BATAM TERKINI

Pantai Nongsa Batam Kotor Limbah Minyak dan Sampah, Pemko Ajak Asosiasi Pariwisata Gotong Royong 

Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata mengaku prihatin melihat kondisi pantai kawasan wisata yang dipenuhi dengan sampah dan bekas tumpahan minyak.

TRIBUNBATAM.id/ALAMUDIN HAMAPU
Bibir pantai kawasan Wisata Nongsa Batam dipenuhi limbah minyak berwarna hitam sejak Kamis (31/12/2020). 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Cuaca ekstrim serta berbagai peristiwa pencemaran lingkungan berdampak buruk pada beberapa pantai di Batam yang kini tampak kotor.

Pantai di kawasan Nongsa adalah salah satu pantai yang paling terdampak akibat pasangnya air laut yang cukup tinggi, maupun peristiwa tumpahan minyak (oil spill) beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata mengaku prihatin melihat kondisi pantai kawasan wisata yang dipenuhi dengan sampah dan bekas tumpahan minyak.

Menurutnya, kondisi ini menjadikan lokasi pantai di Batam menjadi tidak kondusif untuk berwisata.

Banyaknya sampah dan bangunan tidak tertata di sepanjang pantai juga mengurangi estetika dari lokasi wisata tersebut.

"Kita akan berkoordinasi dengan OPD terkait untuk mendata pantai-pantai mana saja yang terdampak dan sekiranya perlu dibersihkan," ujar Ardi, Selasa (5/1/2021).

Dalam waktu dekat ini, Disbudpar Kota Batam berencana mengadakan pertemuan bersama beberapa ketua asosiasi pariwisata di Batam untuk membahas upaya pembersihan pantai wisata. 

Dirinya mengakui, Disbudpar akan menggerakan kegiatan gotong royong bersama seluruh asosiasi pariwisata, pelaku bisnis wisata, serta masyarakat setempat.

"Kita akan rencanakan gotong royong membersihkan pantai-pantai di Batam," ujar Ardi.

Baca juga: 2 Pasien Meninggal Dunia, Kasus Covid-19 di Batam Kembali Melonjak, Tambah 37 Kasus Baru

Ia menilai, kegiatan gotong royong ini dapat meningkatkan estetika, kebersihan dan kualitas tempat wisata alam berupa pantai yang ada di Batam.

Kendati saat ini pariwisata di Kota Batam masih sepi akan kunjungan wisatawan mancanegara, namun beberapa lokasi wisata masih bergantung pada kedatangan wisatawan nusantara dan lokal.

Ardi mengimbau kepada seluruh pelaku wisata, agar di masa pandemi Covid-19 ini tetap menjaga kebersihan serta protokol kesehatan destinasi wisatanya.

Diduga Limbah Kapal Tanker

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengakui telah mendapatkan laporan mengenai tumpahan minyak yang terjadi di destinasi wisata Pulau Putri, dan beberapa kawasan pantai yang ada di Nongsa, Batam, Kepulauan Riau.

Ia sudah meminta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Herman Rozie untuk melakukan pengecekan langsung ke lokasi.

"Saya telah meminta Herman Rozi untuk ke sana melihat langsung, kemudian melaporkan kepada saya," ujar Rudi setelah memimpin rapat penanggulangan banjir di kantor Pemko Batam, Senin (4/1/2021) siang.

Diakuinya hingga saat ini Rudi juga menyebutkan masih menunggu hasil pengecekan yang telah dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam.

"Sampai saat ini saya masih menunggu hasilnya. Belum ada dapat laporannya," lanjutnya.

Tak hanya melakukan pantauan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam juga harus dapat mengambil tindakan penanganan mengenai dugaan pembuangan minyak di kawasan Laut Out Port Limited (OPL), yang menjadi kawasan laut perbatasan Johor, Malaysia dan Kota Batam.

"Masalah pembuangan minyak di kawasan ini harus segera ditindaklanjuti," tuturnya.

Diduga dari Kapal Tanker

Bibir pantai kawasan Wisata Nongsa Batam dipenuhi limbah minyak berwarna hitam.

Riski salah seorang warga Nongsa menyebutkan tumpahan limbah minyak itu sejak akhir tahun 2020 tepatnya Kamis (31/12/2020) lalu.

Ia dan beberapa warga menduga limbah minyak yang memenuhi pantai wisata Nongsa itu dari salah satu kapal tanker yang labuh jangkar dekat kawasan perbatasan atau perairan OPL.

"Kapal itu kami lihat sudah beberapa bulan di sana, kemungkinan dari kapal itu," ujar salah satu warga.

Petugas Bakamla yang berada di lokasi untuk menyelidiki asal limbah minyak yang berada di pantai Nongsa tersebut.

"Kami mendapat informasi dari masyarakat, bahwa asal tumpahan minyak tersebut berasal dari kapal tanker yang terbalik,” ujar Mayor Halilintar, Kepala Kantor SPKKL Bakamla Teluk Mata Ikan saat ditemui di lokasi, Senin (4/1/2021).

Ia juga mengatakan, pihak Bakamla sudah melakukan penelusuran asal tumpahan minyak serta berkordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas tersebut sudah mengambil sampel limbah di pantai Nongsa.

Baca juga: 14 Mei, PT Moya Selesai Kelola Air Bersih di Batam, BP Batam Segera Buka Lelang Pengelola Baru 

Dugaan sementara didapati tumpahan minyak tersebut berasal dari kapal tanker.

“Di sana memang terlihat selalu ada tumpahan minyak, tetapi itu baru analisa awal bahwa tumpahan minyak itu berasal dari sana,” katanya. 

Halilintar juga mengatakan pihaknya nantinya bersama warga akan melakukan pembersihan di wilayah pantai Nongsa itu.

Selanjutnya akan mencari asal tumpahan minyak tersebut.

"Kami akan memantau tumpahan minyak itu dari mana asalnya dan kalau misalnya tumpahan itu berasal dari pelanggar seperti kapal-kapal yang memang sengaja membuang akan kami tindak," ujarnya. (Tribunbatam.id/Hening Sekar Utami/Roma Uly Sianturi/Alamudin)

*Baca Berita Terbaru Lainnya di google news

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved