TEGANYA China Tolak Ahli Virus Corona WHO, Apa Sebenarnya yang Ditutupi Tiongkok?
China baru saja dikabarkan memblokir kedatangan tim WHO yang akan selidiki asal usul virus corona di Wuhan
Misi tersebut akan dipimpin oleh Peter Ben Embarek, ahli penyakit hewan yang melintasi batas spesies, yang pergi ke China untuk misi pendahuluan Juli lalu.

Dua anggota tim internasional telah memulai perjalanan mereka ke Tiongkok.
Satu telah berbalik dan yang lainnya transit di negara ketiga, kata Direktur Kedaruratan WHO Mike Ryan.
Namun, dia menambahkan, "Kami percaya dan berharap ini hanya masalah logistik dan birokrasi yang dapat diselesaikan dengan sangat cepat."
Baca juga: Awalnya Sempat Bungkam, Penasihat Medis China Klaim Wuhan Tak Jujur Soal Covid-19
Baca juga: Warga Wuhan Dilarang Konsumsi Makanan Dari Binatang Liar dan Melakukan Perburuan
Baca juga: Usai Berlakukan Pembatasan Perdagangan, Wuhan China Larang Warganya Konsumsi Satwa Liar
Menjelang perjalanan tersebut, Beijing telah berusaha untuk membentuk narasi tentang kapan dan di mana pandemi dimulai, dengan diplomat senior Wang Yi mengatakan "semakin banyak penelitian" menunjukkan bahwa hal itu muncul di berbagai wilayah.
Ryan sebelumnya menyebut ini "sangat spekulatif".

China telah menepis kritik atas penanganan kasus awal yang muncul pada akhir 2019, meskipun beberapa termasuk Presiden AS Donald Trump telah mempertanyakan tindakan Beijing selama wabah tersebut.
Washington, yang telah mengumumkan rencana untuk keluar dari WHO, telah menyerukan penyelidikan "transparan" dan mengkritik persyaratannya di mana para ahli China melakukan penelitian tahap pertama.
Baca juga: Antisipasi Gelombang Kedua Covid-19, Wuhan Lakukan Tes Pada Hampir 7 Juta Orang Dalam 12 Hari
Baca juga: Wabah Covid-19 Berakhir, Wuhan Jadi Destinasi Utama yang Ingin Dikunjungi Wisatawan China
Padahal persetujuan untuk selidiki Wuhan merupakan hasil negosiasi yang sangat lama antara pejabat WHO dengan Beijing.
WHO setuju untuk adakan penyelidikan tentang tanggapan global terhadap pandemi.
Hal tersebut muncul setelah lebih dari 100 negara menandatangani resolusi serukan penyelidikan independen.

Tim WHO yang diberangkatkan ke sana sendiri berharap itu semua hanyalah masalah logistik dan birokrasi.
AS dan Australia merupakan dua negara yang gencar mengkritik penanganan China terhadap Covid-19, dan menuduh Beijing remehkan tingkat keparahannya.
Dampak ini berlarut-larut sampai Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan dengan WHO jika China tidak segera melaporkan dengan benar informasi yang dimilikinya tentang virus corona.
Baca juga: Menteri Luar Negeri AS Sebut Punya Bukti Besar Covid-19 Berasal dari Lab di Wuhan China

Baca juga: Berlangsung Selama 10 Hari, Wuhan Mulai Lakukan Tes Massal Covid-19 Pada 11 Juta Warganya
CNN tahun lalu mengumpulkan dokumen rahasia dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di provinsi Hubei.