Jack Ma Kehilangan Ratusan Triliun, Orang Terkaya China Ditekan Pemerintahan Xi Jinping
Pengawasan ketat pemerintah terhadap merger dan akuisisi menambah ketidakpastian pada pertumbuhan perusahaan Jack Ma
TRIBUNBATAM.id - Jack Ma Kehilangan Ratusan Triliun, Orang Terkaya China Ditekan Pemerintahan Xi Jinping.
Tekanan Otoritas China membuat pemilik raksasa teknologi di Tiongkok, Jack Ma merugi.
China memberlakukan pembatasan tambahan pada sektor pinjaman konsumen, mengusulkan aturan baru untuk mengekang dominasi raksasa internet, dan mendenda Alibaba dan unit Tencent atas akuisisi dari tahun lalu.
Pengawasan ketat pemerintah terhadap merger dan akuisisi dapat menambah ketidakpastian pada pertumbuhan raksasa internet itu.
Akibatnya, Jack Ma sebagai orang terkaya di China harus rela kehilangan kekayaannya akibat tekanan pemerintah.

Mengutip Bloomberg pada Rabu (30/12), Kekayaan bersih Jack Ma telah turun hampir 11 miliar US dollar atau setara Rp 155,1 triliun (kurs Rp 14.100) sejak akhir Oktober 2020.
Kondisi itu karena otoritas China meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan miliknya, yang juga menjadi raksasa teknologi di Tiongkok.
Mantan guru bahasa Inggris berusia 56 tahun, yang sering dikaitkan dengan meroketnya sektor internet China, mencapai puncak dengan nilai kekayaan mencapai 61,7 miliar US dollar atau setara Rp 869,97 triliun tahun ini dan bersiap untuk mendapatkan kembali gelar orang terkaya di Asia.
Sekarang, dengan kekayaan 50,9 miliar US dollar atau setara Rp 717,69 triliun, posisi Jack Ma kini merosot di urutan ke-25 orang terkaya di dunia versi Bloomberg Billionaires Index.
Baca juga: Jack Ma, Urutan 1 dari Daftar 50 Pemimpin Bisnis Paling Berpengaruh di China Tahun 2020
Baca juga: Jack Ma Ditekan Pemerintah, Pendiri Pinduoduo Colin Huang Terkaya Kedua di China
Baca juga: Jack Ma Memulai Bisnis dari Nol hingga Sukses, Kini Ditekan setelah Kritik Pemerintah China
Meski salah satu pendiri Alibaba Group Holding Ltd yang kini menjadi perusahaan yang dibidik pemerintah China, Jack Ma bukan satu-satunya yang merasakan tekanan.

Pengawasan pemerintah China yang meningkat memaksa investor memikirkan kembali kepemilikan mereka terhadap saham-saham teknologi China.
Itu setelah ledakan permintaan untuk layanan online akibat penguncian karena pandemi Covid-19 tahun ini, telah membuat saham-saham tersebut melonjak.
Baca juga: 5 Strategi Bisnis Jack Ma yang Bikin Dia Sukses dengan Perusahaan Alibaba
Baca juga: Nasib Jack Ma, Kini Dilarang ke Luar Negeri, Perusahaannya Diselidiki atas Tuduhan Monopoli
Baca juga: Nasib Jack Ma Usai Berani Kritik Pemerintah China, Kerajaan Bisnis Ditekan, Dilarang ke Luar Negeri
Dalam beberapa pekan terakhir, raksasa teknologi China telah kehilangan ratusan miliar dolar.
Saham Pony Ma's Tencent Holdings Ltd misalnya, telah turun 15 persen sejak awal November dan raksasa pengiriman makanan Wang Xing Meituan turun hampir seperlima dari puncaknya bulan lalu.
"Ada gelombang sinyal serupa yang menunjukkan bahwa raksasa teknologi China tetap berada di radar pihak berwenang," kata Bruce Pang, kepala penelitian makro dan strategi di China Renaissance Securities Hong Kong.
