Kopassus Permalukan Pasukan Elite Inggris di Hutan Kalimantan, SAS Kaget saat Bertempur Jarak Dekat

Satu personel pasukan elite Inggris, SAS tewas di tangan Kopassus dan menjadi korban SAS pertama di tangan tentara ASEAN saat kedua pasukan bertarung

Herald Sun, hobbymiliter.com
Kopassus Permalukan Pasukan Elite Inggris di Hutan Kalimantan, SAS Kaget saat Bertempur Jarak Dekat. Ilustrasi 

TRIBUNBATAM.id - Kopassus Permalukan Pasukan Elite Inggris di Hutan Kalimantan, SAS Kaget saat Bertempur Jarak Dekat.

Dari deretan pasukan khusus atau elite yang dimiliki TNI, Kopassus merupakan salah satunya.

Kopassus atau Komando Pasukan Khusus merupakan satuan komando tempur yang dimiliki TNI Angkatan Darat.

Soal kemampuan jangan ditanya.

Banyak operasi senyap yang berhasil dilaksanakan Kopassus.

Sesuai namanya, Kopassus memiliki kemampuan cepat meliputi menembak, mengintai dan menyergap.

Baca juga: Sosok Wismoyo Arismunandar, Eks Danjen Kopassus yang Meninggal: Angkat SBY Jadi Komandan Brigade

Baca juga: Misi Berbahaya, Kisah 9 Perwira Kopassus Terjun dari Pesawat & Temukan Sesuatu di Hutan Kalimantan

Baca juga: Kopassus Temukan Peti Emas Penuh Uang di Hutan Pekanbaru, Jenderal: Tinggalkan! Nanti Kamu Mati

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., melakukan inspeksi mendadak (sidak) di tiga Markas Komando Pasukan Khusus TNI, yaitu Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD di Cijantung Jaktim, Marinir TNI AL di Cilandak Jaksel dan Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma Jaktim, Kamis (19/11/2020). (TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI)
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., melakukan inspeksi mendadak (sidak) di tiga Markas Komando Pasukan Khusus TNI, yaitu Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD di Cijantung Jaktim, Marinir TNI AL di Cilandak Jaksel dan Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma Jaktim, Kamis (19/11/2020). (TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI) (PUSPEN TNI/PUSPEN TNI)

Kopassus juga dikenal dengan baret merah, sehingga mendapat julukan Pasukan Baret Merah.

Moto yang dimiliki pasukan khusus ini yaitu "Berani, Benar, dan Berhasil".

Berbagai keberhasilan operasi yang dilakukan menunjukkan motto tersebut bukan sekedar omong kosong.

Baca juga: Pramugari Uji Nyali Pacari Anggota Kopassus, Nasib Tak Terduga Ketika Sang Pacar Jadi Panglima TNI

Baca juga: Pramugari Uji Nyali Pacari Anggota Kopassus, Nasibnya Tak Terduga Saat Sang Pacar Jadi Panglima TNI

Baca juga: Pasukan Udara Thailand Terpana, Hanya 3 Menit Kopassus TNI Bekuk 5 Pembajak Pesawat di Bangkok

Salah satu kehebatan Kopassus ditunjukkan dalam pertempurannya dengan pasukan khusus Inggris, SAS, di belantara Kalimantan.

Potret Prajurit Kopassus saat latihan
Potret Prajurit Kopassus saat latihan (EDDY HASBY/Kompas.com)

Ketika itu, Indonesia terlibat konfrontasi dengan Malaysia, sementara SAS Inggris bertempur membela Negeri Jiran.

Sebuah serangan tiba-tiba dilakukan Kopassus, membuat pasukan SAS Inggris terkejut dan tak bisa banyak berkutik.

Misi itu dijalankan Kopassus di malam hari dan di bawah guyuran hujan.

Dengan serangan itu, Kopassus menewaskan seorang anggota SAS, yang menjadikannya tentara ASEAN pertama yang berhasil menghabisi prajurit SAS.

Baca juga: Sertijab Danjen Kopassus dan Jabatan Strategis Lainnya Dipimpin KSAD Andika Perkasa

Baca juga: Kisah Prajurit Kopassus 18 Hari Hilang di Hutan, Diikuti 3 Sosok saat Malam Hari, Begini Nasibnya

Baca juga: Kisah Kehebatan Prajurit Kopassus TNI, Kejar Musuh ke Hutan Meski Tubuh Berdarah-darah Tertembak

Karena keberhasilannya itu, mereka juga diberi hadiah pemotongan masa tugas dan diberi kehormatan berbaris di depan Presiden Soekarno, pada upacara peringatan kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1965.

Kisah Letkol Untung Pranoto, Mantan Preman Terminal yang Nekat Daftar Jadi Kopassus dengan Modal Kaus Singlet dan Rambut Gondrong
Kisah Letkol Untung Pranoto, Mantan Preman Terminal yang Nekat Daftar Jadi Kopassus dengan Modal Kaus Singlet dan Rambut Gondrong (Kolase Dokumentasi Tribun Jambi dan IST/Intisari)

Melansir Tribun Jambi (TRIBUNBATAM.id Grup) kisah Kopassus bertempur dengan pasukan SAS Inggris menjadi satu di antara kisah heroik saat Operasi Dwikora dalam konfrontasi melawan Malaysia.

Satu di antara pertempuran berdarah antara Kopassus dan pasukan elit kerajaan Inggris tersebut terjadi di Desa Mapu, Long Bawan perbatasan Kalimantan Barat dan Sabah Malaysia.

Pertempuran terjadi pada bulan April tahun 1965.

Baca juga: Pramugari Uji Nyali Pacari Anggota Kopassus, Nasib Tak Terduga Ketika Sang Pacar Jadi Panglima TNI

Baca juga: Pasukan Udara Thailand Terpana, Hanya 3 Menit Kopassus TNI Bekuk 5 Pembajak Pesawat di Bangkok

Baca juga: DAFTAR 5 Pasukan Khusus Terbaik di Dunia, Termasuk Kopassus TNI AD Indonesia?, Kerap Misi Rahasia

TNI yang gerah dengan penyusupan yang dilakukan pasukan Inggris ke wilayah Indonesia mengirimkan pasukan elite Kopassus ke wilayah tersebut.

Kopassus
Kopassus (KOMPAS.com/Kristian Erdianto)

Saat itu batalion 2 RPKAD (sekarang Grup 2 Kopassus) baru saja terbentuk.

Batalion baru ini dikirim ke Kalimantan Barat, perbatasan dengan Malaysia untuk melakukan misi khusus menghancurkan pos musuh.

Pasukan elite TNI AD tersebut ditempatkan di Balai Karangan.

Pos tersebut merupakan pos terdepan TNI yang berhadap-hadapan dengan wilayah Malaysia.

Di depan mereka sekitar 1 Km terdapat pos terdepan tentara Inggris yakni di Desa Mapu.

Pos terdepan yang berbatasan dengan wilayah Indonesia ini dijaga oleh satu kompi British Paratrooper dan beberapa orang SAS.

Baca juga: Detik-detik Mendebarkan Danjen Kopassus Sarwo Edhi Bertemu Putra DN Aidit di Puncak Gunung

Dan pos ini adalah target operasi dari pasukan khusus yang dikirimkan TNI.

Kolase foto Kopassus dan ahli beladiri
Kolase foto Kopassus dan ahli beladiri (Kolase Istimewa)

Menyerang pos tersebut menjadi prioritas dan misi khusus batalion RPKAD,

dan tentu saja bakal merugikan pihak lawan.

Sebelum melakukan serangan para prajurit Kopassus menyiapkan rencana dan strategi yang akan dijalankan.

Setelah sebulan mempersiapkan penyerangan, tiba waktunya pada 25 April 1965 gladi bersih dilakukan.

Kopassus telah menyiapkan tiga kompi pasukan untuk menjalankan misi tersebut.

Baca juga: Dirgahayu TNI 2020, Inilah Slogan Pasukan Khusus dari Kopassus, Denjaka hingga Paskhas

Tiga kompi tersebut telah bersiap di Pos Balai Karangan.

Saat hari yang ditentukan Komandan batalion, Mayor Sri Tamigen, memutuskan hanya kompi B (Ben Hur) yang akan melakukan penyerangan.

Sementara 2 kompi lainnya tetap berada di wilayah Indonesia untuk berjaga-jaga bila terjadi sesuatu.

Dalam penyerangan ini, kompi B diharuskan membawa persenjataan lengkap.

Mulai dari senapan serbu AK-47, senapan mesin Bren, peluncur roket buatan Yugoslavia, dan Bangalore torpedoes.

Anggota Kopassus TNI AD
Anggota Kopassus TNI AD (gulalives.com)

Selesai melakukan persiapan tim Kompi B mulai menuju sasaran.

Mereka bergerak secara senyap melintasi perbatasan antara Indonesia dan Malaysia selepas Maghrib.

Perjalanan dilakukan dengan sangat hati-hati.

Saking berhati-hatinya mereka baru sampai lokasi target operasi pada pukul 02.00 dini hari.

Tiba di tempat sasaran pasukan segera mengatur posisi seperti strategi yang telah disusun dan dilatih sebelumnya.

Pos Mapu berbentuk lingkaran yang dibagi ke dalam empat bagian yang masing-masing terdapat sarang senapan mesin.

Baca juga: Kisah Pasukan Elit Kopassus Buru Dukun Sakti dan Kebal Senjata, Begini Endingnya

Perineter luar dilindungi oleh kawat berduri, punji, dan ranjau claymore.

Satu-satunya cara untuk merebut pos ini adalah dengan merangsek masuk ke dalam perimeter tersebut dan bertarung jarak dekat.

Memberondong pos ini dari luar bakal percuma, pasalnya pos ini memiliki perlindungan yang kuat.

Namun sepertinya rencana serangan tersebut diuntungan dengan kondisi cuaca.

Kebetulan malam itu hujan deras turun mengguyur wilayah Pos Mapu,

di mana bunyi hujan menyamarkan langkah kaki dan gerakan puluhan prajurit komando RPKAD yang mengatur posisi di sekitar pos tersebut.

Korps baret merah itu mengepung Pos Mapu dari tiga arah,

tim pun dipecah menjadi tiga kelompok.

Seragam loreng darah mengalir Kopassus
Seragam loreng darah mengalir Kopassus (Kolase Kompas.com/fidel ali dan Kristian Erdianto)

Peleton pertama akan menjadi pembuka serangan sekaligus penarik perhatian.

Sementara kedua peleton lainnya akan bergerak dari samping/rusuk dan akan menjebol perimeter dengan bagalore torpedoes agar para prajurit RPKAD bisa masuk ke dalam dan melakukan close combat.

Pada jam 04.30 saat yang dinanti-nanti tiba, peleton tengah membuka serangan dengan menembakkan senapan mesin Bren ke posisi pertahanan musuh.

Segera setelah itu, dua peleton lainnya merangsek masuk dari kedua arah.

Serangan tiba-tiba ini membuat musuh kaget.

Baca juga: Debat Panas dengan Dandim, Eks Danjen Kopassus Beri Pesan Menohok untuk Gatot Nurmantyo

Belum reda kekagetan para tentara Inggris yang tak menduga,

mereka kembali dikejutkan dengan puluhan prajurit RPKAD yang dengan gagah berani masuk menerjang ke dalam pos.

Malam itu satu di antara pasukan terbaik di dunia ini tak menduga bakal mendapat serangan jarak dekat dari tentara baret merah Kopassus.

Malam itu jumlah pasukan yang ada di pos hanya sekitar 34 orang,

prajurit lain tengah berpatroli.

Prajurit Kopassus
Prajurit Kopassus ()

Sesuai perkiraan dari Kopassus yang telah melakukan pengamatan lapangan sebelumnya.

Hari itu memang 2/3 kekuatan meninggalkan pos, dan mengapa hari itu yang dipilih untuk hari penyerangan.

Beberapa prajurit Kopassus yang sudah masuk ke pos harus melakukan pertempuran jarak dekat yang menegangkan.

Dua prajurit Kopassus terkena tembakan dan gugur.

Namun rekan mereka terus merangsek masuk dan berhasil menewaskan beberapa tentara Inggris dan melukai sebagian besar lainnya.

Tentara Inggris yang tersisa hanya bisa bertahan sampai peluru terakhir mereka habis karena mereka telah terkepung.

Di antara yang terbunuh dalam pertempuran jarak dekat yang brutal tersebut adalah seorang anggota SAS.

Ini adalah korban SAS pertama yang tewas di tangan tentara dari ASEAN.

Pertempuran itu sendiri berakhir saat matahari mulai meninggi.

Prajurit RPKAD yang sudah menguasai sepenuhnya pos Mapu segera menyingkir karena mereka mengetahui pasukan Inggris yang berpatroli sudah kembali,

beserta bala bantuan Inggris yang diturunkan dari helikopter.

Sekembali di pos Balai Karangan, kompi B disambut dengan suka cita oleh rekan-rekannya.

.

.

.

Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google

SUMBER: INTISARI

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved