VIRUS CORONA DI BATAM
Catat Warga Batam! Ini Dasar Hukum Jika Menolak Divaksin, Amsakar: Ada Denda
Soal vaksin corona, Wakil Wali kota Batam menyebut, tidak ada penolakan dari tenaga kesehatan termasuk penerima tahap pertama.
Tahap pertama dan kedua akan dilaksanakan pada bulan Januari 2021 - April 2021, sedangkan tahap ketiga dan keempat akan dijalankan pada sekitar bulan April 2021 - Maret 2022.
Akan tetapi, masyarakat Kota Batam tampaknya masih enggan menjalani vaksinasi Covid-19 karena berbagai alasan.
Baca juga: Putra Jokowi Enggan Ikut Vaksinasi Tahap Pertama, Gibran: Tidak, Terima Kasih
Baca juga: Ibu Negara Tidak Ikut Divaksin Covid-19 Bersama Jokowi, Ini Penjelasan Pihak Istana

Salah satu warga Taman Asri, Sekupang, Batam, Neni (38) masih belum yakin dengan keamanan vaksin Sinovac.
"Saya kemungkinan besar menolak kalau divaksin, karena masih belum merasa aman," ujar Neni ketika diwawancarai pada Rabu (13/1/2021).
Neni juga mengakui, kendati pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sudah di depan mata, namun ia masih tetap waspada akan penyebaran Covid-19.
Dirinya menyatakan tidak akan melonggarkan protokol kesehatan meski sudah ada vaksin.
Sementara itu, seorang ibu rumah tangga, Elisa Bonowati (47), menyatakan siap untuk divaksin.
Wanita yang merupakan kader Posyandu Bougenville 11, Sekupang, ini bersedia divaksin apabila dirinya berhasil melalui pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
"Saya sih mau (divaksin), tapi karena kondisi tubuh, kayaknya nanti tunggu pemeriksaan aja.
Saya ada penyakit darah tinggi soalnya," jelas Elisa.
Elisa berharap pemerintah dapat mendorong uji coba vaksin secara ketat, agar teruji keamanannya.

Menurutnya, jangan sampai vaksin yang dikeluarkan diuji secara terburu-buru, sehingga justru memberikan efek samping yang mengganggu kesehatan.
Warga lainnya yang tinggal di Mekar Sari, Sekupang, Batam, Tia Syahab (21), mengaku masih belum memahami seluk beluk vaksin Covid-19.
Kendati belum cukup yakin dengan keamanan vaksin serta efek sampingnya, namun Tia berharap vaksin setidaknya dapat mengurangi angka kematian.
"Jujur saya sebenarnya takut, dan saya nggak mau divaksin. Saya lebih memilih menjaga kesehatan dan berjaga jarak," ujar Tia.