PKL Bunuh Preman Pasar, Marah Karena Sering Dipalak Setiap Hari saat Berjualan
Preman Pasar tewas dibunuh oleh dua orang PKL, mereka mengaku marah karena sering dipalak setiap malam saat berjualan
TRIBUNBATAM.id | TANAH ABANG - Sering dipalak oleh preman pasar, dua pria nekat membunuh sang preman pasar.
Pelaku diketahui selama ini bekerja sebagai seorang PKL.
Ia kerap dimintai uang alias dipalak oleh korban yang tewas dibunuh dua pelaku.
Karena dendam sering dipalak, korban akhirnya melakukan aksi pembunuhan.
Kepolisian Polsek Metro Tanah Abang menjelaskan kronologi penusukan di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca juga: Waspada Tanda-tanda Kanker Serviks yang Jarang Disadari, Menstruasi Tak Lancar
Baca juga: Oknum ASN Pemprov Kepri Berstatus Tersangka, Diduga Tipu Korban Hingga Ratusan Juta Rupiah
Baca juga: AC Milan Terbentur Dana Rekrut Amunisi Baru, Tolak Davinson Sanchez, Juventus Siap Menampung
Diketahui, AD (25), preman pasar tewas ditusuk PKL pakai badik di Petamburan dekat Pos Karang Taruna, Sabtu (5/12/2020).
AO (25) dan I (22), dua pelaku penusukan preman pasar di Petamburan tersebut berhasil ditangkap Polsek Metro Tanah Abang.
Terungkap motif PKL tusuk preman pasar sampai tewas, yakni kekesalan pelaku terhadap korban yang kerapkali memalak pedagang.
Saat itu, AO dibonceng temannya I, menghampiri lokasi tempat korban nongkrong di Petamburan, Jakarta Pusat.
Di atas motor yang dikendarai I, AO langsung mengeluarkan badik dan menghujamkannya ke pinggang sebelah kiri A.
Setelah menusuk korbannya, I langsung tancap gas motor dan kabur bersama AO.
"Akibat perbuatan kedua pelaku. Korban alami luka tusuk dan sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Pelni"
"Namun selama tiga hari dirawat, nyawa korban tidak tertolong," ujarnya Singgih dalam keterangannya di Polsek Metro Tanah Abang, Senin (28/12/2020).
Berdasarkan keterangan saksi, polisi langsung buru pelaku yang diketahui seorang PKL di kawasan Jembatan Tinggi, Jakarta Pusat.
Kedua pelaku sempat kabur dari Jakarta usai peristiwa tersebut.

Sampai akhirnya pada Selasa (8/12/2020) I ditangkap di kawasan Pandegelang, Banten.
Kemudian pada Minggu (13/12/2020) pelaku utama AO ditangkap di kawasan Sukabumi, Jawa Barat.
Saat diintrograsi, AO mengaku kesal dengan A hingga nekat menghujamkan badik di tubuh korban.
Pasalnya, dua hari sebelum kejadian, A sempat memalak AO yang tengah berjualan di Jembatan Tinggi.
"Karena motif kesal dan dendam itulah pelaku mencari korban dengan dibonceng oleh temannya"
"Disitu pelaku sudah menyiapkan sebilah pisau untuk menusuk korban," terang Singgih.
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, AD memang merupakan preman pasar tersebut.

Ia kerap memalak pedagang dengan dalih jasa keamanan.
Namun polisi memastikan bahwa AD bukan terafilisasi dengan Ormas tertentu.
Polisi sudah mengkonfirmasi ke sebuah Ormas yang pernah menjadi pelabuhan AD.
"Tapi berdasarkan keterangan Ormas tersebut AD sudah lama tidak menjadi anggota di Ormas tersebut"
"Jadi dia memalak hanya inisiatif sendiri saja," terang Singgih.
Atas perbuatannya AO dan I disangkakan Pasal 340 KUHP jo Pasal 338 KUHP atau Pasal 353 KUHP jo ayat 3 atau 351 ayat 3 KUHP jo Pasal 56 KUHP.
Ancaman hukuman untuk kedua pelaku penusukan tersebut yakni penjara seumur hidup atau 20 tahun penjara.
"Karena diduga kuat pelaku sudah merencanakan pembunuhan tersebut dengan membawa sebilah pisau dan hampiri korban," terangnya.
Sementara itu pelaku utama pembunuhan yang juga pedagang PKL berinisial AO mengaku kesal dengan AD.
Disebut bahwa A memalak AO dengan cara yang kasar.
Hal itu membuat AO yang biasa berdagang obat-obatan kesal.
"Kesal, malaknya tidak sopan," singkat AO saat ditanyai wartawan.
Ia mengaku baru sekali dipalak AD.
Namun karena cekcok dua hari lalu, ia putuskan membunuh AD.
Sementara I mengaku tidak memiliki dendam dengan AD.
Ia hanya membantu temannya dalam melampiaskan dendamnya.
(Wartakotalive.com/M24)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Preman Pasar Tewas Ditusuk PKL Pakai Badik di Petamburan, Begini Penjelasan Polsek Metro Tanah Abang