NATAL DAN TAHUN BARU 2021

BEGINI Suasana Bandara Hang Nadim Batam Jelang Natal 2020, 18 Penumpang Terdeteksi Positif Covid-19 

Arus mudik menjelang Natal tahun ini di Bandara Hang Nadim Batam turun dibandingkan tahun sebelumnya.

TRIBUNBATAM.id/ALAMUDIN HAMAPU
Suasana di Terminal keberangkatan Bandara Hang Nadim Batam pada Jumat (25/12/2020). 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Arus mudik menjelang Natal tahun ini di Bandara Hang Nadim Batam turun dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal itu disebabkan Pandemi Covid-19 yang masih mewabah di Indonesia.

Plt. Kepala BUBU Hang Nadim Batam, Benny Syahroni mengatakan, jumlah penumpang H-3 Natal pada 22 Desember hingga H-1 Natal pada 24 Desember 2020 tidak mengalami kenaiakan signifikan.

Untuk tanggal 22 Desember 2020 atau H-3 Natal ada 69 penerbangan di Bandara Hang Nadim dengan rincian pada kedatangan terdapat 34 penerbangan dengan membawa 3.005 penumpang.

Sedangkan untuk keberangkatan sendiri terdapat 35 penerbangan dengan membawa 4.410 penumpang.

Untuk H-2 Natal atau tanggal 23 Desember 2020 di bandara Hang Nadim Batam terdata total ada 79 penerbangan.

Baca juga: KECELAKAAN DI BATAM - Bus Karyawan Hantam Pohon, Puluhan Penumpang Berhamburan Selamatkan Diri

Benny merincikan pada kedatangan ada 40 penerbangan dengan membawa 4.714 penumpang.

Di keberangkatan sendiri ada 39 penerbangan dengan membawa 5.858 orang.

"Untuk H-1 Natal atau 24 Desember 2020 ada 20 penerbangan dengan kedatangan 35 penerbangan dengan membawa 4.023 orang. Sedangkan di keberangkatan juga terdapat 35 penerbangan dengan membawa 4.934 penumpang," ujarnya.

Di tengah Pandemi Covid-19 ini menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru Pemerintah pusat mengetatkan aturan penerbangan.

Para pelaku perjalanan diwajibkan melakukan rapid test antigen untuk beberapa wilayah tertentu seperti pulau Jawa, Bali, Sumatra dan beberapa wilayah di Indonesia.

Benny mengatakan, pelaksanaan rapid test antigen juga dilakukan di Bandara Hang Nadim Batam

Dari H-3 atau tanggal 22 Desember 2020 hingga H-1 tanggal 24 Desember 2020 ada sekitar 1131 orang yang melakukan rapid test antigen di Bandara Hang Nadim.

"Dan ada sekitar 18 orang yang terkonfirmasi positif," ujarnya.

Pantuan Tribun Batam di Bandara Hang Nadim Batam para penumpang terlihat ramai, di mana sebagian yang belum memiliki surat Rapidtest antigen melakukan pengetesan di tempat Pemeriksaan yang disediakan di Bandara.

Selain itu terlihat juga petugas kantor kesehatan pelabuhan (KKP) kelas I Bandara Hang Nadim Batam melakukan pemeriksaan dokumen calon penumpang. 

17 Calon Penumpang Positif Covid-19

Sebelumnya diberitakan, 17 calon penumpang pesawat di Bandara Hang Nadim Batam dinyatakan positif Covid-19 usai menjalani Rapid Test Antigen di Bandara.

"Di tanggal 22 ada empat orang positif, dan di tanggal 23 ada tigabelas positif," kata Plt. Kepala BUBU Hang Nadim Batam, Benny Syahroni, Kamis (24/12/2020).

Setelah dinyatakan positif covid-19 dari hasil rapid test, para calon penumpang tersebut diminta untuk melakukan tes PCR agar mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Sebagaimana diketahui, hasil rapid test antigen ini memang bisa memberikan hasil positif covid-19 namun tidak seakurat hasil PCR test sehingga harus tetap menjalani PCR test.

Selain melakukan PCR test, para penumpang juga diarahkan untuk me-refund tiket di loket maskapai

Lalu data penumpang yang positif tersebut akan diserahkan kepada Satgas Penanganan Covid-19 Batam dan Tim TGC Bandara untuk proses lebih lanjut.

Sejak tersedia mulai Senin (21/12/2020), layanan rapid test antigen di Bandara Hang Nadim telah melayani 1.025 calon penumpang.

