NEWS WEBILOG TRIBUN BATAM
Kepala Bapelkes Optimis Covid-19 Melandai di 2021, Angka Kematian Karena Virus Corona Masih Tinggi
Kepala Bapelkes Batam Asep Zainal Mustofa optimis covid-19 melandai di 2021. Meski demikian. angka kematian akibat corona tergolong masih tinggi.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kepala Balai Pelatihan Kesehatan atau Bapelkes Batam, Asep Zainal Mustofa optimis pandemi Covid-19 melandai di 2021.
Pria yang ahli epidemiologi ini menjelaskan, jumlah kasus rata-rata di bulan Desember 2020 mencapai 28 orang per hari.
Jumlah ini menurutnya cenderung menurun dibanding bulan November 2020 yakni rata-rata 40 kasus per hari.
"Tren perkembangan kasus cukup menurun, di bulan Oktober sampai rata-rata 40,32 per hari, November 40 kasus per hari, dan bulan ini hanya 28 kasus per hari," ujar Asep dalam News Webilog Tribun Batam, Senin (28/12/2020).
Meski demikian, ia menyebut bila tingkat kematian justru masih tergolong tinggi.
Selama dua hari terakhir, jumlah kasus Covid-19 meninggal meningkat sebanyak lima kasus di Kota Batam, menjadi 130 kasus.
Angka ini menurut Asep, sekaligus menjadi pengingat bagi masyarakat, bahwa kendati perkembangan kasus Covid-19 cenderung menurun.
Namun penyebaran virus masih harus diwaspadai. Terkhusus, bagi masyarakat dengan golongan usia lansia atau yang memiliki penyakit bawaan.
Selain itu, tingkat upaya penanggulangan Covid-19 dalam hal testing di Batam masih dinilai kurang dibandingkan daerah lain.
Padahal, upaya testing tersebut merupakan salah satu unsur terpenting dalam upaya penanggulangan Covid-19.
Asep memprediksi, apabila segala upaya penanggulangan Covid-19 tetap dijalankan dan bahkan ditingkatkan, maka perkembangan kasus Covid-19 akan dapat ditekan pada lima hingga enam bulan mendatang di tahun 2021.

"Jika upaya-upaya ini berhenti maka grafiknya akan cukup sulit melandai," ujar Asep.
Asep menambahkan, masyarakat beserta pemerintah harus tetap optimis dalam upaya pengentasan kasus Covid-19 di tahun 2021.
Dalam hal ini, Bapelkes Batam juga telah menerapkan berbagai terobosan sebagai bentuk optimisme, salah satunya adalah menjadi pusat koordinasi pelatihan Health Tourism di Indonesia.
Pelatihan Health Tourism dapat mendorong geliat pariwisata di Kepri kembali berkembang, dengan indikator wisatawan asing dapat mengunjungi wilayah Kepri dengan rasa aman dan nyaman.