BATAM TERKINI
Ribuan Orang Tinggalkan Batam Lewat Pelabuhan Ferry Telaga Punggur Setelah Natal & Jelang Tahun Baru
Sekitar 1.000 orang lebih tercatat meninggalkan Batam melalui pelabuhan Ferry Telaga Punggur setelah Natal dan menyambut Tahun Baru 2021.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sekitar 1.000 orang lebih tercatat meninggalkan Batam melalui pelabuhan Ferry Telaga Punggur setelah Natal dan menyambut Tahun Baru 2021.
Hal itu disampaikan Humas Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kota Batam, Anina, Senin (28/12/2020).
Anina menyebutkan sehari pasca Natal yakni Minggu (26/12/2020) lebih banyak orang meninggalkan Batam.
Hal itu berdasarkan data yang dicatat oleh KSOP Batam.
Di mana pada 26 Desember 2020 di pelabuhan Domestik Telaga Punggur terdapat 44 pelayaran ke beberapa daerah rute yang dilayani.
Untuk jumlah yang ada di area kedatangan membawa 1.804 orang sedangkan keberangkatan membawa 1883 orang.
Pada tanggal 27 Desember 2020 pelabuhan Telaga Punggur melayani 49 pelayaran pada hari tersebut.
Baca juga: JELANG Tahun Baru 2021, Stok Bahan Pangan di Batam Aman
Untuk keberangkatan KSOP Batam mencatat 2.289 orang meninggalkan Batam. Sedang pada kedatangan KSOP Batam mencatat 2.322 orang.
"Kedatangan sedikit meningkat dibandingkan dengan keberangkatan. Hal ini mungkin disebabkan berakhirnya masa liburan," ujarnya.
Anina juga pada kesempatan itu mengatakan bahwa para calon penumpang yang ingin melakukan perjalanan melalui pelabuhan Ferry Telaga Punggur agar tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Penumpang juga diharapkan menyiapkan Indonesia Health Alert Card atau eHAC saat melakukan perjalanan," ujarnya.
Penerbangan ke Luar Batam Juga Lebih Banyak
Selain di pelabuhan Punggur, jumlah orang yang meninggalkan Batam lewat Bandara Hang Nadim juga lebih banyak dibandingkan yang datang.
General Manager Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim, Benny Syahroni mengatakan hingga H+2 Natal lebih banyak orang yang meninggalkan Batam dari Bandara Hang Nadim Batam daripada kedatangan.
"Dari H-3 hingga Natal banyak orang yang meninggalkan Batam melalui Bandara Hang Nadim Batam," ujar Benny
Benny merincikan, tanggal 26 Desember 2020 sehari pasca Natal Bandara Hang Nadim melayani 71 penerbangan.
Untuk kedatangan ada 35 penerbangan dengan membawa 3207 orang sedangkan di keberangkatan sendiri ada 36 penerbangan dengan membawa 3753 orang.
Sedangkan, tanggal 27 Desember 2020 terdapat 70 penerbangan.
Pada kedatangan terdapat 35 penerbangan dengan membawa 3.666 orang dan untuk keberangkatan juga terdapat 35 penerbangan dengan membawa 3.943 orang.
Benny juga menyebutkan bahwa pada dua hari tersebut yakni tanggal 26 Desember dan 27 Desember 2020 masih didapati beberapa orang yang terkonfirmasi positif hasil rapid test antigen di Bandara Hang Nadim Batam.
"Selama dua hari tersebut ada dua orang terkonfirmasi positif," ujarnya.
3 Hari Ada 10 Calon Penumpang Positif Covid-19
Sementara itu, calon penumpang di Bandara Hang Nadim yang terkonfirmasi positif usai menjalani Rapid Test Antigen bertambah.
Terhitung, dalam waktu tiga hari, penambahan jumlah positif Rapid Test Antigen mencapai 10 orang.
Rinciannya, pada tanggal 24 Desember, terdapat 339 peserta Rapid Test Antigen di bandara, yang mana salah satunya terkonfimasi positif.
Kemudian, tanggal 25 Desember, jumlah calon penumpang yang mengikuti Rapid Test Antigen bertambah menjadi 373 orang dimana enam di antaranya positif virus corona.
Sementara di tanggal 26 Desember, jumlah peserta rapid test antigen 318 orang, dan tiga orang di antaranya positif.
"Jumlah yang positif cenderung berkurang," sebut Plt Kepala Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Benny Syahroni, Minggu (27/12/2020).
Atas temuan ini, pihak manajemen bandara berupaya mengedukasi calon penumpang tersebut untuk mengikuti pemeriksaan PCR test, serta me-refund tiket di loket maskapai.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmardjadi mengatakan, hasil rapid test antigen sudah dapat dijadikan acuan untuk mengevakuasi pasien positif untuk diisolasi di rumah sakit.