Adapun jumlah ini dirincikan sebagai berikut, yakni 233 orang pada Senin (21/12/2020), 433 orang pada Selasa (22/12/2020), dan 359 orang pada Rabu (23/12/2020).

Selanjutnya, ketersediaan alat Rapid test antigen di bandara per tanggal 24 Desember 2020, sebanyak 250 alat tes dari BUBU Hang Nadim Batam, dan 2600 alat tes dari RSBP Batam

Jumlah Pemohon Membludak

Jumlah calon penumpang yang memanfaatkan layanan pemeriksaan Rapid Test Antigen di Bandara Internasional Hang Nadim Batam membludak.

Selama dua hari layanan dibuka, cukup banyak calon penumpang yang berbondong-bondong hendak mengikuti pemeriksaan rapid test antigen tersebut.

"Untuk saat ini di Bandara Hang Nadim kita baru memiliki layanan rapid test antigen dulu, karena mempersiapkan jelang Nataru juga. Tak disangka animo masyarakat lebih tinggi dibanding prediksi," jelas Plt Kepala BUBU Hang Nadim Batam, Benny Syahroni, Selasa (22/12/2020).

Layanan itu dibuka di area luar bandara sejak pukul 6:00 WIB, menyesuaikan dengan jadwal keberangkatan pagi.

Mengantisipasi terjadinya penumpukan massa, pihak bandara pun mengatur antrean pemeriksaan sedemikian rupa agar potensi kerumunan dapat dikendalikan.

Selain itu, Benny menyatakan, selama prosedur berjalan, pihak petugas tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Kita mohon maaf juga kepada masyarakat karena tadi ada yang kecewa juga karena antreannya ramai. Itu sebagai masukan juga bagi kami, dan tentu akan kami evaluasi," ujar Benny.

Kendati permintaan cukup tinggi, namun pihaknya sejauh ini belum berencana menambah bilik pengambilan sampel.

Adapun kendala yang dialami petugas pemeriksaan selama dua hari ini, ada pada proses penginputan dan pencetakan surat hasil Rapid Test antigen tersebut.

"Sesuai evaluasi, kendala tadi mengenai hasil rapid testnya, itu kan harus diinput, kemudian diprint, dan diinput lagi. Nah itu yang agak keteteran," ungkap Benny.

Perlu diketahui, tarif pemeriksaan Rapid Test Antigen di Bandara Hang Nadim Batam menyesuaikan peraturan Kementerian Kesehatan RI, yakni Rp 275 ribu. Surat hasil Rapid Test Antigen ini dapat berlaku selama 3x24 jam.

Sebelumnya diberitakan, bagi calon penumpang angkutan udara, kini Bandara Internasional Hang Nadim Batam telah menyediakan fasilitas pemeriksaan Rapid Test Antigen di lokasi bandara.

Penyediaan fasilitas ini adalah untuk mengantisipasi dan melayani calon penumpang yang hendak berangkat, namun belum melakukan pemeriksaan Rapid Test Antigen.

"Persiapan ini kami lakukan agar kendala yang dihadapi calon penumpang dalam syarat-syarat perjalanan dapat kami atasi," ujar Plt Kepala BUBU Hang Nadim Batam, Benny Syahroni, Selasa (22/12/2020).

Adapun rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk pemeriksaan Rapid Test Antigen di Bandara Hang Nadim Batam, yakni 30 detik sampai 1 menit untuk pendaftaran, 4 - 5 menit untuk pengisian formulir, 30 detik sampai 1 menit untuk pembayaran, sedangkan pemeriksaannya membutuhkan waktu 3 sampai 4 menit per orang.

Tak hanya menyediakan fasilitas pemeriksaan Rapid Test Antigen, pihak bandara juga menambah personel, jumlah kursi, serta menata ulang pola antrean di area keberangkatan Bandara Hang Nadim Batam.

Dalam hal ini, pihak manajemen bandara telah bekerjasama dengan RSBP Batam, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam, serta jajaran Avsec Bandara Hang Nadim, Polsek Khusus Bandara, dan Lanud TNI AU Hang Nadim Batam.

"Kami harapkan juga para calon penumpang dapat berangkat lebih awal ke bandara agar waktu pemeriksaan tercukupi dan tentunya memberikan kenyamanan bagi calon penumpang itu sendiri," tambah Benny.

