NEWS WEBILOG TRIBUN BATAM

Konsen Soal Air di Kepri, Kherjuli Dirikan LSM ALIM, Ajak Masyarakat Bijak Konsumsi Air

Ketika bicara soal air minum, menurut Kherjuli dari LSM ALIM, maka satu kesatuan yang tidak bisa ditinggalkan yakni ketersediaan air baku.

Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/istimewa
Kherjuli, pendiri LSM ALIM saat menjadi nara sumber di News Webilog Tribunbatam.id, Sabtu (30/1/2021). 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Air menjadi salah satu kebutuhan utama dan menjadi salah satu porsi yang penting bagi manusia.

Karena itu, air menjadi sebuah perhatian khusus bagi masyarakat maupun pemerintah.

Tak ayal lagi, banyak warga ikut prihatin dengan kebutuhan air yang makin hari kian berkurang di Batam bahkan Kepri saat ini.

Untuk menjaga air agar tetap memberikan pasokan yang banyak di Kepri, perlu kerja sama yang baik antara masyarakat dan pemerintah.

Adalah Kherjuli, warga Kepri yang ikut peduli dengan persoalan air ini. Ia mendirikan sebuah aliansi bernama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Air Lingkungan Hidup dan Manusia (ALIM).

Baca juga: Polemik Tagihan Air Naik di Batam, Ruko Kosong, Bayar Air Naik Empat Kali Lipat

Baca juga: Objek Wisata Air Terjun Neraja di Anambas Simpan Sejuta Kenangan bagi Pengunjungnya

Karena konsen dengan masalah air, banyak pula yang menggelarinya Presiden Air.

"Sejak tahun 2005 saya dan beberapa rekan sudah menjadi aktivis yang bergerak di sumber daya air dan lingkungan hidup.

Alhamdulillah sampai saat ini masih berjuang untuk memperjuangkan hak rakyat terhadap air," ujar Kherjuli saat hadir menjadi nara sumber di program News Webilog TribunBatam.id, Sabtu (30/1/2021) siang.

Saat ditanya soal gelar Presiden yang disandangnya, ia mengatakan, sebenarnya Presiden Air itu merupakan sebuah gelar yang lebih cocok untuk air.

Karena air memiliki posisi yang strategis, paling penting, dan paling menentukan sumber kehidupan.

Namun entah mengapa, malah ia yang dianggap jadi Presiden Air.

"Kami mulai fokus mempedulikan air sejak 2004 seiring dengan Undang-undang no. 7 tahun 2004 tentang pengelolaan sumber daya air," ujarnya.

Sejak terbentuknya UU ini, pada tahun 2005 Kherjuli bersama beberapa rekannya mendirikan LSM ALIM. Di tahun yang sama, mereka mulai memposisikan diri mengambil peran yang bisa dilakukan.

Itu dalam rangka memberikan keseimbangan antara hak rakyat atas air dan keseimbangan antara air dan bumi serta alam itu sendiri.

"Kami melihat ke depan terutama Tanjungpinang dan Bintan mengalami problem. Sumber daya air sudah tidak seimbang antara penghasilan air dengan kebutuhan," imbuhnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved