VIRAL Bupati Bentak Pedagang: Kamu Berani Atur Pemerintah? 'Pak Dengarkan Dulu, Anak Saya Makan Apa'
Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya yang membentak pedagang sate viral di media sosial karena melanggar pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat
TRIBUNBATAM.id - VIRAL Bupati Bentak Pedagang: Kamu Berani Atur Pemerintah? 'Pak Dengarkan Dulu, Anak Saya Makan Apa'.
"Gek anakku mangan opo? (Lalu, anak saya makan apa?)."
Kalimat itu bergetar keluar dari seorang wanita pedagang, saat dibentak bupati.
Pedagang itu dan pedagang lain di Sukoharjo dibatasi jam oprasional berjualan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Kemarahan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya yang membentak pedagang sate viral di media sosial.
Baca juga: Prediksi Saham Hari Ini, IHSG Tertekan PSBB, Saham Perbankan dan Konstruksi Jadi Pilihan
Baca juga: Catatkan Rekor Kasus Covid-19 Tertinggi dalam 9 Bulan, Korea Selatan Perketat PSBB di Seoul
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Tegas! Denda Habib Rizieq Langgar PSBB saat Maulid Nabi Muhammad SAW
Dalam video itu, Wardoyo terlihat geram karena mendapati pedagang tetap membuka warungnya saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Saat kejadian itu, seorang pria yang diduga pemilik warung tersebut terlihat berusaha menjelaskan dan meminta kelonggaran waktu, namun tidak diberikan kesempatan oleh sang bupati.
"Loh, kamu berani mengatur pemerintah kenapa?" kata Wardoyo dengan menggunakan bahasa Jawa.
Sementara istri pemilik warung tersebut juga sempat terlihat bersitegang dengan sang bupati.
Baca juga: Ratusan Perusahaan Ditutup Sementara Saat PSBB Jilid II, Ini Penyebabnya
Baca juga: Trik Licik Panti Pijat Lolos Razia PSBB, Terapis Seleksi Ketat Pelanggan hingga Buka Jasa Diam-diam
Baca juga: Karena PSBB di Jakarta, Pernikahan Nikita Willy dan Indra Priawan Harus Ditunda
Dengan menggendong anaknya, perempuan itu berusaha meminta para petugas Satpol PP dan sang bupati untuk mendengarkan keluhannya.
Sebab, dengan adanya pembatasan jam operasional sampai pukul 19.00 WIB, membuat kondisinya semakin sulit.
Apalagi, warung tersebut merupakan sumber pendapatan satu-satunya untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

"Pak, rungokno aku sik Aku mbeleh wedhus Pak, 2 dino ora entek (Pak, dengarkan saya dulu.
Saya menyembelih kambing dua hari tidak habis)," kata perempuan itu.
"Gek anakku mangan opo? (Lalu, anak saya makan apa?)" tanyanya kepada petugas dan bupati dengan suara bergetar.