Penerbangan ke Jawa, Bali dan Medan Wajib Rapid Test Antigen

Tahukah Anda jika mulai hari ini, Selasa 22 Desember 2020, setiap penumpang yang akan berangkat dari Batam ke Jawa, Bali dan Medan, harus membawa hasil rapid test antigen?

Plt Direktur Bandara Hang Nadim Batam, Beny Syahroni menjelaskan Bandara Hang Nadim telah bekerja sama dengan RS BP Batam untuk membantu calon penumpang yang belum melakukan rapid test antigen.

Selain soal rapid test antigen, menjelang Natal dan Tahun Baru 2021, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Polsek bandara, Lanud serta semua tim sudah dilibatkan untuk saling membantu untuk mengantisipasi Natal dan Tahun Baru

"Kami juga sudah menyiapkan beberapa hal penunjang fasilitas serta memfasilitasi masyarakat, serta personil Avsec sudah kita siapkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang," jelas Beny.

RAPID TEST PALSU - Diduga palsukan surat hasil rapid test, 4 calon penumpang Bandara Hang Nadim Batam tujuan Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara diamankan aparat, Sabtu (19/12/2020). 
RAPID TEST PALSU - Diduga palsukan surat hasil rapid test, 4 calon penumpang Bandara Hang Nadim Batam tujuan Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara diamankan aparat, Sabtu (19/12/2020).  (ISTIMEWA)

Beny juga menjelaskan bagaimana prosedur pengamanan di Bandara terkait protokol kesehatan.

Pihak Bandara selalu memperhatikan 3S1C safety security dan service no complain.

Jadi pihak Bandara selalu menampung komplain sekecil mungkin dari masyarakat.

Terkait kerja sama protokol kesehatan ada KKP dan tim gugus berada di lini terdepan.

Pihak Bandara sudah menyiapkan 9 meja untuk mengecek keabsahan surat rapid test antigen yang sudah diberlakukan untuk penerbangan tujuan Jawa, Bali dan Medan.

“Teman-teman KKP juga sudah komitmen menambah personel.

Kemudian sebelum masyarakat masuk ke konter check in untuk dilakukan pengecekan keabsahan rapid test yang dibawa, sampai di atas tetap mengisi aplikasi eHac," jelas Beny. 

Menurut Beny, penerbangan dengan tujuan Bali menggunakan test PCR dan suratnya berlaku selama 7 hari. 

RAPID TEST - Sebelum diberangkatkan ke Polres dan Polresta di jajaran Polda Kepulauan Riau seluruh Personil Brimob Nusantara dan Sabhara Baharkam Polri melaksanakan Rapid Test terlebih dahulu sehingga dipastikan semua anggota yang terlibat pengamanan Pilkada 2020 dalam Kondisi sehat dan bebas Covid-19
RAPID TEST - Sebelum diberangkatkan ke Polres dan Polresta di jajaran Polda Kepulauan Riau seluruh Personil Brimob Nusantara dan Sabhara Baharkam Polri melaksanakan Rapid Test terlebih dahulu sehingga dipastikan semua anggota yang terlibat pengamanan Pilkada 2020 dalam Kondisi sehat dan bebas Covid-19 (TRIBUNBATAM.id/ALAMUDIN HAMAPU)

Untuk penerbangan ke Jawa, setiap penumpang harus menyertakan rapid test antigen dengan masa berlaku suratnya selama 3 hari.

Sumatera Utara dan Bangka Belitung juga mewajibkan rapid test antigen bagi para penumpang yang hendak datang lokasi tersebut.

“Itu yang baru kita sosialisasikan. Untuk Kepri kami belum terima surat edarannya," sebut Beny. 

Plt. Kepala Bandara Hang Nadim ini lalu menggambarkan data penumpang yang berangkat dari Batam selama 18—20 Desember 2020.

Lonjakan penumpang terjadi pada 18 Desember; jumlah penumpang yang datang sebanyak 3.869 orang.

Baca juga: Surat Rapid Antigen Tak Wajib Bagi Warga Luar ke Batam, Cukup Rapid Test Antibodi

Pada 19 Desember, penumpang yang datang berjumlah 3.286 orang. Sedangkan jumlah penumpang yang datang pada 20 Desember sebanyak 3.771 orang.

“Kalau keberangkatan pada 18 Desember, ada 4.836 penumpang. Pada 19 Desember ada 4.809 penumpang yang berangkat.

Sedangkan pada 20 Desember, jumlah penumpang yang berangkat turun lagi sedikit menjadi 4.805 orang," jelas Beny. 

