CHINA Picik! Dituduh Beri Bonus ke Siapapun yang Berhasil Bunuh Tentara Amerika di Timur Tengah
China dan Amerika Serikat seakan memperebutkan posisi teratas sebagai negara adidaya dan paling unggul di dunia
Namun disebutkan tuduhan bahwa China membayar orang-orang bersenjata di Afghanistan untuk membunuh tentara AS adalah "tidak terkonfirmasi dan tidak berdasar".

"Intelijen seputar tuduhan ini sangat lemah, sangat tipis," katanya.
"Saya harus mengatakan lemah, jauh lebih tidak meyakinkan daripada menuduh Rusia membayar untuk membunuh tentara Amerika," kata seorang pejabat senior pemerintahan Trump kepada Politico.
Menurut CNN, Tuan O'Brien memberi tahu Trump tentang tuduhan itu secara singkat.
Baca juga: Selidiki Asal Usul Virus Corona, WHO Berencana Mengunjungi China Januari Mendatang
Baca juga: Inilah Militer Terkuat Sejagat, Bersaing Ketat Ancam Perdamaian Dunia, Ada China yang Merajalela!
Komite Koordinasi Kebijakan Dewan Keamanan Nasional juga bertemu.
Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa tuduhan Rusia memberikan bonus kepada orang-orang bersenjata yang membunuh tentara AS di Timur Tengah adalah "tipuan".
Trump menegaskan bahwa tuduhan itu "tidak kredibel".

"AS menangani informasi intelijen terkait Rusia dan China dengan sangat hati-hati," katanya.
"Namun, kami juga memberi perhatian khusus pada kehidupan dan keselamatan pasukan AS yang beroperasi di luar negeri," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.
Pejabat tersebut mengungkapkan bahwa, menurut intelijen AS, China secara diam-diam mengirimkan senjata ke Afghanistan.
Baca juga: Change 5, Wahana Antariksa China Kembali ke Bumi Bawa Material Bulan, Ini Rencana China Selanjutnya
Baca juga: Luhut Ingin Investor China Lebih Banyak di Danau Toba, Pengusaha Tiongkok Berencana Bangun Hotel
"Tuduhan baru mengatakan bahwa China telah mendukung dan bekerja sama dengan beberapa pemberontak di Afghanistan," ungkap laporan itu.
"Namun, Pentagon mungkin akan terkejut jika tuduhan ini benar.
Langkah seperti itu tidak sejalan dengan gaya Cina yang berhati-hati di Timur Tengah.
Mungkin saya harus terus terang mengatakan bahwa tuduhan itu salah," tambah pejabat itu.
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
SUMBER: INTISARI
(*)