PILKADA KEPRI
Catatan Akhir Tahun 2020, Partisipasi Pemilih di Pilkada Kepri Naik, KPU Klaim Capai 68,56 Persen
Komisioner KPU Kepri, Widyono berterima kasih atas kesediaan masyarakat Kepri untuk memberikan hak suaranya di Pilkada Kepri.Tingkat partisipasi naik
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Catatan akhir tahun 2020, partisipasi pemilih di Pilkada Kepri naik, KPU klaim capai 68,56 persen.
Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Kepri telah usai.
Dilihat dari tingkat partisipasi pemilih tahun 2020 ini, partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kepri mengalami kenaikan.
Hal ini seperti penuturan seorang Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepri, Widyono Agung Sulistiyo.
Ia bilang, partisipasi pemilih dalam Pilkada Kepri mencapai 68,56 persen. Persentase ini naik dibandingkan pemilihan pada tahun 2015 lalu yang hanya mencapai 56,74 persen.
Baca juga: Terungkap, Ini Poin Gugatan Pilkada Kepri Tim INSANI ke MK hingga Harapan ke Semua Pihak
Baca juga: Ansar-Marlin Perkasa di Pilkada Kepri 2020, Unggul dari Petahana Gubernur Isdianto Jauh Lampaui Romo
"Hampir semua kalangan meragukan legitimasi hasil pemilihan dengan kekhawatiran partisipasinya sangat rendah. Ini dikarenakan ada kemungkinan pemilih takut untuk datang ke TPS akibat takut tertular Covid-19.
Namun, itu dapat dimaksimalkan dengan gigihnya upaya sosialisasi dari KPU di setiap kabupaten dan kota," ujarnya, Rabu (30/12/2020).
Di tengah bencana non-alam yaitu pandemi Covid-19, Widyono berterima kasih atas kesediaan masyarakat Kepri untuk memberikan hak suaranya.
Walau pada tanggal 3 sampai 21 November 2020 lalu, ada tiga komisioner KPU Kepri dinyatakan terpapar Covid-19, namun masyarakat tetap berpartisipasi pada Pilkada Kepri.
"Justru partisipasi naik lebih dari 12 persen dan kualitas pemilihan semakin baik, lancar dan terkendali. Maka ini merupakan pencapaian yang sangat disyukuri di akhir tahun 2020," tambah dia.
Tak lupa, ia mengapresiasi kerja keras seluruh tokoh masyarakat, penyelenggara pilkada, media, tokoh-tokoh adat, serta seluruh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kepri maupun kabupaten/kota.
"Ini adalah wujud kerja yang membuahkan hasil lebih baik dari periode sebelumnya. Semoga tahapan yang tersisa (Sengketa hasil di MK dan penetapan calon terpilih), dapat berjalan dengan baik dan sukses," pungkasnya.
Dari Widyono pula diketahui beberapa kabupaten dan kota dengan tingkat partisipasi tertinggi. Adapun datanya sebagai berikut :
1. Natuna : 87,33 persen
2. K.Anambas : 83,58 persen
3. Lingga : 81,13 persen
4. Bintan : 78,91 persen
5. Karimun : 68,56 persen
6. Batam : 64,23 persen
7. Tanjungpinang: 62,15 persen
210.177 Pemilih Tak Berikan Hak Suaranya di Pilkada Batam
Sementara itu di Batam, sebelumnya diberitakan, sebanyak 210.177 pemilih Batam tak memberikan hak suaranya di Pilkada Serentak 2020.
Baik itu untuk Pilkada Batam maupun Pilkada Kepri.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batam menduga, di antara penyebabnya karena saat ini sedang pandemi Covid-19.
Sehingga mempengaruhi minat warga menyalurkan hak pilihnya untuk kepemimpinan lima tahun yang akan datang.
Tahun ini persentase partisipasi pemilih yang menggunakan hak pilihnya saat Pilkada Serentak mencapai 64 persen.
Hasil ini memang lebih rendah dari target KPU yakni di angka 77 persen.
"Setelah kita rampungkan pleno rekapitulasi hasil pemungutan surat suara tadi malam, datanya seperti itu.
Warga yang memberikan hak suaranya berjumlah 377.350, sementara jumlah DPT Kota Batam 587.527. Artinya jumlah itu baru mencapai 64 persen," ujar Ketua KPU Batam, Herrigen Agusti saat dihubungi Tribunbatam.id, Jumat (18/12/2020).
Walau begitu, Herrigen mengakui, jumlah itu sudah cukup tinggi di masa pandemi covid-19.
Menurutnya, tingkat partisipasi masyarakat memilih tahun ini juga jauh lebih tinggi dibandingkan Pilkada tahun 2015 lalu.
Tahun 2015 lalu, tingkat partisipasi pemilih hanya berkisar di angka 48 persen.
Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 di Anambas, 8 Orang Dipulangkan Setelah Jalani Karantina 14 Hari
"Tingkat partisipasi kita ada di angka 64 persen tahun ini. Cukup tinggi dari pilkada tahun lalu, kita apresiasi pada masyarakat Batam yang sudah menyalurkan hak suaranya," tuturnya.
Ia melanjutkan, jumlah pemilih sedikit lebih rendah tahun ini tak lepas dari masa pandemi.
"Coba gak Pandemi, bisa lebih tinggi lagi. Saya rasa sudah cukup bagus," bebernya.
Terkait jumlah pemilih golput atau yang tidak menyalurkan hak suaranya, Herrigen mengaku bisa dihitung dari jumlah DPT dikurangi jumlah pemilih yang menyalurkan hak suaranya.
"Jumlah DPT kita dikurangi jumlah yang memilih, itulah pemilih yang golput atau yang tidak menyalurkan hak suara," tambah dia.
38.604 Warga Sagulung Pilih Golput
Sebelumnya diberitakan, jumlah partisipasi pemilih di Sagulung menurun hingga di angka 40 persen pada Pilkada serentak 2020 kali ini.
"Berdasarkan laporan rekapitulasi pemilih tingkat kelurahan, persentase jumlah pemilih di Sagulung hanya mencapai 60 persen dari total jumlah penduduk," ujar Ketua Panwascam Sagulung Aldy Kurniawan saat ditemui di kantor Panwascam di kompleks pertokoan Graha Sabina, Kamis (10/12/2020).
Jumlah DPT di kecamatan Sagulung sebanyak 96.510 orang.
Data itu tersebar di 354 TPS.
Mengenai banyaknya warga yang tidak memilih atau datang ke TPS, Aldy enggan memberikan komentar.
"Hasilnya memang seperti itu, persentase pemilih hanya 60 persen, 40 persennya golput, artinya ada sebanyak 38.604 orang yang tidak mencoblos. Sebenarnya disayangkan namun itulah yang terjadi," ungkapnya.
Untuk diketahui, kecamatan Sagulung merupakan jumlah DPT terbanyak di kota Batam.
(tribunbatam.id/Ichwan Nur Fadillah/Beres Lumbantobing)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google