dilaporkan polisi

Ucapan Munarman yang menyatakan 6 Laskar FPI tak membawa senjata api saat terjadi insiden di Tol Jakarta-Cikampek mengundang reaksi dari Zainal Arifin.

Ketua Barisan Ksatria Nusantara itu melaporkan Sekretaris Umum FPI Munarman ke Polda Metro Jaya, Senin (21/12/2020).

Munarman dipolisikan dengan Nomor LP/7557/XII/YAN 2.5/2020/SPKT PMJ.

Baca juga: Aiman Kompas TV: Penembakan Anggota FPI Versi Polisi vs Versi FPI & Temuan Lapangan Malam Ini

Ia dilaporkan atas dugaan keterangan yang menghasut terkait tewasnya 6 Laskar FPI yang ditembak mati polisi.

Zainal mengatakan, Munarman diduga telah melakukan penghasutan dengan menyebut 6 Laskar FPI tidak membawa senjata api saat insiden dengan polisi di Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50.

Sekretaris Umum FPI Munarman
Sekretaris Umum FPI Munarman (net)

"Keterangan Munarman yang mengatakan bahwa yang meninggal tidak membawa senjata, yang meninggal tidak melawan aparat maka itu harus dibuktikan dengan hukum.

Bahaya berbohong dan adu domba itu luar biasa.

Bahwa fitnah itu lebih besar dampaknya daripada pembunuhan," ujar Zainal, Senin.

Menurut Zainal, berduka atau prihatin terhadap kasus yang dialami 6 Laskar FPI itu diperbolehkan.

Tetapi tidak menjustifikasi yang dapat menimbulkan kekisruhan.

Baca juga: Ancaman dan Gertakan Pangdam Jaya Akan Bubarkan FPI, Munarman Ungkap Kondisi Sebenarnya Habib Rizieq

"Itu kalau disampaikan terus-menerus narasi dibangun itu bisa akibatkan adu domba, perpecahan anak bangsa.

Contohnya kemarin ada yang mau penggal kepala Kapolda, ada yang sebut polisi dajal, belum lagi demo-demo membawa senjata tajam," katanya.

Zainal mengatakan, dia sudah menyertakan barang bukti berupa hasil tangkapan layar dan flashdisk saat membuat laporan itu.

Pelaporan itu dibuat dengan harapan dapat membuat rasa aman dan nyaman bagi masyarakat guna menghindari perpecahan.

"Dalam rangka kita ingin menjaga keutuhan bangsa yang selama ini hiruk pikuk membuat masyarakat cemas, mencekam.

Baca juga: Datangi Polda Bali Naik Alphard, Munarman Diperiksa sebagai Tersangka

Sekaligus kita dalam rangka menjaga kelangsungan negara Republik Indonesia yang hanya berdasarkan Pancasila dan UUD.

Oleh karena itu, pada hari ini kami dengan tegas meminta aparat penegak hukum, Polda Metro Jaya untuk menangkap Saudara Munarman," ucap Zainal.

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Komnas HAM: Ada Bekas Peluru dan Bercak Darah di Mobil Polisi, Kaca-Ban Mobil FPI Rusak dan Tribunnews.com dengan judul Sekum FPI Munarman Dipolisikan Karena Sebut 6 Anggota Laskar Khusus Tewas Tak Bawa Senpi

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved