Polisi Pastikan 19 Tersangka Teroris Kelompok Makassar Jadi Anggota FPI, Terlibat Bom Bunuh Diri
Karo Penmas Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyampaikan fakta baru 19 tersangka teroris di Makassar, anggota FPI
"Yang masih eksis organisasinya dan banyak koruptor dihasilkan bahwa sampai-sampai terkait bantuan kemanusiaan (bansos) juga digarong tapi aman sentosa saja tuh, tidak dibubarkan, tidak diblokir sekelilingnya dan diteror. Aman deh pokoknya," kata Aziz.
Dia menambahkan seharusnya saat ini kasus korupsi menjadi fokus perhatian di Tanah Air. Sebab efek yang dihasilkan dari kasus korupsi nyata adanya.
"Padahal korupsi ini nyata dan efek yang dihasilkan juga nyata. Merusak dari semua lini kerusakannya dan akut kerusakannya. Ini harusnya jadi fokus," tandasnya.
Deklarasi dukungan ISIS
Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam menyebut hampir seluruh terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sulsel yang ditangkap di Kota Makassar merupakan anggota dan simpatisan Front Pembela Islam (FPI).
Merdisyam saat diwawancara wartawan mengatakan, dari hasil pemeriksaan, FPI Makassar bersama kelompok Ansharut Daulah di wilayah Makassar pernah melakukan deklarasi dukungan kepada ISIS dan dilanjutkan baiat kepada ISIS.
"Kalau di sini dari hasil pemeriksaan yang ditangkap anggota dan simpatisan (FPI). Hampir semuanya simpatisan dan anggota FPI Makassar seperti pengakuan mereka sendiri," ujar Merdisyam di Lanud Hasanuddin Makassar, Kamis (4/2/2021).
Selain anggota FPI, sebagian terduga teroris yang ditangkap di Makassar, kata Merdisyam, merupakan keluarga dari Rulli Rian Zeke dan Ulfa Handayani, pasangan suami istri yang menjadi pelaku bom bunuh diri di gereja katedral di Filipina beberapa waktu lalu.
Bahkan salah satu tersangka berinisial AA telah membuat rangkaian bom berupa rangkaian sistem elektrik push off/on yang telah diamankan tim Densus 88.
"Hampir keseluruhan warga Makassar yang kita tangkap di Villa Mutiara (keluarga Rulli dan Ulfa)," ujar Merdisyam.
Merdisyam mengatakan, total ada 23 terduga teroris yang diamankan di beberapa daerah di Sulawesi Selatan pada Rabu (6/1/2021) lalu.
Dari penangkapan tersebut dua terduga teroris MR dan SA tewas tertembak di kediamannya di perumahan Vila Mutiara Biru, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
Sementara satu lainnya hingga kini masih dirawat di rumah sakit usai ikut tertembak.
Satu warga yang ikut diamankan, kata Merdisyam, kini dipulangkan karena tidak terlibat.
Sementara 19 terduga teroris lainnya sudah ditetapkan tersangka dan diterbangkan ke Jakarta. Terkait jaringan teroris ini, Merdisyam mengungkapkan bahwa pihaknya terus melakukan pengembangan.