Bank Indonesia Catat Kinerja Penjualan Eceran di Kepri Membaik Sejak Pandemi Covid-19
Bank Indonesia mencatat, kinerja penjualan eceran di Kepri pada akhir 2020 diperkirakan tumbuh meningkat 0,06 persen (mtm).
Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2020 yang tumbuh -1,2% (mtm), membaik dari -5,3% (mtm) pada Oktober 2020.
Perbaikan terjadi pada sebagian besar kelompok barang dengan penjualan Sandang, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, serta Suku Cadang dan Aksesoris tumbuh positif.
Namun secara tahunan, kinerja penjualan eceran periode November 2020 mengalami kontraksi dengan pertumbuhan IPR sebesar -16,3% (yoy).
"Angka ini sedikit lebih dalam dari -14,9% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Terutama dipengaruhi oleh kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya," ucap Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam keterangan yang diterima TribunBatam.id, Selasa (12/1/2021).
Pada akhir tahun 2020 di bulan Desember, kinerja penjualan eceran secara bulanan meningkat.
IPR Desember 2020 tumbuh sebesar 2,9% (mtm), didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat pada saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan tahun baru.
Secara tahunan, kinerja penjualan eceran pada Desember 2020 masih dalam fase kontraksi dengan pertumbuhan IPR sebesar -20,7% (yoy).
Meski demikian, dari sisi harga, tekanan inflasi pada bulan Februari 2021 mendatang diprakirakan meningkat, sementara tekanan inflasi pada bulan Mei 2021 mendatang diprakiraan menurun.
"Seluruh kelompok diprakirakan mengalami pertumbuhan yang positif, terutama pada kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi serta Perlengkapan Rumah Tangga lainnya.
Indikasi peningkatan harga pada Februari 2021 tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 139,8," sebutnya.
Menurutnya, peningkatan harga diperkirakan dipengaruhi oleh perayaan keagamaan dan gangguan distribusi akibat cuaca yang kurang mendukung.

Sementara itu, IEH pada 6 bulan yang akan datang ialah sebesar 161,7 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 163,9.
Sejalan dengan pasokan yang relatif terjaga saat momen Ramadan dan Idul Fitri didukung oleh distribusi yang lancar.
Jamin Perlindungan Konsumen