BATAM TERKINI
Suami Bunuh Istri di Batam, Dinuriza Lauzi: Kurangnya Kontrol Diri & Saling Menghargai
Ini kata psikolog soal suami bunuh istri di Sagulung Batam gegara masalah sepele. Berawal dari istri menolak memberi uang untuk beli sepatu suaminya
DL: Jadi saya melihatnya seperti ini, kadang kita menganggap ketika sudah berumah tangga, kita menganggap ya udah cincai sajalah pasti dia ngerti. Padahal itu belum tentu, dan itulah gunanya mendengarkan secara seksama, menyimak apa yang disampaikan oleh pasangan kita.
Yang sudah-sudah masalah rumah tangga itu selalu berawal dari ketidak mampuan salah satu pasangan untuk mendengarkan keinginan pasangan, tentunya mendengarkan dengan seksama ya bukan hanya dengar.
Nah itulah yang sering kali menjadi cikal-bakal ada percekcokan, berantem, sampai cerai dan parahnya sampai seperti kejadian itu,
Jadi memang sering kali, misalnya suami merasa istri sudah jadi istri dia, yaudah jangan minta-minta ngomong sayang terus i love you, yaudah sih yang penting suami pulang ke rumah dan tidak selingkuh.
Kadang-kadang itu tidak cukup bagi istri, begitu juga istri. Istri juga sebisa mungkin mendengarkan suaminya dengan baik agar paham dengan kondisi, agar istri tetap melayani suami, jadi nilai-nilai budaya, agama, yang ditanamkan dalam kehidupan berumah tangga tetap dijalankan dengan baik.
Sehingga tidak terjadi percekcokan, walaupun ada masalah yang dihadapi hubungan rumah tangganya tetap baik dan harmonis,
Karena memang setiap hubungan rumah tangga pasti ada percekcokannya, namanya juga ada dua orang yang latar belakangnya beda menjadi satu. Pasti banyak rintangannya, siapapun itu pasti begitu, tetapi yang menjadi masalah yang mendasar adalah kurangnya menghargai perasaan pasangan. Itulah yang selalu menjadi cikal-bakal percekcokan itu yang berujung bisa cerai dan bahkan bisa menjadi kondisi yang setragis itu.
(Tribunbatam.id/Muhammad Ilham)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google