Sering Banjir, BP Batam Pasang Box Culvert di Jalan Dapur 12 Sagulung, Ini Komentar Warga

BATAM, TRIBUNBATAM.id - BP Batam pasang box culvert di Jalan Dapur 12 Sagulung Batam.

Hal ini membuat warga Kaveling Mandiri, Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Sagulung, Batam, Provinsi Kepri senang.

Setidaknya, pemasangan box culvert itu bisa mengantisipasi terjadinya banjir yang sering terjadi di pemukiman warga, khususnya di Kelurahan Sei Lekop.

Proyek pembangunan box culvert tersebut dikerjakan PT Cakra Karya Masterindo. Pagu dananya sebesar Rp 924 juta, dengan lama pengerjaan 180 hari kalender.

Pengerjaan proyek pembangunan box culvert tersebut sudah dikerjakan sejak satu bulan terakhir.

Baca juga: Banjir di Anambas, Gubernur Kepri Isdianto Minta BPBD Gerak Cepat, Minta Warga Waspada

Baca juga: Banjir Dimana-mana, Ini Doa Ketika Turun Hujan dalam Islam, Lengkap Lafadz dan Arti

Asmal, warga Sagulung mengatakan, sangat senang dengan pembangunan proyek box culvert tersebut.

"Daerah kami ini merupakan wilayah padat penduduk. Jadi kalau hujan deras bisa saja terjadi banjir, kalau saluran drainasenya tidak bagus," kata Asmal.

Ia berharap proyek tersebut dikerjakan secara baik.

"Ini proyek BP Batam, jadi kita berharap jangan asal dikerjakan, walaupun lokasinya jauh dari pusat Kota Batam," kata Asmal.

Ia melanjutkan, Jalan Dapur 12 itu merupakan jalan utama di Sagulung. Jalan tersebut tidak hanya dilewati masyarakat, tetapi digunakan juga oleh perusahaan.

"Jadi kalau proyeknya asal dikerjakan kita khawatir," kata Asmal.

Kekhawatiran Asmal itu, karena di papan proyek, pihak kontraktor tidak menuliskan siapa konsultan pengawasnya.

"Biasanya kalau proyek Pemko ada konsultannya, sementara ini tidak ada," kata Asmal.

Ia berharap dengan dipasangnya box culvert di jalan Dapur 12 Sagulung, air dari Kaveling Mandiri bisa lancar.

"Ya minimal kita tidak banjir," kata Asmal.

Kantor Lurah Tembesi Kebanjiran Lagi

Sebelumnya diberitakan, Kantor Lurah Tembesi, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri kembali diterjang banjir, Sabtu (31/10).

Ini merupakan kesekian kalinya kantor milik pemerintah itu kebanjiran.

Peristiwa serupa setidaknya terjadi pada bulan Juni masih di 2020.

Lurah Tembesi Arfie yang dikonfirmasi belum mengetahui kondisi terkini kantornya pasca-banjir dua hari lalu itu.

Ia belum mengecek apa saja yang rusak setelah banjir itu.

Dia juga mengatakan, dirinya sudah melaporkan banjir tersebut kepada Camat Sagulung

"Rencananya Senin (2/11) akan lihat kondisi kantor. Setelah itu ke kantor Wali kota Batam untuk menyampaikan kondisinya Kemungkinan meja dan kursi rusak. Karena sudah empat kali diterjang banjir," kata Arfie kepada TribunBatam.id, Minggu (1/11/2020).

Dia mengatakan, selama ini kursi dan meja di Kantornya sudah banyak yang rusak akibat diterjang banjir.

Meski demikian, Arfie memastikan berkas administrasi penduduk tidak ada yang rusak.

Ini karena berkas sudah ditempatkan jauh haru sebelumnya.

Dia mengatakan untuk sementara pihaknya akan memanfaatkan yang ada.

"Nantilah tunggu kebijakan dari pimpinan. Kalau harapan ke depan, ya kantor kita bisa diajukan untuk perbaikan dan pembangunan,"kata Arfie.

Banjir Buat Jalan R Suprapto Lumpuh

Hujan deras yang terjadi Sabtu (31/10) sempat membuat lumpuh arus lalu lintas di Jalan R Suprapto, tepatnya mulai dari Perumahan Villa Muka Kuning, sampai dengan Simpang Barelang, Kota Batam, Provinsi Kepri.

Hujan yang turun sangat lebat, membuat saluran drainase khususnya gorong-gorong di jalan R Suprapto, tidak sanggup menampung air hujan.

Arus kendaraan khususnya yang datang dari Batuaji menuju Mukakuning begitu juga sebaliknya mengalami macet parah.

Tinggi air di jalan R.Suprapto, lebih dari sepinggang orang dewasa.

Hal tersebut membuat banyak kendaraan yang memaksa menerobos banjir mengalami mogok.

Sudirman, warga Genta Tiga, mengatakan banjir yang terjadi merupakan banjir yang paling parah sejak lima tahun terakhir.

"Selama ini sudah tidak pernah banjir, baru kali ini banjir," kata Sudirman.

Baca juga: Warga Kaveling Bukit Seroja Batam Berjuang Melawan Banjir, Tolong Pak Kirimkan Sampan

Baca juga: VIDEO - Seorang Pengendara Motor Perempuan Jatuh lalu Terseret Banjir di Jalan Raya Lembang

Warga lainnya Andre juga mengakui sudah beberapa tahun terakhir tidak pernah banjir.

Dia juga mengatakan saat ini pemotongan bukit banyak terjadi di Wilayah Tembesi Centre.

"Mungkin itu yang menyebabkan, karena sudah tidak ada lagi, lahan respan air,"kata Andre.

Dia juga mengatakan lahan di belakang Genta tiga, tepatnya di sebalah Tembesi Centre, sedang dilakukan pematangan lahan.

"Jadi dulu lahan itu, tempat resapan air, sekarang sudah rata. Mungkin itu penyebab air mengalir ke jalan semua.
Sementara gorong-gorongnya sangat kecil," sebut Andre.

Banjir yang terjadi di jalan R.Suprapto, juga membuat kantor Lurah Tembesi terendam banjir.

Seluruh perlengkapan kantor, mulai dari kursi dan mejadi rusak akibat diterjang banjir.

Banjir di Kantor Lurah Tembesi hampir sepinggang orang dewasa.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang)

Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google