KARIMUN TERKINI

Warga Karimun Tiopan Panjaitan Butuh Bantuan, Berhenti Bekerja Rawat Ibu yang Sempat Sakit Keras

Warga Karimun Tiopan Panjaitan ini, awalnya bekerja sebagai teknisi TV kabel. Ia terpaksa berhenti untuk merawat ibunya yang sempat sakit keras.

TribunBatam.id/Yeni Hartati
Warga Karimun Tiopan Panjaitan butuh bantuan. Hidup tanpa kedua orang tua, lelaki 26 tahun lulusan SMK Negeri 1 Karimun Warga Baran Satu, Kelurahan Baran Timur, Kecamatan Meral yang membutuhkan pekerjaan untuk membiayai kebutuhan hidupnya. 

Tak jarang, ia harus menunggu pemberian tetangga hanya untuk mengisi perut.

Ini belum lagi kredit sepeda motor yang kadung ia sudah ambil ketika masih bekerja dulu.

Uang Rp 1,2 juta setidaknya wajib tersedia untuk membayar kredit sepeda motor setiap bulannya.

Hasil kerja serabutan, tak cukup membayar kredit sepeda motor.

Tabungannya selama ia bekerja pun sudah terkuras.

Ia mengaku bahwa selama menganggur ia sudah mencoba melamar pekerjaan di PT serta instansi terkait namun belum ada panggilan sama sekali.

Tiopan berharap agar ia lekas mendapatkan pekerjaan yang layak untuk bertahan hidup.

Ketua DPRD Karimun Muhammad Yusuf Sirat saat memberikan bantuan pupuk kepada Kelompok Tani Warga Karya Maju Jaya Desa Pangke Kecamatan Meral Barat, Sabtu (26/12/2020). Bantuan diberikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor pertanian
Ketua DPRD Karimun Muhammad Yusuf Sirat saat memberikan bantuan pupuk kepada Kelompok Tani Warga Karya Maju Jaya Desa Pangke Kecamatan Meral Barat, Sabtu (26/12/2020). Bantuan diberikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor pertanian (Tribunbatam.id/Yeni Hartati)

"Semoga ada perusahaan atau tempat kerja yang membutuhkan tenaga saya sekiranya saya siap untuk bekerja asalkan pekerjaan itu halal." ucapnya.

Ia hanya termenung ketika ditanya makna dan perayaan Natal tahun ini.

Tiopan tetap beribadah di gereja layaknya orang yang merayakan pada umumnya.

Bedanya, tak ada kue dan pohon Natal yang menghiasi rumah kenangan kedua orang tuanya itu.

Saudaranya yang berada di Batam, tidak bisa pergi ke Karimun karena pandemi Covid-19.

Ia sedikit beruntung, ada tetangga samping rumahnya yang membelikan ia cat sebagai kado natal.

Rumah kenangan orang tuanya pun, terlihat sedikit berwarna.

"Untuk merayakan Natal pada tahun ini ya beginilah, seadanya saja.

Jangankan untuk merayakan, untuk makan saja kadang kesusahan.

Saya hanya berdoa saja kepada tuhan semoga ia memberikan belas kasihannya kepada saya," ujarnya.
(TribunBatam.id/Yeni Hartati)

Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved