Supriadi Gegerkan Kaveling Pandawa Mandiri Batam, Rendam Kepala Istri di Air Sirih Sampai Tewas
Seorang suami di Batam membunuh istrinya dengan mencekik dan merendam kepala istri ke dalam ember berisi air sirih gara-gara tak dibelikan sepatu
TRIBUNBATAM.id - Supriadi Gegerkan Kaveling Pandawa Mandiri Batam, Rendam Kepala Istri di Air Sirih Sampai Tewas.
Motif pembunuhan bisa apa saja, kapan saja dan dimana saja.
Di Batam, seorang suami membunuh istrinya dengan keji cuma gara-gara sepatu.
Ia mencekik lalu merendam kepala wanita yang ia nikahi bertahun-tahun hingga tewas.
Pemicunya sang suami menuduh istri pelit tak membelikannya sepatu.
Di lain pihak sang istri merasa uang yang ia simpan adalah untuk kebutuhan dapur mengepul.
• Otaki Pembunuhan Hakim Medan, Istri Jamaluddin Zuraida Hanum Sewa 2 Pembunuh Bayaran
• Polisi Bongkar Misteri Pembunuhan Hakim Medan, Istri Pelakunya, Libatkan 2 Pembunuh Bayaran?
• Istri Otak Pembunuhan Jamaluddin Hakim PN Medan, Sewa 2 Pembunuh

Pasutri ini tinggal di Kaveling Pandawa Mandiri, Kelurahan Sei Binti, Kecamatan Sagulung, Batam.
Tetangga mengaku tak habis pikir Supriadi (32) tega membunuh istrinya Nurvita Sari (26), Selasa (2/2/2021).
Menurut cerita yang didapat dari warga, peristiwa pembunuhan berawal dari masalah sepele.
Suami minta dibelikan sepatu kerja, tetapi istri menolak dengan alasan tak punya uang.
Diketahui, Supriadi membunuh Vita dengan cara mencekik lehernya,
lalu membenamkan kepala Vita ke dalam ember berisi air hingga perempuan itu meregang nyawa.
• Keluar Penjara Udin Jadi Pedofil, Residivis Kasus Pembunuhan Ditangkap Usai Nodai 5 Anak Tetangga
• Pelaku Asusila terhadap Bocah 4 Tahun di Nongsa Batam Ternyata Residivis Kasus Pembunuhan
• Dokter Tunggu Hasil Swab Jenazah Korban Pembunuhan di Batam untuk Autopsi, Suami Bunuh Istri
Kejadian berlangsung di rumah yang ditempati Supriadi dan Vita di Kaveling Pandawa Mandiri, Blok F No. 187 RT02/RW16, Kelurahan Sei Binti, Kecamatan Sagulung, Batam.

Menurut seorang warga Junjungan, selama ini ia tak pernah mendengar pasangan suami istri itu ribut.
"Selama ini tidak pernah terdengar mereka ribut," kata Junjungan, Rabu (3/2/2021).
Di lingkungan tempat tinggalnya, Supriadi dikenal sebagai orang yang tidak banyak bicara.
"Yang kita tahu mereka sudah delapan tahun menikah, tapi tidak memiliki anak," ujarnya.
• WNA Tewas di Rumah Kontrakan, Pesan di Facebook Jadi Kunci Polisi Kejar Terduga Pelaku Pembunuhan
• Pembunuhan Sadis, Suami Tikam Istri yang Sedang Terlelap Tidur, Diduga Karena Masalah Asmara
• Geram Lihat Pelaku, Keluarga Korban Pembunuhan Reni di Tanjungpinang Pukul Tersangka

"Kita tidak tahulah kebenarannya, karena selama ini pelaku kerja di galangan kapal," kata Junjungan.
Ia melanjutkan, saat polisi datang korban sudah terbujur kaku di ruang tamu.
"Kemarin di ruang tamu, itu tidak ada bercak darah.
Pelaku membunuh istrinya dengan cara dicekik dan dimasukkan ke dalam air," ujarnya.
• Terkuak Urutan Pembunuhan Reni di Tanjungpinang, Adegan Nomor 23-29, Total 36 Adegan
• BREAKING NEWS, Pelaku Pembunuhan Reni di Tanjungpinang Dibekuk di Batam
• Misteri Pembunuhan 1 Keluarga di Tokyo, 20 Tahun Tak Terpecahkan Meski Ada Sidik Jari
Saat itu tidak satu orang pun tetangga korban yang mendengar ada teriakan dari dalam rumah pelaku.
"Padahal rumah di sana rapat.
Ya, namanya juga kaveling ukuran rumah pun tidak besar," katanya.

Jenazah Vita di ruang tamu
Diberitakan, warga Kaveling Pandawa Mandiri, Kelurahan Sei Binti, Kecamatan Sagulung, Batam, seketika heboh.
Pasalnya Tim Identifikasi Polresta Barelang dan Polsek Sagulung tiba-tiba datang ke sebuah rumah di Blok F No. 187 RT02/RW16 di kawasan itu, Selasa (2/2/2021) sore.
Dari dalam rumah, polisi menemukan seorang perempuan tergeletak tak berdaya, dalam kondisi meninggal dunia di ruang tamu rumahnya.
Dari informasi, tidak ada warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut.
• Kronologi Pembunuhan Mandor di Batam, Berawal dari Cekcok Mulut hingga Korban Sempat Ngopi
• Pelaku Pembunuhan Paling Kejam di Amerika Meninggal Saat Jalani Hukuman, Ngaku Sudah Bunuh 93 Wanita
Warga baru mengetahui ada pembunuhan setelah Tim Identifikasi Polresta Barelang tiba di lokasi kejadian.
"Kita tahunya setelah polisi datang.
Infonya pelaku suami korban bernama Supriadi sudah menyerahkan diri," ujar Ketua RT02/RW16, Yeni di lokasi kejadian.

Menurut tetangga korban, dia masih melihat korban dan pelaku sarapan pagi bersama pada pukul 07.00 WIB, Selasa lalu.
Kemudian sekitar pukul 10.30 WIB, keponakan korban mendatangi kediamannya.
"Korban ini menjaga keponakan.
Pas keponakannya ke rumah saya, kami tanya mana mana bibi.
Katanya lagi tidur," ucapnya.
Yeni melanjutkan, korban dan pelaku baru dua tahun tinggal di Kaveling Pandawa Mandiri dan belum dikaruniai seorang anak.
Hingga saat ini belum diketahui pasti apa motif pembunuhan itu. Hanya saja, suami korban, Supriadi sudah menyerahkan diri ke Polresta Barelang.
"Korban akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri guna pemeriksaan lebih lanjut.
Pelaku sudah menyerahkan diri ke Polresta Barelang.

Dugaan motif karena ekonomi," kata Wakasat Reskrim Polresta Barelang AKP Juwita Oktaviani di lokasi kejadian.
Pelaku emosi
Pembunuhan sadis dilakukan oleh seorang suami kepada istrinya di Kavling Pandawa Mandiri Blok F No 187 Sagulung Baru, Kota Batam.
Pelaku pembunuhan bernama Supriadi (32) sedangkan istrinya bernama Nurvita Sari (26).
Pelaku Nekat menghabisi nyawa istrinya dengan kedua tangannya sendiri karena korban mengambil kembali uang yang diambil oleh pelaku dari dalam lemari.
Usai melakukan pembunuhan sadis kepada istrinya, Selasa (2/2/2021) Supriadi akhirnya menyerahkan diri ke Kantor Polisi karena merasa bersalah dan sangat menyesal dengan perbuatannya tersebut.
Supriadi yang ditemui di Polresta Barelang mengatakan, awalnya kejadian ini karena dirinya emosi melihat istrinya tersebut.
Terlebih belakangan ini, pasangan suami istri tersebut terus berbeda pendapat dan sering terjadi cekcok di rumah itu.
Sebelum melakukan pembunuhan, Korban ingin meminta dibelikan sebuh sepatu oleh istrinya.
Supriadi yang belakangan ini tidak bekerja merasa senang ketika memberikan kabar kepada sang istri,
kalau dia diterima kerja untuk menjadi pengawas sebuah proyek.

Rencananya, untuk bekerja ia harus membeli sepatu lantaran sepatunya sudah jelek dan tak layak pakai.
Di sana Supriadi mencoba meminta uang kepada istrinya agar dibelikan sepatu baru untuk kebutuhan bekerja.
"Saya mau kerja jadi pengawas, dimasukkan teman.
Jadi minta dibelikan sepatu," sebut Supriadi.
Sang istri kemudian menolak permintaan suaminya tersebut dengan alasan tidak ada duit.
Jangankan untuk membeli sepatu baru, untuk makan sehari-hari saja ia harus menghemat pengeluaran.
Marah tidak dibelikan sepatu, Supriadi kemudian masuk ke dalam kamar dan mencari uang dalam lemari baju.
Di sana ia marah dan mulai mengeluarkan makian kepada istrinya.
Hingga ia mengatakan kalau istrinya tersebut pelit.
"Ini duit apa, emang kau pelit.
Besok aku kerja makanya beli sepatu," sebut Supriadi.
Istri yang tidak terima dengan cacian tersebut membantah omongan suaminya.
Akhirnya mereka terlibat adu mulut.
"Ini kan uang bersama, saya pakai untuk beli sepatu dulu," sebut Supriadi lagi.
Korban sempat menjawab ocehan suaminya.
"Sepatumu itu masih bagus, masih bisa digunakan," celotehnya sambil merebut uang dari tangan suaminya.
Pelaku yang marah karena uangnya diambil akhirnya gelap mata.
Terlebih setiap omongannya selalu dijawab sang istri.
Ia mencekik leher istrinya dengan sekuat tenaga hingga istrinya lemas tidak berdaya.
Sempat terjadi perlawanan saat itu, namun karena sang istri kalah kuat,
akhirnya istrinya tidak bisa melawan suami yang seolah kemasukan setan.
Karena tidak bisa bernapas lagi, korban terjatuh dan pingsan.
Namun ketika itu menurut pengakuan Supriadi, ia masih bernyawa.
"Napasnya masih ada, saya masih mendengar seperti orang ngorok," lanjut pelaku.
Emosi Supriadi masih memuncak saat itu, karena istrinya masih bernyawa dirinya menyeret istrinya ke dapur.
Di sana ia melihat sebuah ember berisi air sirih untuk pengobatan sang istri.
Di sana ia membenamkan kepala sang istri hingga korban benar-benar tak bernyawa.
"Usai membunuh kemudian saya telepon ayuk saya di kampung, bilang sedang ribut dengan istri," sambungnya.
Namun sayang, penyesalan datang belakangan.
Pelaku akhirnya menyerahkan diri ke Polresta Barelang dan mengakui perbuatannya kepada petugas jaga.
• Tersangka Pembunuhan Mahasiswi di Sidoarjo Seorang Wanita, Terungkap Alasan Melucuti Pakaian Korban
• Mahasiswi Akper Tewas Tanpa Busana di Semak-semak, Tak Disangka Pelaku Pembunuhan Gadis 18 Tahun
• Pembunuhan di Malam Tahun Baru, Jensly Tewas di Tangan FW Cuma Karena Masalah Sepele
.
.
.
Baca berita menarik TRIBUNBATAM.id lainnya di Google
(TRIBUNBATAM.i / Ian Sitanggang/ Eko Setiawan)