Pesona Agen Ganda Mata Hari, Bawa Tarian Indonesia Mendunia tapi Bernasib Tragis di Regu Tembak
Pada massa itu Mata Hari lebih dikenal sebagai penari erotis kelas atas, yang menghabiskan sebagian besar waktunya di Paris
Pertunjukan tariannya yang terkenal untuk Putra Mahkota Wilhelm dari Jerman membuat Kapten Prancis Georges Ladoux percaya, Mata Hari bisa mendapatkan rahasia musuh dengan menggoda.
Mata Hari mengatur pertemuan dengan Putra Mahkota dan melihat kekasihnya dengan menawarkan berbagi intelijen Prancis dengan Jerman, sementara pada saat yang sama menjalankan misi untuk mengumpulkan intelijen untuk Prancis.
Ketika Jenderal Walter Nicolai, kepala intelijen Angkatan Darat Jerman, menyadari bahwa Mata Hari tidak lebih dari gosip untuk ditawarkan, dia menuduhnya sebagai mata-mata Prancis dan mengirimnya kembali ke Prancis.
Sekembalinya pada tahun 1917, Margaretha ditangkap di Paris, diduga membawa cek Jerman dengan jumlah yang cukup besar.
Baca juga: Sorot Mata Sedih Saddam Husein Jelang Digantung, Sempat Mogok Makan, Bocor Pengakuan Agen CIA: Seram
Baca juga: Menguak Sosok Warga Jerman yang Datangi Markas FPI di Petamburan, Benarkah Dia Agen Intelijen?
Mata Hari diadili, dituduh memata-matai Jerman dan disalahkan atas nasib lima puluh ribu tentara.
Dia mempertahankan ketidakbersalahannya, tetapi publik Prancis yang marah, yang pada saat itu menderita kerugian besar dalam perang.
Lebih buruk lagi, persona Mata Hari-nya terungkap sebagai palsu, yang selanjutnya menghancurkan reputasi dan kredibilitasnya.
Kekasihnya Kapten Maslov meninggalkannya dan menolak untuk bersaksi atas namanya.
Pada usia 41, setelah meniup ciuman kepada algojo dan menolak penutup mata, Margaretha Zelle (Mata Hari) menemui kematiannya di hadapan regu tembak Prancis pada tanggal 15 Oktober 1917.
Untuk mengenang Mata Hari, seorang seniman Rusia Olga Shirnina kemudian memberikan warna pada foto-foto lawas dirinya.
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
SUMBER: INTISARI
(*)