"Kalau positif rapid test antigen udah bisa langsung evakuasi. Untuk test PCR selanjutnya apabila dirawat, gratis, karena untuk klaim ke pemerintah masih harus melampirkan bukti PCR test," jelas Didi.
Rapid Antigen di Bandara Hang Nadim
Bandara Hang Nadim Batam kini menyediakan pelayanan rapid antigen di Ruang Keberangkatan, Senin (21/12/2020).
General Manager BUBU Hang Nadim Batam, Benny Syahroni mengatakan, adanya pelayanan tes rapid antigen di Bandar Udara Hang Nadim Batam, sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat.
"Bandara menyediakan pelayanan swab antigen di Bandara Hang Nadim.
Baru hari ini ada pelayanannya mulai tadi pagi," kata Benny kepada TribunBatam.id melalui telepon sekira pukul 17.01 WIB, Senin (21/12/2020).
Baca juga: 24 Calon Penumpang di Batam Gagal Terbang, Positif Rapid Test Antigen di Bandara Hang Nadim
Baca juga: LAGI! 6 Calon Penumpang Gagal Terbang Setelah Hasil Rapid Test Antigen di Bandara Hang Nadim Positif

"Melihat situasi dan kondisi kemarin sejak keluarnya surat edaran yang diberlakukan untuk penerbangan ke Jakarta yang mewajibkan melengkapi swab antigen.
Banyak masyarakat yang tidak mengetahui, sehingga penerbangannya terkendala," ujarnya.
Di tambah dengan SE no 3 Tahun 2020 dari Satgas Covid-19 tantang peningkatan penerapan protokol kesehatan Covid-19 selama libur Hari Raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, sejumlah wilayah kini mewajibkan melengkapi surat keterangan hasil swab antigen.
Selain Jakarta, Pulau Bali dan Sumatra Utara dan Bangka Belitung.
Benny mengatakan, dengan keluarnya SE no 3 Tahun 2020 maka, pihak Bandar Udara Internasional Hang Nadim bekerja sama dengan pihak Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) untuk menyediakan pelayanan SWAB test Antigen di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam.
Untuk tarif SWAB test Antigen sama dengan surat edaran tersebut yaitu: SWAB test Antigen di Pulau Jawa Rp 250 ribu, di luar Pulau Jawa Rp 275 ribu.
"Pelayanan ini tersedia sampai arus balik mudik Nataru kira-kira 8 Januari 2021," sebutnya.
Daftar Lokasi Rapid Test Antigen di Batam
Rapid test antigen kini menjadi perbincangan hangat bagi calon penumpang yang hendak bepergian dari suatu daerah ke daerah lainnya.
Itu setelah beberapa hari lalu, Pemerintah DKI Jakarta menerapkan aturan baru. Bagi mereka yang akan ke Jakarta wajib membawa hasil rapid test antigen.
Memang tak semua daerah menerapkan aturan ini. Tergantung kebijakan pemerintah daerahnya.
Diketahui selain DKI Jakarta, ada beberapa daerah lainnya di Indonesia yang menerapkan aturan yang sama, seperti Jawa Barat, D.I. Yogyakarta, Malang, Bali dan Jawa Tengah.

Itu artinya bagi calon penumpang dari Batam yang hendak pergi ke beberapa daerah ini, wajib menyertakan surat hasil rapid test antigen.
Lantas, dimana lokasi layanan rapid test antigen di Batam?
Kepala Dinas Kesehatan atau Kadinkes Batam, Didi Kusmarjadi menyebutkan masyarakat bisa melakukan tes rapid reagen di 2 tempat.
Yakni Rumah Sakit Awal Bros dan Medilab. Ini dikarenakan 2 tempat itu yang selama ini sudah melayani rapid antigen.
"Untuk klinik dan rumah sakit sudah banyak yang melayani tes antigen seperti RS Awal Bros dan Medilab," ungkap Didi Kusmarjadi, Senin (21/12/2020).
Tak hanya itu, Didi menyebutkan apabila ada Rumah sakit dan klinik yang ingin melayani rapid antigen, sangat diperbolehkan.
Asalkan harus melapor kepada Dinas Kesehatan Kota Batam.
"Klinik yang ingin melayani rapid tes antigen ini harus melapor ke Dinkes Batam," tuturnya.
Nanti, pihaknya yang akan memberikan standar dan prosedur pelaksanaan rapid antigen yang sesuai dengan aturan pusat. Agar mereka tidak menyalahi aturan dan ketentuan.
Lantas berapa biayanya? Didi menyebutkan harga rapid antigen bervariatif mulai dari harga Rp 275 ribu-an.
Saat ini, untuk rapid tes antigen hanya diberlakukan bagi warga Batam yang ingin keluar dan menuju daerah yang sudah memberlakukan kebijakan wajib tes antigen. Seperti Bali, Jakarta, Yogyakarta, dan Medan.(TRIBUNBATAM.id/Alamudin/Hening Sekar Utami/Muhammad Ilham)
*Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google