HUBUNGAN TERLARANG
China Tembak Mati Pejabatnya yang Lakukan Korupsi dan Hubungan Terlarang, Langsung Dieksekusi
Dilansir AFP melalui MSN, mantan bankir tersebut dituduh menerima suap senilai USD 260 juta atau sekitar Rp 3,6 triliun dengan kurs saat ini.
Bahkan China sangat jarang membatalkan perintah eksekusi mati.

Jumlah eksekusi mati yang dilakukan setiap tahun dianggap sebagai rahasia negara.
Amnesty International memperkirakan China merupakan negara algojo teratas secara global.
Ribuan orang dieksekusi dan dijatuhi hukuman mati setiap tahun.
Xiaomin dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman awal bulan ini.
Pengadilan Tianjin memutuskan dia memiliki "niat jahat yang ekstrem" dan menyalahgunakan kekuasaan untuk memperkaya diri sendiri.
Dia juga dinyatakan bersalah karena melakukan bigami.
Xiaomin kedapatan tinggal bersama seorang wanita, layaknya pasangan suami istri dalam waktu yang lama.

Hubungan terlarang itu terjadi saat dia masih memiliki istri sah.
Bahkan dari hubungan bigaminya itu, dia telah dikaruniai anak.
Xiaomin diduga memanfaatkan posisinya untuk menggelapkan dana lebih dari 25 juta yuan atau USD 3,8 juta.
Itu merupakan dana publik antara tahun 2009 hingga 2018.
Runtuhnya karier cemerlang Lai Xiaomin dimulai pada April 2018 silam.
Kejahatannya terendus, dipecat dari pekerjaan, hingga posisi di Partai Komunis juga dicopot.
Beberapa pejabat tinggi partai dan pengusaha di China akhir-akhir ini memang mengalami kemerosotan kekayaan.
Ini karena Presiden Xi Jinping melakukan upaya menyisir potensi korupsi.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul China Eksekusi Mati Bangkir Top karena Terima Suap Rp 3,6 Triliun dan Kumpul Kebo dengan Selingkuhan