“Mayoritas penerbangan bertujuan ke Jawa. Kalau kita lihat grafik dibandingkan tahun 2019 terdapat penurunan sampai hampir 50 persen.

Tahun lalu penumpang  datang dan pergi berjumlah 4 juta orang. Sekarang hanya sebanyak 2 juta orang saja," ungkap Plt. Bandara Hang Nadim itu. 

RAPID TEST - Petugas Penyelenggara Pemilu saat menjalani rapid test. Terdapat 131 petugas penyelenggara Pemilu di Tanjungpinang reaktif Covid-19.
RAPID TEST - Petugas Penyelenggara Pemilu saat menjalani rapid test. Terdapat 131 petugas penyelenggara Pemilu di Tanjungpinang reaktif Covid-19. (TribunBatam.id/Endra Kaputra)

Petugas Selalu Konfirmasi RS dan Klinik

KEPALA Dinkes Kepri, Mohammad Bisri menyampaikan penggunaan rapid test anitgen diberlakukan sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 pada masa liburan Natal dan Tahun Baru.

"Daerah Jawa dan Bali itu menerapkan rapid test antigen.

Mereka tidak menggunakan antibodi, malah Bali pakai PCR test. Kalau kita mau ke Jakarta kita gunakan antigen.

Ke depan semua akan pakai antigen," ujar Bisri. 

Dia juga menyebutkan Kepri belum menerapkan rapid test antigen.

Namun, kalau ada warga membutuhkan rapid test antigen dari Kepri untuk keluar daerah yang mewajibkan itu, RSUP Kepri sudah menyediakan pelayanan tersebut.

“Warga juga bisa mengambilnya di klinik rumah sakit dan Puskesmas.

Harganya itu sekitar Rp 275 ribu.

Baca juga: Gara-gara Surat Rapid Test Palsu, Satu Keluarga di Batam Gagal Terbang, Seperti Ini Nasibnya

Jadi, rumah sakit atau klinik yang menyediakan itu tidak memerlukan izin khusus. Terpenting ada retigennya," ujar Bisri. 

Menurut Bisri, perbedaan antara rapid test dan rapid test antigen hanya terletak pada evektivitasnya saja.

Kalau antibodi itu probalitasnya hanya terbatas pada 50 persen; sedangkan akurasi antigen mencapai 80 persen. 

Terkait ditemukan penumpang yang memalsukan surat rapid test saat hendak bepergian melalui Bandara Hang Nadim Batam beberapa waktu lalu, Bisri membenarka hal tersebut.

Dia memastikan petugas Bandara pasti akan mengkonfirmasikan kebenaran surat rapid test itu kepada rumah sakit dan klinik yang menerbitkannya.

"Pada kesempatan ini saya mengharapkan masyarakat tidak manfaatkan situasi seperti itu.

RAPID TEST - Komisioner KPU Martius mengecek pelaksanaan rapid test PPS di Puskesmas Sei Langkai, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri. KPU Batam mencatat 610 KPPS Pilkada Batam reaktif setelah rapid test.
RAPID TEST - Komisioner KPU Martius mengecek pelaksanaan rapid test PPS di Puskesmas Sei Langkai, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Provinsi Kepri. KPU Batam mencatat 610 KPPS Pilkada Batam reaktif setelah rapid test. (TribunBatam.id/Bereslumbantobing)

Jangan dipalsukan, pemberlakuan itu untuk kepentingan kita bersama," ujar Bisri. 

Bisri memastikan ada kemungkinan peningkatan kasus Covid-19 di Kepri pada perayaan Natal dan Tahun Baru.

Sebab, ada potensi kerumuman warga baik pada saat melakukan perjalanan maupun ketika mengikuti perayaan keagamaan.

Namun demikian, dia mengingatkan masyarakat untuk tidak memanfaatkan situasi ini untuk mengelabui petugas.

Sebab, petugas memiliki cara tersendiri untuk memastikan surat rapid test itu palsu atau asli.

"Bahkan saat ini di Kepri semuanya sudah bersetatus warna oranye.

Artinya, kasusnya naik; pasien yang meninggal juga naik.

Satu potensial kasus naik karena kerumunan.

Makanya pemerintah melarang perayaan Natal dan Tahun Baru dengan pesta kembang api atau kerumunan.

Dalam menyambut Natal dan Tahun Baru diutamakan ibadahnya," tegas Kepala Dinkes Provinsi Kepri. (TRIBUNBATAM.id/Alamudin Hamapu/Hening Sekar Utami/Thomm Limahekin/Endra Kaputra) 

*Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved