BATAM TERKINI
Awal Tahun 2021, Harga Sayur di Pasar Tos 3000 Naik Dua Kali Lipat, Bikin Pusing Emak-Emak
Harga sayur naik dua kali lipat di Pasar Tos 3000, diketahui sudah terjadi selama sepekan di awal tahun 2021.
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Septyan Mulia Rohman
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Harga sayur di Pasar Tos 3000 naik di Awal Tahun 2021.
Sudah sekitar sepekan harga sayur naik di salah satu pasar tradisional terbesar di Batam ini.
Harga sayur bahkan naik dua kali lipat dari harga biasa.
Kenaikan harga tentu menyulitkan masyarakat, apalagi di saat kondisi ekonomi yang tengah lesu akibat wabah Covid-19.
Seorang pedagang Pasar Tos 3000, Joni membenarkan harga sayur yang naik hingga dua kali lipat ini.
Pria 29 tahun ini merincikan, harga untuk jenis sayur kol yang biasa dijual hingga Rp 20 ribu per kilogram.
Biasanya, harga sayuran ini dijual dengan harga Rp 5 hingga 7 ribu per kilogram.
Adapun harga berbagai kebutuhan dapur lainnya antara lain, brokoli Rp 38 ribu per kilogram, wortel Rp 16 ribu, kentang Rp 10 ribu.
Kemudian harga tauge Rp 9 ribu, terong Rp 13 ribu, bawang Birma Rp 30 ribu.
Selanjutnya harga sawi hijau Rp 14 ribu, kangkung 14 ribu. Harga kol Rp 20 ribu, sawi putih Rp 16 ribu,
Tidak hanya sayur, harga cabai merah diketahui juga naik.
Harga cabai merah kini per kilogramnya dijual Rp 80 ribu.
Selanjutnya harga cabai rawit Rp 90 ribu, tomat Rp 13 ribu, bawang putih Rp 24 ribu, bawang bombai Rp 16, bawang merah Padang Rp 36 ribu, bawang merah Jawa Rp 36 ribu.
”Harga sayuran memang sudah naik dari biasanya. Sudah seminggu ini," sebut Joni saat ditemui TribunBatam.id, Rabu, (6/1/2020) siang.
Baca juga: Harga Sejumlah Cabai di Pasar Toss 3000 Naik, Emak-emak Terpaksa Beli Cabai Kering untuk Konsumsi
Baca juga: Warga Batam Pakai Masker saat ke Pasar Tos 3000 Mulai Bisa Dihitung Pakai Jari

Ricky penjual lainnya di Pasar Tos 3000 membenarkan adanya lonjakan harga komoditi tersebut.
Menurut pria 27 tahun itu, kenaikan harga tersebut akibat libur panjang sehingga kapal belum masuk ke Batam.
"Semoga aja malam ini sudah bisa masuk ke Batam," sambungnya.
Tingginya harga komoditas utama ini dirasakan sejumlah warga khususnya emak-emak, salah satunya adalah Peni.
Ibu rumah tangga 32 tahun ini mengaku jika harga kebutuhan pokok mulai naik sebelum Tahun Baru 2021.
”Harga sayuran mulai mahal. Semuanya pada naik, Sembako juga naik,” terangnya.
Ibu dua anak tersebut juga mengeluhkan kenapa harga di setiap pasar itu berbeda.
Ada pasar yang memang menjual harga kebutuhan itu relatif tinggi dibanding pasar lainnya.
Pantauan TribunBatam.id di sekitar Pasar Tos 3000 masih ramai dikunjungi warga Batam, meski harga barang naik.
Hal ini dilihat dari jumlah parkiran yang penuh, hingga ke badan jalan.

Saking tidak ada tempat untuk parkir, beberapa pengendara sampai menggunakan jalan untuk parkir sehingga pengunjung pasar sulit untuk melewatinya.
Tidak hanya itu beberapa orang pengunjung juga terlihat sulit melewati lorong Pasar Tos 3000.
Inflasi di Kepri saat Akhir Tahun
Selama Desember 2020, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepulauan Riau (Kepri) secara bulanan mengalami inflasi 1,04% (mtm) atau meningkat dibandingkan November 2020 yang mengalami inflasi sebesar 0,35% (mtm).
M Arif Kurniawan, Wakil Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepulauan Riau dalam keterangan resminya mengatakan, komoditas utama penyumbang inflasi Desember 2020 adalah tarif angkutan udara, cabai merah dan bawang merah.
Sementara itu, IHK Nasional tercatat mengalami inflasi 0,45% (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi 0,28% (mtm).
Sejalan dengan hal tersebut, secara tahunan Kepri mengalami inflasi sebesar 1,18% (yoy), meningkat dibandingkan November 2020 yang mengalami inflasi sebesar 0,79% (yoy).

“Dengan demikian, pada Desember 2020 inflasi Kepri secara tahunan masih lebih rendah dibandingkan inflasi Nasional sebesar 1,68% (yoy) dan berada di bawah kisaran sasaran inflasi tahun 2020 sebesar 3 ± 1% (yoy),” jelasnya.
Inflasi di Kepri pada Desember 2020 bersumber dari peningkatan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok transportasi.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 2,67% (mtm) utamanya didorong oleh peningkatan harga cabai merah, bawang merah dan telur ayam ras.
Peningkatan harga cabai merah disebabkan oleh penurunan pasokan seiring dengan berakhirnya musim panen pada wilayah sentra produsen.
Sementara itu, peningkatan harga bawang merah terjadi sejalan dengan masih terbatasnya pasokan di tengah musim tanam yang masih berlangsung serta tingginya curah hujan yang mengganggu pasokan di wilayah sentra produsen.
Adapun kenaikan harga telur ayam ras didorong oleh keterbatasan pasokan sebagai dampak lanjutan dari pemberlakuan kebijakan pengendalian produksi Day Old Chick (DOC) melalui pengurangan jumlah Hatching Egg (HE) oleh pemerintah.

“Inflasi Kepri pada Desember 2020 juga turut dipengaruhi oleh inflasi harga pada kelompok transportasi sebesar 2,29% (mtm), terutama didorong oleh kenaikan tarif angkutan udara seiring dengan peningkatan permintaan menjelang libur Natal dan Tahun Baru,” jelasnya.
Secara spasial, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi masing-masing sebesar 1,05% (mtm) dan 0,98% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan Kota Batam mengalami inflasi sebesar 1,12% (yoy) dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi sebesar 1,66% (yoy).
Adapun komoditas utama penyumbang inflasi di Kota Batam adalah tarif angkutan udara, cabai merah, dan bawang merah, sementara komoditas penyumbang inflasi di Kota Tanjungpinang adalah cabai merah, tarif angkutan udara, dan cabai rawit. (TRIBUNBATAM.id/Ronnye Lodo Laleng/Rebekha Ashari Diana Putri)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google