PENANGANAN COVID
Dubes RI untuk Vatikan Soal Vaksin Corona, 'Dapat Diterima Secara Moral, Jangan Panik'
Dubes RI untuk Takhta Suci Vatikan meminta warga tidak panik tentang vaksin corona. Banyak gereja menegaskan jika hal itu merupakan tanggungjawab.
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Septyan Mulia Rohman
Amrih mengharapkan para wartawan, dalam tulisan-tulisan dan narasinya, dapat menyebarkan energi positif.
Warta yang ditulis secara profesional dan bertanggungjawab akan memberikan kesejukan di tengah masyarakat.
Penanganan Covid-19 di Indonesia, isu vaksin dan lain-lain, lanjut Amrih, memberikan gambaran betapa perlunya menyebarkan energi positif ke tengah-tengah masyarakat.

Memang banyak fakta yang membuat sedih terkait Covid-19, misalnya jumlah penderita dan korban yang meninggal.
Tetapi banyak pula fakta-fakta positif, bahkan sangat positif yang terjadi.
“Namun demikian, kalau kita baca terutama di media sosial, kita bisa lihat betapa mudah dan cepatnya orang-orang membuat judgement negatif.
Hal negatif ini yang lebih banyak berseliweran, membuat gaduh, masyarakat bingung, dan cepat menguras energi kita semua,” ucap Amrih.
Dalam hal ini, ada tantangan terhadap nurani dan profesionalisme para wartawan untuk men-define, menilai how bad is bad, how good is good.
Sesuatu itu apakah bad atau good, biasanya relatif.
Bahkan kadang perlu pembanding untuk menentukan sesuatu baik atau tidak.

Perlu parameter jelas dan obyektif untuk menentukan sesuatu jelek, atau baik.
“Terlepas apakah baik atau buruk, selama masih berita faktual lebih bisa dipertanggungjawabkan.
Tetapi kalau sudah judgement, ceritanya akan menjadi lain.
Dan ini yang lebih sering kita lihat berseliweran di media sosial, misalnya dalam kasus vaksin,” ucapnya.
Di akhir sambutannya, Dubes Amrih Jinangkung mengimbau kepada semua saja untuk menyikapi berbagai upaya yang sedang dilakukan Pemerintah, tidak saja di Indonesia tetapi di seluruh dunia, secara dewasa dan bertanggungjawab.