LINGGA TERKINI
Yuk Simak Tahapan Pernikahan Adat Melayu di Lingga, Mulai Tari Inai Sampai Silat Pengantin
Berikut tahapan pernikahan adat Melayu di Lingga, tepatnya di Desa Sungai Buluh, Kecamatan Singkep Barat.
Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
4. Penepuk tepung tawar mengangkat tangan dengan posisi atur menyembah dan mengangkat tangan.
5. Setelah semua pihak yang diminta melakukan tepuk tepung tawar selesai melakukan tepuk tepung tawar maka acara pun ditutup dengan doa-doa selamat. Jumlah penepuk tepung tawar ini harus ganjil yakni 3, 5, 7, 9, 11 atau 13.

Makna tepuk tepung tawar:
1. Beras kunyit, beras basuh, dan beretih yang dihamburkan bermakana ucapan selamat dan turut bergembira.
2. Merenjis kening bermakna berfikirlah sebelum bartindak atau teruslah menggunakan akal yang sehat.
3. Merenjis di bau kanan dan kiri bermakna haru siap memikul beban dengan penuh rasa tanggung jawab.
4. Merenjis punggung tangan bermakna jangan pernah putus asa dalam mencari rezeki, selalu dan terus berusaha.dalam menjalani kehidupan
5. Menginai telapak tangan bermakna penanda bahwa mempelai sudah berakad nikah. Dalam konsekuensinya penyadaran bahwa “sekarang” sudah tidak bujang atau dara lagi (sudah ada pendamping). Doa selamat di penutup acara bermakna pengharapan apa yang dilakukan mendapat berkah dan ridho dari Allah Swt.
3. Khataman Quran (Disambut silat pengantin)
Kabupaten Lingga yang dikenal sebagai Bunda Tanah Melayu pernah menjadi Pusat Kerajaan Melayu, yang tidak saja membina dan berkembang dibidang adat dan budaya Melayu pada saat itu juga pembinaan Agama Islam.
Adat dan tradisi yang berkembang juga tidak terlepas dari pengaruh Agama Islam. Salah satu tradisi yang mengarah pada Agama Islam dan tetap kekal dilakukan masyarakat Kabupaten Lingga pada saat ini yaitu Khatam Quran.
Pelaksanaannya dilakukan setelah yang bersangkutan menamatkan atau menyelesaikan pelajaran mengaji atau membaca kitab suci umat islam yaitu Al-Quran.

Dalam upacara perkawinan sendiri, khatam Quran dilakukan pada pagi harinya, sesudah malam tepuk tepung tawar.
Pakaian yang dipakai disaat berkhatam, bagi laki–laki memakai jubbah, surban dan pakaian Melayu. Sedangkan perempuan memakai baju kurung Melayu labuh dan bertutup kepala. Jemputan yang menghadiri acara tersebut memakai baju kurung Melayu.
Tempat pelaksanaan berkhatam Al-Quran umumnya dilaksanakan didepan antara pelaminan dan peterakne di rumah mempelai perempuan.