Bukan Tornado Apalagi Puting Beliung, Putaran Angin di Atas Waduk Bikin Heboh Masyarakat & Netizen
Putaran angin kencang dan meliuk-liuk menyerupai tornado di atas waduk Gajah Mungkur membuat heboh masyarakat dan netizen Indonesia
TRIBUNBATAM.id - Bukan Tornado Apalagi Puting Beliung, Putaran Angin di Atas Waduk Bikin Heboh Masyarakat & Netizen.
Putaran angin kencang dan meliuk-liuk menyerupai tornado membuat heboh masyarakat dan netizen Indonesia.
Dari video dan foto yang beredar, tampak pusaran angin menjulang ke atas langit dan berputar kencang di atas air.
Fenomena alam ini terjadi di waduk Gajah Mungkur, Wonogiri pada Rabu (20/1/2021) lalu.

Meski tampak seperti puting beliung dan memiliki mekanisme yang sama, rupanya nama yang benar untuk fenomena itu adalah waterspout.
"Kalau di darat namanya puting beliung,
kalau di atas air (danau) atau di selat/laut namanya waterspout," ujar Siswanto, Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG dilansir dari Kompas.com.
Baca juga: FOTO-FOTO Kondisi RSKI Covid-19 Galang Batam Usai Diterjang Puting Beliung, Gedung A Rusak Parah
Baca juga: KESAKSIAN Pasien Covid-19 saat RSKI Galang Batam Diterjang Angin Puting Beliung
Baca juga: Gedung RSKI Galang Batam Berkapasitas 240 Kamar Tidur Diterjang Puting Beliung, Begini Kondisinya
Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin MSi, juga menambahkan, fenomena waterspout mekanismenya sama seperti puting beliung.

Dia muncul dari sistem awan cumilonimbus (Cb) dan turun ke bawah seperti belalai.
Untuk diketahui, awan Cb mengindikasikan adanya potensi cuaca buruk atau hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir.
Dari awan Cb ke puting beliung, Siswanto berkata bahwa keberadaan awan Cb bisa dilihat oleh orang dari permukaan berupa awan besar kelabu cenderung gelap dan menjulang tinggi seperti bunga kol.
Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang RSKI Covid-19 di Galang Batam, Bagaimana Kondisi Pasien?
Baca juga: HANYA dalam Waktu 2 Menit, 15 Rumah di Bintan Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
Baca juga: Jadi Korban Puting Beliung di Bengkong Batam, Dewi Kartika Alami Luka Memar di Pinggul
Selain itu, awan Cb juga bisa dikenali lewat citra satelit maupun citra radar.
"Dari citra satelit maupun radar BMKG jam 15.00 hingga 16.00 WIB, memang terkonfirmasi bahwa di wilayah sebagian Jawa Tengah bagian selatan, DIY hingga Jawa Timur bagian barat, terdapat pertumbuhan gugus awan Cumulonimbus (Cb) yang intens," ujarnya.

"Di beberapa spot sangat tebal dan menjulang tinggi yang puncaknya bahkan mencapai suhu di atas -80 derajat celsius seperti di atas wilayah Sleman hingga Wonogiri.
Suhu puncak awan yang sangat dingin ini mengindikasikan tingginya awan tersebut dan kristal es yang terbentuk di bagian atas awan," imbuhnya lagi.
Baca juga: RSKI Galang Batam Diterjang Puting Beliung, Kepala RSKI: Tadi Malam Pasien Sempat Heboh
Baca juga: Korban Angin Puting Beliung di Bengkong Dewi Kartika Bersyukur, Terima Bantuan dari Gubernur Kepri
Baca juga: Gubernur Kepri Kunjungi Korban Angin Puting Beliung di Bengkong, Enggan Beri Bantuan Uang Tunai