Tanda-tanda? BNI & BTN Tutup Banyak Kantor Cabang, Ada Apa

Tren digitalisasi membuat sejumlah bank mulai merampingkan jumlah kantor cabangnya, seperti yang dilakukan BNI dan BTN

istimewa BNI
Tanda-tanda? BNI & BTN Tutup Banyak Kantor Cabang, Ada Apa. Foto pelayanan pegawai BNI selama masa pandemi 

Beberapa layanan digital perbankan yang mengalami kenaikan selama masa pandemi antara lain transfer, cek mutasi rekening, top up dompet digital, hingga pembayaran tagihan PLN.

Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Oktober 2020 jumlah kantor bank umum di Indonesia ada sebanyak 30.691 kantor.

Jumlah itu menurun dibandingkan periode akhir 2019 yang mencapai 31.127 atau berkurang sebanyak 436 kantor.

ATM BNI. Foto ilustrasi
ATM BNI. Foto ilustrasi (Antara)

Hal ini juga sejalan dengan tren bank digital yang semakin semarak dilakukan perbankan setelah otoritas mengeluarkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 12/POJK.03/2018.

Aturan itu memberi lampu hijau bagi bank membuka layanan digital banking.

Serupa, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga mengatakan kalau sepanjang tahun 2020 pihaknya memang banyak menutup jaringan kantor.

Direktur Distribution and Retail Funding BTN Jasmin mengungkap tahun lalu pihaknya menutup sebanyak 123 unit jaringan, dan membuka sebanyak 5 unit kantor.

Baca juga: PROFIL Pahala Mansury, Wamen BUMN Baru, Bos Besar BTN dan Eks Petinggi Garuda Indonesia

Baca juga: Dukung Gerakan 5 Juta Masker, BTN Sumbang 500 Paket Masker dan Hand Sanitizer ke Tim BLC Kepri-Batam

Hal ini menurutnya merupakan respon perseroan atas meningkatnya produktivitas cabang dan efisiensi biaya yang sudah lama dilakukan BTN.

"BTN tidak terlalu banyak buka cabang karena transaksi sudah banyak pindah ke digital," ujar dia.

Adapun, untuk di tahun 2021 Bank BTN berencana untuk membuka outlet kantor kas dan KCP sebanyak 22 unit dan menutup 29 unit cabang.

Pelayanan Bank BTN. Foto ilustrasi
Pelayanan Bank BTN. Foto ilustrasi (tribunnewsbatam/ istimewa/kontan)

Dia menjelaskan, pembukaan cabang di tahun ini hanya difokuskan untuk kawasan industri yang punya potensi funding dan KPR besar, daerah perkantoran, perdagangan dan kelembagaan yang punya potensi.

Sementara itu, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Santoso Liem menilai walaupun teknologi digital perkembangannya sangat masif, masih terdapat layanan keuangan yang oleh perbankan belum bisa diganti secara digital.

Baca juga: BCA Bereaksi! Ini Penjelasan Lengkap soal Gugatan Nasabah karena Deposito Hangus setelah 32 Tahun

Baca juga: BCA Ungkap Alasan Blokir Rekening Donasi Laskar FPI

"Seperti (misalnya) pinjaman dalam jumlah besar.

Ke depannya, BCA akan terus mengevaluasi kebutuhan masyarakat terkait kantor cabang BCA," jelas dia.

Santoso tidak merinci berapa banyak kantor yang dibuka atau ditutup oleh BCA sepanjang tahun lalu.

Logo Bank BCA di Kantor Pusat Bank BCA, Jakarta Pusat
Logo Bank BCA di Kantor Pusat Bank BCA, Jakarta Pusat (Tribunnews/Herudin)
Sumber: Kontan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved