Asal Usul Nama Tanjungpinang Dalam Buku Toponomi Karya Rendra Setyadiharja & Yoan Sutrisna Nugraha

Mengenal Asal Usul Nama Tanjungpinang Dalam Buku Toponomi Karya Rendra Setyadiharja & Yoan Sutrisna Nugraha.

TribunBatam.id/Endra Kaputra
Asal Usul Nama Tanjungpinang Dalam Buku Toponomi Karya Rendra Setyadiharja & Yoan Sutrisna Nugraha. 

Pohon yang berada di Tanjung tersebut merupakan petunjuk bagi pelayar yang akan masuk ke Bintan Tanjungpinang merupakan pintu masuk ke sungai Bintan dimana terdapat kerajaan Banten yang berpusat di bukit.

Ada juga yang mengatakan Tanjungpinang berasal dari nama Ai Nang ( Kemari ; China), yang dianggap merupakan pusat pasar dagang yang cukup ramai berada di sepanjang bagian pesisir.

Kata Ai Nang merupakan ucapan yang khas para pedagang yang banyak berasal dari Tiongkok dalam menyeru pelanggan agar singgah ke lapak jualannya.

Namun yang jelas, dalam sejarahnya jika merujuk pada buku Sulalatus Salatin.

Laman Boenda di Tanjungpinang
Laman Boenda di Tanjungpinang (TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak)

Kawasan kota ini merupakan bagian dari Kerajaan Melayu, setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugis, Sultan Mahmud Syah menjadikan kawasan ini sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Malaka.

Kemudian menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Johor, sebelum diambil alih oleh Belanda terutama setelah Belanda menundukkan perlawanan Raja Haji Fisabilillah tahun 1784.

Dari data sekunder yang penulis himpun pada masa kolonial Belanda, Tanjungpinang ditingkatkan statusnya menjadi pusat pemerintahan dari Residentie Riouw pemerintah Hindia Belanda.

Pada awal Kemerdekaan Indonesia, menjadi ibu kota Kabupaten Kepulauan Riau atau Kepri.

Setelah menjadi Kota Administratif - Kebupaten Kepulauan Riau hingga tahun 2000, berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2001, pada tanggal 21 Juni 2001, statusnya menjadi Kota Tanjungpinang.

Pusat pemerintahan yang semula berada di pusat Kota Tanjungpinang di pemukiman padat penduduk kemudian dipindahkan ke Senggarang (bagian Utara kota) sebagai pusat pemerintahan.

PROTOKOL KESEHATAN - Pertunjukan Virtual Kesenian Tradisional yang diadakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) di Tanjungpinang. Lewat pagelaran seni ini, mereka mengampanyekan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus Corona.
PROTOKOL KESEHATAN - Pertunjukan Virtual Kesenian Tradisional yang diadakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) di Tanjungpinang. Lewat pagelaran seni ini, mereka mengampanyekan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus Corona. (TribunBatam.id/Istimewa)

Hal ini ditujukan untuk mengimbangi kesenjangan pembangunan dan kepadatan penduduk yang selama ini berpusat di Kota Lama (bagian barat kota).

Nah bagaimana Tribuners, apakah sudah dapat ilmu dan sejarah baru tentang asal usul nama Tanjungpinang.

Wisata Religi di Tanjungpinang

Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memiliki beragam destinasi wisata religi untuk seluruh umat beragama di Indonesia.

Salah satunya adalah Gereja Katolik Hati Santa Maria Tak Bernoda di Kota Tanjungpinang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved