TEGANYA China Tolak Ahli Virus Corona WHO, Apa Sebenarnya yang Ditutupi Tiongkok?

China baru saja dikabarkan memblokir kedatangan tim WHO yang akan selidiki asal usul virus corona di Wuhan

Channel News Asia
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus 

Misi tersebut akan dipimpin oleh Peter Ben Embarek, ahli penyakit hewan yang melintasi batas spesies, yang pergi ke China untuk misi pendahuluan Juli lalu.

Zhang Zhan, seorang jurnalis China yang terancam dipenjara hingga lima tahun setelah meliput mengenai Covid-19 di Wuhan
Zhang Zhan, seorang jurnalis China yang terancam dipenjara hingga lima tahun setelah meliput mengenai Covid-19 di Wuhan (Screengrab from YouTube)

Dua anggota tim internasional telah memulai perjalanan mereka ke Tiongkok.

Satu telah berbalik dan yang lainnya transit di negara ketiga, kata Direktur Kedaruratan WHO Mike Ryan.

Namun, dia menambahkan, "Kami percaya dan berharap ini hanya masalah logistik dan birokrasi yang dapat diselesaikan dengan sangat cepat."

Baca juga: Awalnya Sempat Bungkam, Penasihat Medis China Klaim Wuhan Tak Jujur Soal Covid-19

Baca juga: Warga Wuhan Dilarang Konsumsi Makanan Dari Binatang Liar dan Melakukan Perburuan

Baca juga: Usai Berlakukan Pembatasan Perdagangan, Wuhan China Larang Warganya Konsumsi Satwa Liar

Menjelang perjalanan tersebut, Beijing telah berusaha untuk membentuk narasi tentang kapan dan di mana pandemi dimulai, dengan diplomat senior Wang Yi mengatakan "semakin banyak penelitian" menunjukkan bahwa hal itu muncul di berbagai wilayah.

Ryan sebelumnya menyebut ini "sangat spekulatif".

Orang-orang mengenakan pakaian pelindung diri melintas di Bandara Tianhe yang baru dibuka kembali di Wuhan, Hubei, China, Rabu (8/4/2020).
Orang-orang mengenakan pakaian pelindung diri melintas di Bandara Tianhe yang baru dibuka kembali di Wuhan, Hubei, China, Rabu (8/4/2020). (Kompas.com/(AFP/HECTOR RETAMAL))

China telah menepis kritik atas penanganan kasus awal yang muncul pada akhir 2019, meskipun beberapa termasuk Presiden AS Donald Trump telah mempertanyakan tindakan Beijing selama wabah tersebut.

Washington, yang telah mengumumkan rencana untuk keluar dari WHO, telah menyerukan penyelidikan "transparan" dan mengkritik persyaratannya di mana para ahli China melakukan penelitian tahap pertama.

Baca juga: Antisipasi Gelombang Kedua Covid-19, Wuhan Lakukan Tes Pada Hampir 7 Juta Orang Dalam 12 Hari

Baca juga: Wabah Covid-19 Berakhir, Wuhan Jadi Destinasi Utama yang Ingin Dikunjungi Wisatawan China

Padahal persetujuan untuk selidiki Wuhan merupakan hasil negosiasi yang sangat lama antara pejabat WHO dengan Beijing.

WHO setuju untuk adakan penyelidikan tentang tanggapan global terhadap pandemi.

Hal tersebut muncul setelah lebih dari 100 negara menandatangani resolusi serukan penyelidikan independen.

Dokter Ai Fen, direktur departemen darurat Rumah Sakit Wuhan yang buka suara bagaimana dia dibungkam karena menyebarkan informasi mengenai virus corona
Dokter Ai Fen, direktur departemen darurat Rumah Sakit Wuhan yang buka suara bagaimana dia dibungkam karena menyebarkan informasi mengenai virus corona (People/Handout via SCMP)

Tim WHO yang diberangkatkan ke sana sendiri berharap itu semua hanyalah masalah logistik dan birokrasi.

AS dan Australia merupakan dua negara yang gencar mengkritik penanganan China terhadap Covid-19, dan menuduh Beijing remehkan tingkat keparahannya.

Dampak ini berlarut-larut sampai Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan dengan WHO jika China tidak segera melaporkan dengan benar informasi yang dimilikinya tentang virus corona.

Baca juga: Menteri Luar Negeri AS Sebut Punya Bukti Besar Covid-19 Berasal dari Lab di Wuhan China

Pasar Wuhan, setelah satu tahun dituding menjadi penyebar pertama virus corona
Pasar Wuhan, setelah satu tahun dituding menjadi penyebar pertama virus corona (Tribunstyle)

Baca juga: Berlangsung Selama 10 Hari, Wuhan Mulai Lakukan Tes Massal Covid-19 Pada 11 Juta Warganya

CNN tahun lalu mengumpulkan dokumen rahasia dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di provinsi Hubei.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved