LINGGA TERKINI

Yuk Simak Tahapan Pernikahan Adat Melayu di Lingga, Mulai Tari Inai Sampai Silat Pengantin

Berikut tahapan pernikahan adat Melayu di Lingga, tepatnya di Desa Sungai Buluh, Kecamatan Singkep Barat.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Istimewa
Tahapan pernikahan adat Melayu di Lingga, Kamis (24/12/2020). 

"Dulu kami para orangtua yang nari, sekarang kalian sebagai penerus," kata Awang.

Dari pantauan TribunBatam.id sekira pukul 21.00, Sabtu (19/12/20), acara tari inai tersebut dilakukan oleh lima orang anak didik Sanggar Seni Diram Perkase, yang terdiri dari tiga laki-laki dan dua perempuan.

Acara tari inai yang berlangsung pada malam itu, bukan hanya menghibur para mempelai, namun juga menghibur para masyarakat yang turut hadir. Terlihat banyak yang apresiasi atas tari inai yang dilakukan oleh anak-anak tersebut.

Tari inai pada acara malam bertepuk dari Sanggar Seni Diram Perkase, Desa Sungai Buluh, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga
Tari inai pada acara malam bertepuk dari Sanggar Seni Diram Perkase, Desa Sungai Buluh, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga (TribunBatam.id/Istimewa)

Raut wajah masyarakat yang hadir nampak tersenyum bahagia, ketika tari inai itu dimulai setelah acara ijab kabul.

2. Tepuk Tepung Tawar

Dalam rangka acara perkawinan adat melayu Lingga, sesudah dilakukan tari inai maka dilanjutkan pula dengan tepuk tepung tawar. Acara ini dilakukan, yakni menepuk beras kunyit, yang dilanjutkan dengan mencecah inai di telapak tangan pengantin.

Pelakasanaan tradisi tepuk tepung tawar yang beragam ini biasanya dilakukan dalam beberapa momen seperti pernikahan, khitanan, syukuran, upacara adat, menempati rumah baru, punya kendaraan baru, kelahiran anak dan sebagainya.

Namun, untuk masyarkat Kabupaten Lingga sendiri lebih sering melakukannya pada upacara perkawinan.

Tepuk tepung tawar sendiri dipercayakan dilakukan oleh tokoh masyarakat, atau orang yang ilmu agamannya cukup tinggi.

Tampilan dekorasi pelaminan adat Melayu. Warna dan bentuk pelaminan khas Melayu ini punya makna dan artinya tersendiri.
Tampilan dekorasi pelaminan adat Melayu. Warna dan bentuk pelaminan khas Melayu ini punya makna dan artinya tersendiri. (TribunBatam.id/Istimewa/Dokumentasi Disbudpar Kota Batam)

Dari pantauan TribunBatam.id, acara tepuk tepung tawar sabtu kemarin, dilakukan oleh tujuh orang tokoh masyarakat yang ditujuk dari Desa Sungai Buluh.

Tata cara untuk memulai tepuk tepung tawar, antara lain:

1. Ambil daun perenjis yakni daun yang diikat dan diculupkan ke dalam air bedak, jeruk dan bunga mawar. Lalu renjiskan pada kedua tangan yang telungkup di atas paha. Alas dengan bantal tepung tawar dengan kain berwarna putih.

2. Orang yang menepuk tepung tawar mengambil beras kunyit, bertih, basuh dan bunga rampai lalu ditabur pada orang yang ingin dihormati.

Bila orang yang ditepung tawari adalah orang terhormat maka ditabur sampai atas kepala dengan putaran dari kiri ke kanan diiringi bacaan shalawat.

3. Renjiskan air percung pada pihak pengantin yang ditepung tawari. Ambil sedikit inai lalu oleskan di telapak tangan sebelah kanan dan kiri.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved