TONGKANG TABRAK RUMAH WARGA DI BATAM

Korban Tongkang Tabrak Rumah Warga Tanjung Uma Senang, Proses Ganti Rugi Mulai Dikerjakan

Korban tongkang tabrak rumah warga Tanjung Uma senang. Perusahaan mulai mengganti kerusakan yang ditimbulkan pada awal tahun 2021.

TribunBatam.id/Muhammad Ilham
Korban Tongkang Tabrak Rumah Warga Tanjung Uma Senang, Proses Ganti Rugi Mulai Dikerjakan. Foto Kondisi terkini rumah di RT 03 RW 02, pesisir laut Kelurahan Tanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja, Batam, Selasa (12/01/2021), 

Kedatangan mereka untuk menanyakan kerugian yang mereka alami setelah tongkang bertuliskan Agility 1805 merusak tiga rumah RT 03 RW 02 Kelurahan Tanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Provinsi Kepri, Jumat (1/1).

Baca juga: TERUNGKAP Inilah Sejarah dan Asal-usul Nama Kampung Tua Tanjung Uma

Baca juga: Peduli Kebersihan Laut, BPAN Kepri Bersih-bersih Sampah di Pesisir Tanjung Uma Batam

Korban Tongkang Tabrak Rumah Warga Datangi Polairud Polda Kepri, Ganti Rugi Selesai Dalam Sepekan? Foto Safrizal suami Kamsina salah satu korban musibah tongkang tabrak rumah warga di Tanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Provinsi Kepri.
Korban Tongkang Tabrak Rumah Warga Datangi Polairud Polda Kepri, Ganti Rugi Selesai Dalam Sepekan? Foto Safrizal suami Kamsina salah satu korban musibah tongkang tabrak rumah warga di Tanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Provinsi Kepri. (TribunBatam.id/Muhammad Ilham)

Salah seorang korban dari musibah itu, Kamsina mengaku jika pihak perusahaan melalui asuransinya sedang mengurus proses ganti rugi.

Wanita 54 tahun itu menambahkan, jika pihak asuransi sebelumnya telah datang ke lokasi untuk meninjau dampak kerusakan tersebut.

"Kemarin kami dipanggil ke Polair di Sekupang. Katanya akan diselesaikan dalam waktu satu minggu ini," sebutnya kepada TribunBatam.id, Senin (4/1/2021).

Safrizal suami Kamsina menyebut jika selain rumah, ia kehilangan harta benda miliknya pasca musibah di awal tahun 2021 itu.

Pria 67 tahun itu menceritakan, jika saat kejadian ia sedang berada di masjid.

Total kerugian pun ditaksir mencapai Rp 250 juta.

Safrizal pun tak mempermasalahkan jika ganti rugi perusahaan dilakukan dalam bentuk barang.

Selama, barang tersebut sesuai dengan yang dirusak tongkang itu.

Kamsina, merupakan satu di antara korban yang merasakan trauma melihat alat melaut milik suaminya hancur dihantam tongkang.
Kamsina, merupakan satu di antara korban yang merasakan trauma melihat alat melaut milik suaminya hancur dihantam tongkang. (TRIBUNBATAM.id/Ronnye Lodo Laleng)

"Saya pribadi tak masalah. Selama yang diganti yang dirusaknya. Selain sejumlah barang, ada sampan dan boat dengan mesin 15 pk yang rusak akibat kejadian itu.

Selain itu, ada hasil tangkapan berupa udang tiger, kepiting rajungan dan banyak barang lainnya," ucapnya.

Sejak laut mengganas akiat cuaca ekstrem, ia memutuskan untuk tidak melaut untuk sementara.

Safrizal mengaku, jika dalam satu hari omzetnya dari hasil laut bisa mencapai Rp 2 juta.

"Jadi mereka harus mempertimbangkan juga penghasilan saya itu selama perbaikan rumah," ujar Safrizal

Gubernur Kepri Tinjau Musibah di Tanjung Uma

Sumber: Tribun Batam
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved