BATAM TERKINI

Banyak Warga Komplain Tagihan Air Melonjak, Kepala BP Batam Ngaku Tak Bisa Tegur Moya, Ini Alasannya

Walikota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengaku belum bisa menyampaikan teguran terhadap PT Moya. 

TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengaku belum bisa menyampaikan teguran terhadap PT Moya meski banyak warga yang komplain tagihan air melonjak drastis. Ilustrasi 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Walikota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengaku belum bisa menyampaikan teguran terhadap PT Moya. 

Pasalnya, sampai saat ini masih belum ada warga yang melapor terkait kenaikan tagihan air yang saat ini dikelola oleh PT Moya tersebut.

"Belum ada (warga) yang lapor ke saya, mungkin ribut di medsos saja," ujar Rudi, Selasa (5/1/2020) saat berada di Kantor Wali Kota Batam Lantai IV.

Pemanggilan terhadap PT Moya akan dilakukan apabila ada warga yang melapor kepada Rudi.

Baik via Whatshapp (WA) maupun secara langsung.

"Saya kan butuh contoh. Baru saya bisa panggil dan ditangani," tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Rudi menegaskan BP Batam tak ada menaikkan tarif air. Ia meminta masyarakat Kota Batam untuk mengecek meteran air di rumahnya, kemudian sesuaikan dengan pemakaiannya.

"Tarif air tak naik. Hitung meteran airnya lah. Masyarakat sekarang liat kalau tak sesuai lapor ke saya. Tanggal 1 kemarin berapa. Berapa pemakaian kali berapa," kata Rudi.

Baca juga: SEJUMLAH Warga Batam Komplain, Tarif Air Bersih Tak Naik Tapi Tagihan Membengkak

Tagihan Air Membengkak

Sejumlah masyarakat Kota Batam mengeluhkan tagihan air meningkat dari tarif biasanya. Tak tanggung-tanggung, tagihan bisa meningkat hingga berkali-kali lipat.

Fransiska Bulan misalnya, pemilik Kos-Kosan di Perumahan Hang Tuah Batam Center, Baloi Permai Kecamatan Batam Kota dan Perumahan Hang Kesturi Batam Center Kelurahan Baloi Permai Kecamatan Batam Kota ini mengeluhkan membengkaknya tagihan air kos-kosannya hingga berkali-kali lipat.

"Biasanya saya bayar hanya Rp 800 ribuan untuk 10 kamar dan 1 rumah di Hang Tuah. Palingan naiknya Rp 900 ribuan sudah paling tinggi. Eh, bulan lalu bayar Rp 1.447.000. Padahal 2 kamar kosan lagi kosong," papar Fransiska, Selasa (5/1/2020).

Sementara itu, tagihan air di kos-kosan di Hang Kesturi juga sama. Kenaikan mencapai diangka Rp 1.500.000. Padahal biasanya hanya Rp 900 ribuan.

"Biasanya listrik paling mahal. Eh sekarang malah lebih mahal air," katanya.

Dampak kenaikan tersebut, sejak Desember 2019 lalu, ia menaikkan uang kos. Padahal kenaikan ditengah pandemi Covid-19 itu sangat memberatkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved