Misteri Kasus Mutilasi 40 Tahun Tak Terpecahkan, Potongan Tubuh Dikira Daging Sapi

Inilah misteri kasus mutilasi 40 tahun tak terpecahkan, potongan tubuh dikira daging sapi.

CRIME
MUTILASI - Inilah misteri kasus mutilasi 40 tahun tak terpecahkan, potongan tubuh dikira daging sapi. FOTO: ILUSTRASI TKP 

TRIBUNBATAM.id - Misteri Kasus Mutilasi 40 Tahun Tak Terpecahkan, Potongan Tubuh Dikira Daging Sapi.

Ada banyak kisah pembunuhan misterius yang hingga kini tak terpecahkan.

Salah satunya adalah kasus  Setiabudi 13.

Kasus ini terjadi pada 23 November 1981.

Potongan tubuh manusia berjumlah 13 ditemukan di dalam kardus karton.

Pagi itu, warga di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, dikejutkan dengan penemuan dua karton yang berisi potongan-potongan tubuh manusia.

Dilansir dari Harian Kompas, kedua karton itu diletakkan tak jauh dari tempat pemberhentian bis Jl. Jenderal Sudirman di pertigaan Jl. Setiabudi.

ILUSTRASI - Tewas dimutilasi, potongan tubuhnya ditemukan dalam kulkas dan kotak pendingin.
ILUSTRASI - Tewas dimutilasi, potongan tubuhnya ditemukan dalam kulkas dan kotak pendingin. (Kompas.)

Sejumlah petugas keamanan yang pertama kali melihat isi karton tersebut awalnya mengira bahwa itu merupakan daging sapi.

Namun, mereka seketika terkejut saat melihat tangan manusia juga ikut terbungkus rapi bersama potongan daging yang lain.

Terdapat total 13 bagian tubuh di dalam kedua karton tersebut, sehingga kasus ini dikenal luas dengan sebutan "Setiabudi 13".

Hingga tulisan ini diterbitkan, belum ada pihak yang dinyatakan bersalah dan bertanggung jawab atas pembunuhan dan mutilasi tersebut.

Bahkan identitas korban pun juga tidak terungkap meski telah ditemukan banyak petunjuk di tubuh korban.

Selebgram Mutilasi Ibu Kandung, Bertemu Kekasih Lalu Tertawa di Pengadilan

Selebgram Mahasiswi Kedokteran Mutilasi Ibu Kandung, Bertemu Pacar Lantas Tertawa di Pengadilan

Jejak pelaku

Menurut anggota satuan reserse Komando Daerah Kepolisian (Kodak) Metro Jaya dan beberapa dokter yang menangani tubuh korban, diduga pemotongan dilakukan menggunakan gergaji besi.

Dugaan ini didasarkan pada hasil penelitian tulang belulang yang dipotong, di mana ditemukan bekas gesekan-gesekan kecil.

Mereka menduga, pelaku pembunuhan ini adalah orang yang berpengalaman dilihat dari hasil pemotongannya yang rapi.

Selain memotong tubuh korban, pelaku juka menyayat dan mengupas seluruh daging dari tulangnya.

Hasilnya pun sangat rapi.

Kantong plastik yang digunakan untuk membungkus potongan tulang dan daging rupanya bekas bungkusan buku .

Plastik itu bertuliskan nama sebuah toko buku di Jl. Pasar Baru.

Sedangkan plastik lainnya bertuliskan nama sebuah super market di Jl. Samanhudi, yang letaknya tak jauh dari Jl. Pasar Baru.

Di dalam karton ditemukan pula koran edisi sore terbitan Rabu (19/8/1981) sebanyak tiga eksemplar.

Masih terlipat rapi, seperti belum pernah dibuka.

Fakta-fakta Manusia Silver Mutilasi Karyawan Minimarket, Berawal dari Ajakan Cinta Terlarang

Kesal Jadi Korban Sodomi Berkali-kali, Remaja Yatim Piatu Nekat Mutilasi Pemuda 24 Tahun

Pelaku Mutilasi Sempat Berkilah Sedang Masang Keramik Kepada Tetangga Ketika Terjadi Keributan

Latarbelakang pembunuhan: Balas dendam

Beberapa petugas reserse yang dihubungi Kompas menduga, latarbelakang pembunuhan yang keji itu adalah balas dendam.

Mayat sengaja diletakkan di tempat ramai.

Dengan demikian, kabar pembunuhan tersebut akan dengan cepat tersiar.

"Si pembunuh merasa puas, dendamnya terbalas," kata reserse yang tidak disebutkan namanya itu.

Polisi menduga pembunuhan tersebut dilakukan oleh lebih dari seorang dan dipersiapkan terlebih dahulu.

"Si pelaku kenal dengan korban," ujar polisi.

Hasil autopsi jenazah korban

Tim dokter dari Lembaga Kriminologi Universitas Indonesia (LK UI) segera meluncur ke lokasi untuk memeriksa mayat yang terpotong-potong menjadi 13 bagian itu.

Ketika mereka tiba di lokasi, sekitar pukul 08.30 WIB, keadaan mayat sudah mulai membusuk.

Diperkirakan pembunuhan berlangsung lebih dari sehari sebelumnya.

Potongan tubuh tersebut akhirnya dikirim ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM), Jakarta Pusat, pada siang harinya untuk proses identifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut.

Menurut Mun'im Idries, salah satu ahli forensik RSCM yang memeriksa jenazah korban, si pembunuh memotong jasad korban dan mengupas seluruh daging dari tulangnya.

Mun'im Idries, salah satu ahli forensik RSCM yang memeriksa jenazah korban

Hampir seluruh daging korban disayat, kecuali bagian pergelangan dan telapak tangan.

Wajah dan bagian kepalanya juga masih tampak jelas.

Dari pemeriksaan yang dilakukan, diperkirakan korban berusia antara 18 hingga 21 tahun, memiliki tinggi 165 sentimeter, bertubuh agak gemuk dan tegap, seperti ditulis dalam buku karangan dokter tersebut berjudul Indonesia X-Files.

Beberapa tahi lalat yang bisa menjadi ciri menonjol korban juga ditemukan dan diumumkan ke masyarakat luas.

Penyakit korban, yakni lubang kencing yang sangat sempit pada ujung kemaluanya, juga diumumkan.

Mun'im berpendapat bahwa korban "digarap" oleh lebih dari satu orang. Sebab, katanya, mengerat tulang dan mengelupasi mayat bukan pekerjaan mudah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembunuh Berdarah Dingin "Setiabudi 13" dan Teka-teki Jejak yang 40 Tahun Tak Terungkap".

Baca berita terbaru lainnya di Google!

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved