Zainal Polisikan Munarman Sebut 6 Laskar FPI Tewas Tak Bersenpi, Komnas HAM Temukan Bekas Peluru
Munarman diduga melakukan penghasutan dengan menyebut 6 Laskar FPI tak membawa senjata api saat insiden dengan polisi di Tol Jakarta-Cikampek
TRIBUNBATAM.id - Zainal Polisikan Munarman Sebut 6 Laskar FPI Tewas Tak Bersenpi, Komnas HAM Temukan Bekas Peluru.
Ketua Barisan Ksatria Nusantara Zainal Arifin melaporkan Sekretaris Umum FPI Munarman ke Polda Metro Jaya, Senin (21/12/2020).
Salah satu petinggi ormas Front Pembela Islam (FPI) itu dipolisikan dengan Nomor LP/7557/XII/YAN 2.5/2020/SPKT PMJ.
Ia dilaporkan atas dugaan keterangan yang menghasut terkait tewasnya 6 Laskar FPI yang ditembak mati polisi.
Zainal mengatakan, Munarman diduga telah melakukan penghasutan dengan menyebut 6 Laskar FPI tidak membawa senjata api saat insiden dengan polisi di Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50.
Baca juga: TERUNGKAP Ucapan Sekum FPI Munarman Inilah yang Membuat Dia Dipolisikan Zainal Arifin
"Keterangan Munarman yang mengatakan bahwa yang meninggal tidak membawa senjata, yang meninggal tidak melawan aparat maka itu harus dibuktikan dengan hukum.
Bahaya berbohong dan adu domba itu luar biasa.
Bahwa fitnah itu lebih besar dampaknya daripada pembunuhan," ujar Zainal, Senin.

Menurut Zainal, berduka atau prihatin terhadap kasus yang dialami 6 Laskar FPI itu diperbolehkan.
Tetapi tidak menjustifikasi yang dapat menimbulkan kekisruhan.
Baca juga: Sepak Terjang Jenderal Alumni Pondok Pesantren Anak Buah Idham Azis yang Ungkap Senpi Laskar FPI
"Itu kalau disampaikan terus-menerus narasi dibangun itu bisa akibatkan adu domba, perpecahan anak bangsa.
Contohnya kemarin ada yang mau penggal kepala Kapolda, ada yang sebut polisi dajal, belum lagi demo-demo membawa senjata tajam," katanya.
Zainal mengatakan, dia sudah menyertakan barang bukti berupa hasil tangkapan layar dan flashdisk saat membuat laporan itu.
Baca juga: Polisi yang Pernah Bongkar Misteri Pembunuhan Hakim Jamaluddin Ungkap Senjata Api Laskar FPI HRS
Pelaporan itu dibuat dengan harapan dapat membuat rasa aman dan nyaman bagi masyarakat guna menghindari perpecahan.
"Dalam rangka kita ingin menjaga keutuhan bangsa yang selama ini hiruk pikuk membuat masyarakat cemas, mencekam.