Pembunuhan Sadis, Pelaku Habisi Anak Pak Kades Depan Anak Kandungnya, Kepala Korban Dipukul Batu
Kasus pembunuhan ini sempat menghebohkan warga Nias, bagaimana tidak korban merupakan anak seorang kepala Desa.
TRIBUNBATAM.id |Nias - Seorang perempuan tewas dibunuh oleh teman ayahnya, pembunuhan tersebut dilatar belakangi oleh dendam.
Kasus pembunuhan ini sempat menghebohkan warga Nias, bagaimana tidak korban merupakan anak seorang kepala Desa.
Pemilihan kepela desa dikawasan tersebut berubah menjadi malapetaka.
Ayahnya yang ikut dalam pemilihan kepala desa menang namun anaknya menjadi korban pembunuhan.
Baca juga: Cara Simpan Ikan Laut Segar, Buang Bagian Tubuh Ini Jadi Kunci Agar Awet 3 Bulan
Baca juga: Lowongan Kerja PT Singatac Bintan, Ada Tiga Posisi yang Dibutuhkan, Ini Syaratnya
Baca juga: Corona di Tanjungpinang Kembali Serang Anak-anak, Satu Positif, Pasien Sembuh Tambah Tujuh
Jenazah anak perempuan terbungkus karung plastik ditemukan di perkebunan milik warga di Dusun II, Desa Bawaziono, Kecamatan Lahusa, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Selasa.
Korban merupakan anak dari Kepala Desa (Kades) Hiliorudua, Masarudin Laia.
Kini, Polres Nias Selatan berhasil mengungkap kasus tersebut.
Saat itu, sebelum pergi ke kota, orang tua korban masih sempat melihat putrinya bermain.

Namun, saat mereka pulang, pihak keluarga menyadari korban telah menghilang.
"Sorenya jam 4 masih main-main di depan rumah. Terus, orang tuanya ke kota. Setelah pulang sekitar jam setengah 9, enggak ada lagi anaknya," tutur seorang narasumber, Selasa.
Mengetahui sang anak tidak segera pulang ke rumah, kedua orang tuanya lantas melapor ke Polsek Lahusa bahwa putrinya hilang.
Namun, ada seorang saksi bernama Siniar Lature yang mengaku terakhir kali melihat korban berjalan sendiri ke arah belakang rumah Aluizaro Laia sekitar pukul 17.00 WIB.
Dillansir Tribunnews.com, kemudian sekitar pukul 19.00 WIB keluarga beserta beberapa masyarakat desa mulai mencari keberadaan korban hingga dini hari.
Sekitar Selasa dini hari pukul 03.00 WIB, pencarian korban dihentikan.
Kemudian, pagi harinya sekitar pukul 06.00 WIB keluarga beserta masyarakat kembali melakukan pencarian.